Begitulah aku dan eomma membereskan baju ku dan anak-anak. Baju Shin dan Shun sengaja ku bedakan tempatnya, agar tidak tertukar. Karena baju mereka itu sama persis. Hingga akhirnya kami selesai berberes pukul setengah sebelas malam. Setelah selesai berberes, aku langsung tidur karena si kembar sudah tidur dari pukul tujuh tadi.
Cklek...
Tae masuk ke kamar dan merapikan pakaian dan barang yang akan dibawa besok.
"Oppa, kamu beliin baby sitter nya mereka tiket? Berarti besok mereka sama kita ne?"-aku.
"Nee, aku beliin. Bahkan aku beliin baby sitter nya si kembar juga"-kata Tae sambil tersenyum kearahku lalu melanjutkan berberes.
"Chagiya, kamu ga tidur?"-aku beranjak dari tempat tidur dan menuju Tae untuk membantunya.
"Sebentar ne, aku tidurnya. Kamu tidur aja duluan :)"-Tae mengelus kepalaku sambil tersenyum seperti ini ":)".
"Anii, aku ga mau. Aku mau bantuin my love beresin bajunya"-aku.
*Btw "my love" udah kek merek seprai ga sih ges?😂😅.
"Ululu,,,kamu kiyowo sekali...emmmm"-Tae gregetan memencet pipiku yang masih sedikit chubby.
"Akhh, sakit bang, jangan dicubit juga atuh. Sakit tauk, tar pipi incess meleber gimana?"-aku sambil mengusap pipiku.
"Yang penting aku tetep sayang"-Tae sebelum mencium keningku.
"Aaaaa, udah ih kamu kajja kemasnya. Biar bisa cepet bobo. Kalo kamu bobonya kemalaman, nanti sakit lho. Terus kita ga jadi ke Dubai, terus perusahaan appa yang ada di Dubai kenapa-napa gegara kamu ga datang karena sakit gimana? Aku bantu me"-aku panjang kali lebar.
Tae yang melihatku nyerocos seperti itu, hanya bisa geleng-geleng kepala dan mengiyakan tawaranku. Aku merapikan bajunya, dan dia merapikan semua kelengkapannya seperti berkas berkas pentingnya, sepatu, jas, dasi dan apalah itu.
Akhirnya jam di ruang keluarga pun berbunyi. Tandanya sudah tepat jam 12 malam. Saat itu juga, kami selesai berkemas dan langsung menuju kasur. Si kembar? Ah, dia masih tidur di baby boxnya masing masing.
"Makasih ya chaggi, kamu udah bantuin aku kemas"-Tae.
"Nee, oppa, hoamm"-aku menguap karena sangat mengantuk.
"Kamu pasti ngantuk ya by? Mianhae nee, ngasi kabarnya mendadak"-Tae dengan nada bersalah.
"Ani ani, aku ga apa hehe. Oh iya, tidur yuk besok kita mesti bangun pagi"-aku mengajak Tae.
"Nee, satu...dua...tiga, udah siapa yang tidur duluan dia menang"-Tae.
Aku dan Tae berlomba memejamkan mata kami secara bersamaan. Tapi setelah aku tak mendengar suara Tae lagi, aku membuka mataku dan yakhh, aku mendapati wajah seorang peri langit yang sangat tampan. Sungguh indah ciptaan Tuhan yang satu ini. Dengan bibirnya yang tipis dan kotak, mata yang indah dan sipit menggambarkan wajah orang asli Korea.
"Saranghae oppa"-aku berbisik sambil mengelus rambut dan pipinya lalu tersenyum memandangi wajah suamiku.
Aku pun tertidur dengan posisi tangan di atas kepala Tae. Entah kenapa tidurku ini terasa berbeda sekali. Aku bisa merasakan kedamaian, dan kesejukan hati seorang Kim Taehyung meski kadang dia sangat dingin kepadaku.
Pagi harinya...
Krriiinnggg...(suara jam beker yang ada di nakas samping kasur kami). Aku pun mengambil jam itu dan memeriksanya.
06.00
"Astagaaa, kenapa jamnya lebih dari yang kusetel?!"-aku sambil buru-buru bangun karena kulihat Tae yang sudah tidak ada di sampingku. Aku pun mencuci muka, mengikat rambut dan sedikit berlari menuju lantai bawah, lebih tepatnya menuju dapur untuk membantu eomma memasak. Sungguh rasanya tidak enak sekali sama eomma.
"Eomma, eomma masak apa? Aku bantu nee"-aku sambil keluar dari pintu kamarku dan aku terkejut karena sudah pukul enam pagi, lampu ruang keluarga tidak dihidupkan.
Karena aku takut gelap, makanya aku balik ke kamar lagi dan menelpon Tae oppa. Aku pun mengambil hp yang kuletakkan di nakas samping kasur.
~My oppa💞😘~
Calling...Tutt tutt tutt... "Nomor yang anda tuju, tidak dapat dihubungi"-operator yang menjawab panggilanku ke Tae.
"Aishh, kemana mereka pergi ya?"-aku sambil beranjak dari tempat tidur dan berusaha keluar.
"Aku pake flashlight hp aja deh"-sambil menghidupkan senter di hpku.
Dengan cahaya hp, aku keluar dan menuju kamar Taera. Ku ketuk pintu kamarnya.
"Ahjumma, apa Taera udah bangun? Ahjumma, ahjumma? Kau di dalam?!"-aku sedikit membentak karena tidak ada sahutan dari dalam.
Aku pun membuka pintu kamar anakku dan...
"Happy Birthday"-eomma, appa, Tae, dan para asisten juga sopir di rumah berbarengan.
"Astagaaa"-aku terkejut dan tidak menyangka bahwa hari ini aku berulang tahun dan bertambah umur.
"Happy birthday sayang, semoga di umur kamu yang ke-29, kamu bisa menjadi istri, menantu, dan ibu yang baik bagi kami, suamimu, mertuamu, dan anak-anakmu. Saranghae chagiya 💋"-Tae sambil mengecup bibirku di depan warga rumah.
"Aahh, khamsahamnida Daddy, naddo saranghae :)"-aku mencium pipi Tae.
"Wah, kalian so sweet banget...eomma jadi jealous nih, ekhemm"-eomma terkekeh pelan.
"Oppaaa, apa kita jadi berangkat ke Dubai?"-tanyaku.
"Nee, kita jadi pergi nanti ya, pukul satu"-Tae mengelus dan mengecup pucuk kepalaku dengan lembut.
"Heem, ahjumma, Taera dan si kembar mana?"-aku bertanya karena tidak melihat mereka dari tadi.
"Nyonya, mereka sedang dimandikan oleh Jung, Kang, dan So"-ahjumma Min menyahuti pertanyaan yang kulontarkan.
"Ahhh nee, ahjumma juga sebentar siap siap ya, kita akan berangkat jam satu"-Tae.
"Nee tuan"-ahjumma Min.
Kami semua pun keluar dari kamar Taera dan berpencar melanjutkan kegiatan masing-masing. Aku dan eomma memasak, dan begitu juga yang lain. Ada yang menyapu, mengepel, mencuci piring, dan menyiram tanaman bunga edelweis di taman belakang rumah. Yakhh, bunga edelweis adalah bunga kesayangan dan kesukaan eomma. Dan para sopir, ada yang mencuci mobil dan apa lah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Taehyung
De Todo{CERITA TGL : 28 - 03 - 2019} menikah karena perjodohan bukan berarti kehidupan dalam pernikahan itu tidak bahagia❤