Happy Reading
•
•
•
•
Masih terbaring di kamar selesai bertempur dengan Tae tadi. Aku melihat ke arah jam yang tertempel di dinding kamar yang menunjukkan bahwa sekarang ini sudah pukul 12.00 siang."Huh, capek banget"aku mengatur nafas.
"Iya, tapi puaskan?"tanya Tae sambil menggodaku.
"Yakhhh, oppa mah malu aku tau"shy shy cat :).
"Hehehe, ga usah malu sayang"Tae mengecup kening ku.
*Jangan malu-malu zeyeng, eakhhh :v-author.
"Sana ih oppa mandi dulu, biar ga lengket tuh badannya"aku.
"Berdua"Tae kembali menggodaku.
"Nakal ih, udah mandi sendiri aja"aku mengambil ponselku.
"Ya udah, lain kali mandi sama Iren-"ucapan Tae terpotong karena aku keburu menatap sinis ke arah Tae.
"Mian bae"Tae nunduk sementara itu aku masih menatapnya dengan tatapan sinis.
"Hmmm"jawabku singkat dan terdengar dingin.
"Ya udah, oppa mandi dulu deh" Tae masuk ke kamar mandi.
"Kenapa dia masih nyebut nama mantannya di depanku? Apa dia masih belum bisa ngelupain mantannya? Apa dia kurang bahagia sama aku sekarang dan lebih bahagia sama mantannya yang dulu? Ahhhh jangan pikirkan itu. Itu hanya akan membuatmu sakit saja"batinku .
"CHAGIYA, TOLONG AMBILIN OPPA HANDUK DONG, MAKASIII" teriak Tae dari kamar mandi yang meminta diambilkan handuk.
Aku pun menaruh ponsel dan mengambilkan Tae handuknya di lemarinya.
"OPPA, INI HANDUKNYA"aku sambil mengetuk pintu kamar mandi.
Tae membuka pintu kamar mandi dan mengambil handuk dengan tangannya saja tanpa menampakkan tubuhnya.
*Ya kali si eneng mah, kalo menampakkan tubuhnya juga baru aja liat pas kalian mainan tuh lo :v-author.
"Gomawo sayang"Tae sambil mengambil handuk yang ada di tanganku.
Setelah memberi handuk kepada Tae, aku kembali ke atas kasur dan memainkan ponsel ku. Aku pun membuka galeri foto dan saat aku melihat sebuah foto saat aku menonton konser BTS, aku bisa melihat suamiku dan teman-temannya bernyanyi dihadapan ribuan fans mereka.
Aku jadi teringat akan jiwa fangirling ku dulu. Aku iri kepada orang-orang yang bisa menonton konser mereka secara langsung, aku belum punya cukup uang untuk membeli album dan lightstick mereka, aku ingat itu.
Aku ingat saat pertama kali aku menonton konser mereka. Rasanya seperti mimpiku yang menjadi sebuah kenyataan bahwa aku dapat melihat mereka secara langsung hingga akhirnya aku mendengar kabar bahwa mereka sudah bubar dan aku menangis saat mendengar kabar tersebut.
Sungguh, foto ini benar-benar mengingatkanku akan kegilaanku terhadap tujuh lelaki dan sering berkhayal menjadi istri salah satu member dari mereka. Dan, berkat jasa appaku, mimpiku yang berlebihan tersebut menjadi kenyataan dan akhirnya aku menikah dengan salah satu idola ku.
Orang yang terlihat konyol namun hangat dan penyayang juga penurut pada keluarganya, Kim Taehyung. Yakhhh, dia yang menghiasi kehidupanku sekarang.
"Hey, kok nangis?"tanya Tae membuyarkan lamunanku sambil meneteskan air mata mengingat kejadian dulu.
"Ehmm, engga kok. Cuma liat galeri dulu-dulu aja, eh ada foto kamu sama teman kamu disini waktu lagi konser hehehe"aku menghapus air mataku.
"Kenapa kamu nangis liat foto ini?"tanya Tae sambil mencari posisi yang tepat di sampingku.
"Aku liat foto ini sampe nangis karena aku jadi inget sama jiwa fangirling aku yang dulu. Kadang teriak-teriak ga jelas pas nonton MV kalian, kadang aku mimpi bisa nonton konser, bahkan aku sampe mimpi kalo aku bisa jadi istri salah satu dari kalian. Sampe akhirnya, aku bisa nonton kalian secara langsung, dan hari itu aku merasa sangat senang karena merasa kalo itu adalah mimpiku yang jadi nyata"aku cerita alasanku menangis.
"Ya udah, kamu sekarang udah jadi istri aku kan, tolong jangan pergi sayang. Aku sayang kamu, tolong tetap bersamaku sampai nanti, sampai hari tua. Tolong jangan tinggalin aku, aku sayang kamu, saranghae"Tae mengecup kening ku dan dapat kurasakan, pipiku ditetesi air mata Tae.
*Bacanya sambil dengerin lagu "Scenery" punya Taehyung biar kebawa suasana gitu, sapa tau mewek👌. Kalo misalnya ga punya lagunya, boleh pake lagu "promise" yang punya Jimin.
"Naddo saranghae oppa"aku memeluk Tae dengan erat menenggelamkan wajahku di dada bidang Tae.
"NAK, MARI MAKAN SIANG DULU"teriak eomma dari lantai bawah.
"Chagi, kajja kita makan dulu. Udah dong ih, jangan nangis lagi. Di lap dulu air matanya. Nanti diliat eomma terus disangkanya kita berantem lagi"Tae mengelus rambut ku.
"Ne oppa"aku mengambil tissue dan mengelap mataku yang masih agak berkaca-kaca dan sembab.
"Yah, mataku sembab nih"aku berkaca di depan cermin.
"Ya udah, ga apa"Tae memelukku lalu kami turun untuk makan.
"Nah, ini mereka. Sini makan dulu"sapa eomma dan appa.
"Ne"aku dan Tae menyahuti dan menarik kursi lalu duduk bersebrangan dengan eomma dan appa.
"Eh, matamu kenapa Rania? Kok sembab gitu?"tanya eomma.
"Engga, cuman tadi aku adu akting aja sama Tae hehehe"aku cengengesan.
"Beneran?"eomma memastikan.
"Iya dong ma, masa kita bohong sih sama eomma apalagi sama appa"Tae menimpali ku.
"Ya udah, makanannya dihabisin"appa menyantap makanan nya.
Kami pun akhirnya makan bersama di ruang makan itu.
"Kalian lagi ga ada masalah apa kan?"eomma kembali memastikan.
"Engga ma, percaya sama kita ya ga oppa"aku meyakinkan eomma.
"Iya, lagian eomma ga percayaan banget sih sama kita"Tae.
"Ya udah, kalian istirahat dulu sana. Eomma sama appa juga mau ke kamar dulu. Mau rebahan, capek banget ini hehehe"eomma cengengesan.
"Iya ya ma, kita udah tua gini jadinya kan lebih cepet capek"appa menimpali eomma dan menuju kamar.
"BI INAH, NANTI PIRINGNYA DIRAPIKAN YA. JANGAN LUPA DICUCI YANG BERSIH"teriakku.
"NE NYONYA"jawab Bi Inah.
Aku pun ke kamar karena Tae sudah lebih dulu ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Taehyung
Random{CERITA TGL : 28 - 03 - 2019} menikah karena perjodohan bukan berarti kehidupan dalam pernikahan itu tidak bahagia❤