Happy Reading
•
•
•
•
Kamar...Ku lihat Tae yang sedang memainkan ponselnya di atas kasur. Aku pun mendekati nya dan duduk di sampingnya.
"Oppa, boleh tanya?"aku membuka pembicaraan.
"Boleh, mau tanya apa?"Tae menaruh ponselnya di nakas dan bertatapan mata denganku.
"Emmm, gimana ya. Tar aku tanyain itu, pasti oppa marah sama aku. Sebenarnya aku takut nanya sama oppa tentang ini"aku menundukkan kepalaku.
"Tanya apa emangnya? Kok takut? Tanya aja"Tae melihatku.
"Emmm, gini, emmm...oppa beneran sayang sama aku?"aku memejamkan mataku saat bertanya kepada Tae.
"Lah, kalo engga sayang, oppa ga bakal manjain kamu"Tae mengangkat daguku agar wajahku mengarah ke wajahnya.
"E...engga k-kok. Cuma mastiin aja"gugup mode on :).
"Oh, ga apa-apa kok. Jadi, nanya apalagi?"tanyanya.
"Engga, itu aja"aku memastikan bahwa tidak ada yang ditanyakan lagi.
"Ya udah, tidur yuk"ajak Tae.
"Ayok"aku mengiyakan ajakannya untuk tidur.
Kamipun akhirnya tidur selama tiga jam. Bayangin aja deh, selesai makan langsung tidur. Gimana ga lama gitu tidurnya nyenyak pula :v.
Pukul 15.00
"Hoamhhh" aku menggeliat di atas kasur.
"Eh, oppa belum bangun ternyata. Biarin aja kali dia tidurnya lamaan"aku.
Aku pun mengambil ponselku dan melihat presentase baterainya yang ternyata tersisa 15%.
"Astaga, kenapa baterai nya sekarat sekali"aku buru-buru mengambil charger dan meng-charge-nya.
Sedang menyolokkan charger di stop kontak yang ada di samping tempat tidur, aku merasakan ada tangan kekar yang melingkar di pinggangku dari belakang.
*Jadi, maksudnya tuh si cewenya kan mau nyolokkin charger kan, nah dia kek bangun gitu terus ngebelakangin cowonya. Nah, pas si cewenya lagi nyolokkin charger, kek ada yang meluk dia dari belakang gitu, ngerti kan? ya kalo ga ngerti di ngertiin aja deh😅😂-author.
"Ayamku"latahku namun pelan.
"Bini gw cecans gini latah amat dah ah"-batin Tae.
"Hoamhhh"Tae menguap dan mengeratkan pelukannya pada ku sampai menarikku sedikit ke belakang agar menempel dengan badannya.
"Oppa, udah bangun?"aku pura-pura baru tahu kalau Tae bangun.
"Hemmm, jam berapa nih? Kok mataharinya udah condong barat ya"Tae mengucek matanya dan berusaha melek.
"Hmmm, sekarang jam tiga sore. Wae oppa?"tanyaku.
"Engga apa-apa, cuma nanya aja"Tae mencium lekukan antara leher dan bahuku.
"Ahhh, geli oppaaa. Oh iya, lepas dulu dong aku mau nge-charge nih. Baterai hpku lagi sekarat"aku berusaha keluar dari pelukan Tae.
"Oh, ne. Pantesan ku kira mau ngapain bawa-bawa charger segala hehehehe, mianhae(maaf)"Tae melepas pelukannya.
Selesai meng-charge ponselku, aku menuju meja rias dan duduk di kursi yang ada di depan meja rias itu sambil bercermin.
"Yakhhh oppaaa!!! Aku jerawatan"teriakku ke arah Tae yang masih di kasur.
"Hah??? Kenapa? Kamu luka ato kenapa? Kok teriak?"Tae bingung guys :v.
"Aish, aniyo (tidak) oppa. Gwaenchana (aku baik-baik saja) cuma ada jerawat aja. Kan oppa tau, kalo i don't like if my face have a pimple :("rengekku.
Ya, sejak remaja aku memang benci dengan yang namanya "jerawat" aku sangat benci itu. Selain mengganggu penampilan, aku juga tidak suka saja, entah kenapa. Makanya, sejak remaja aku selalu berusaha untuk menjaga wajahku agar tidak ada jerawat.
"Aish, ku kira ada apa"Tae kembali memainkan ponselnya.
"Hehehehe mianhae oppa (maaf)" aku cengengesan.
"Bukannya kamu punya cream anti jerawat yang pernah aku beliin, pake itu aja"Tae.
"Ne, aku pake itu aja"aku mencari cream yang dimaksud oleh Tae.
Aku pun mencari cream yang dikatakan oleh Tae di laci ku, tapi tidak ketemu. Di atas meja rias juga sudah aku cari-cari, tapi nihil, creamnya tidak ketemu juga. Yakh, creamnya hilang.
"Gimana? Ketemu creamnya?"Tae terfokus ke arah ponselnya.
"Aniyo, creamnya tidak ketemu"aku masih mencari cream itu berharap creamnya tidak jadi hilang.
"Pasti creamnya hilang. Ya udah nanti malem kita ke mall ya"Tae.
*Holang kayah mah bebash, mau beli cream jerawat aja ke mall. W aja beli cream" gituan di Alfamart doang :)-author.
"Oke"aku kembali ke atas kasur.
"Oppa, apa oppa belum bisa lupain Irene ya? Emang susah banget ya?"mulutku menceplos bertanya seperti itu.
"Hah? Kok kamu nanya gitu?"Tae menaruh ponselnya. Kalau sudah begitu, itu artinya Tae sedang serius sekarang.
"Hahhh, mulut bodoh! Sudah tau Tae tidak suka ditanya seperti itu, masih saja kau mengeluarkan pertanyaan itu"batinku mengomel.
"Ah, aniyo. Ga jadi deh, ga tau kenapa mulutku nyeplos aja, hehehehe"aku cengengesan sambil menampar mulutku sendiri.
"Aku udah ngelupain dia karena aku tau dia itu bukan yang terbaik buatku. Jadi kamu ga usah khawatir ya. Aku mohon sama kamu, tetep disampingku, tetep sama aku, jangan tinggalin aku"Tae memelukku.
"Ne oppa, mianhae kalo aku udah kepo sama masa lalu kamu, sampai aku selalu ngebacot dan want to know tentang mantan pacar kamu"aku membalas pelukannya.
Kami pun saling berpelukan satu sama lain selama hampir sepuluh menit. Setelah aksi peluk memeluk tersebut, aku pun memutuskan untuk mandi karena sebentar aku dan Tae ada rencana keluar.
Aku kadang bingung dengan suamiku sendiri. Apakah dia memiliki sangat banyak uang sampai membeli sebuah cream anti jerawat saja mesti pergi ke mall padahal cream semacam itu bisa dibeli di minimarket saja dan tidak perlu pergi ke mall.
*Suaminya dikasi aku aja zeyeng, kan suaminya kelebihan uang tuh😂. Siapa tau nanti w minta beliin album, dia langsung beliin😜. Ga kok, canda canda😂-author.
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam dan kami sudah siap untuk berangkat ke mall.
"Kajja, udah siap kan?"tanya Tae.
"Ne, sudah"aku mengambil tasku.
Kami pun otw mall dan berjalan-jalan mencari apa yang aku cari. Akhirnya, setelah dapat, kami pun masuk ke dalam sebuah restoran dan memesan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Taehyung
Diversos{CERITA TGL : 28 - 03 - 2019} menikah karena perjodohan bukan berarti kehidupan dalam pernikahan itu tidak bahagia❤