•Eighteen√

1.4K 138 1
                                    

Jungkook yang sudah datang ke sekolahnya hanya menatap Eunha malas. Karena ia tau, Eunha hanya memanfaatkannya saja ketika ia pernah memergoki Eunha yang berselingkuh dan menceritakan tujuan ia berpacaran dengan Jungkook.

Setelah pulang sekolah nanti, Yeri akan menemani Jungkook untuk mengikuti Eunha yang akan menemui selingkuhannya.

"Kenapa kau tidak langsung memutuskan hubungan kalian saat kau sudah mengetahui bahwa Eunha hanya memanfaatkanmu saja? Dasar bodoh,"

Ucapan Yeri masih terngiang-ngiang di kepalanya. Ia memilih untuk bermain basket agar ia bisa melupakan masalahnya walau hanya sejenak.

Tak jauh berbeda dengan Yeri. Gadis tersebut memilih untuk membaca buku di perpustakaan agar bisa melupakan apa yang akhir-akhir ini terjadi antara dirinya dan Jungkook.

Saat ia melihat ke arah jendela, gadis itu  spontan menatap ke lapangan basket yang hanya di isi oleh seorang murid.

Dan murid Big HighSchool tersebut adalah Jeon Jungkook.

Ia langsung menelfon Jungkook untuk menghiburnya walau sesaat.

"Bisakah kau pergi denganku?"

"..."

"Aku tidak menyuruhmu bolos. Akan aku ijinkan kau kepada Kang Saem agar kau tidak dikira membolos oleh semua orang,"

"..."

"Hei. Aku tidak mungkin berperilaku jahat kepadamu. Kau ini ada-ada saja,"

"..."

"Baiklah. Kutunggu di depan gerbang sekolah,"

Jungkook mematikan sambungan telepon tersebut secara sepihak. Membuat Yeri bergegas meletakkan novel pinjamannya di salah satu rak buku terdekatnya dan berlari menuju ruang guru.

"Yeri!! Kau mau kemana lagi?!" teriak Irene ketika melihat Yeri yang berlari di hadapannya.

"Eonni!! Aku akan pergi dengan seseorang!! Maafkan aku tidak bisa berkumpul dengan kalian untuk sementara waktu!!" balas Yeri tanpa melihat ke arah belakang.

"Apa itu calon tunanganmu!!?"

"Nee!!!"

Yeri yang sudah berada di depan ruangan Lee Saem, langsung menetralkan nafasnya.

Tok tok tok

"Masuk,"

Gumaman Lee Saem yang menyuruhnya masuk, langsung ia laksanakan.

"Yeri? Ada apa kau datang kemari?" tanya Lee Saem ketika melihat Yerilah orang yang mengetuk pintu ruangan kerjanya.

"Bolehkah aku tidak mengikuti pelajaran hari ini? Aku akan menghibur Jungkook, Saem." ijin Yeri membuat Lee Saem mengerutkan dahinya.

"Jungkook? Ada apa dengannya?" Lee Saem mencoba mencari penjelasan dari Yeri.

"Sepertinya dia habis putus cinta. Bukankah sebaiknya aku berada disana untuk menenangkannya?" jelas Yeri yang kemudian diangguki oleh Lee Saem.

"Baiklah, Saem akan mengijinkanmu dan Jungkook untuk tidak mengikuti pelajaran hari ini. Saem akan menelfon Kang Saem dulu ne? Kalian bersenang-senang saja dulu," balas Lee Saem yang diamgguki oleh Yeri.

"Kamsahamnida," Yeri sedikit membungkukkan tubuhnya sebelum ia benar-benar keluar dari lingkungan sekolah mewahnya.

Didepan gerbang, ia melihat Jungkook yang sedang menaiki motor besarnya.

"Hei! Motor siapa yang kah tumpangi itu?" tanya Yeri sedikit berteriak karena jarak mereka yang cukup jauh.

"Motor Jimin. Sudahlah, cepat naik dan mau kau ajak kemana aku?"

Yeri hanya mengangguk pelan kemudian berjalan ke arah Jungkook lalu menaiki motor mewah tersebut.

"Jangan mengebut. Aku tidak bisa berpegangan apa-apa. Kalau aku jatuh, kau adalah tersangka utamanya." ancam Yeri lalu memegang pundak Jungkook.

"Kau jangan memegang pundakku bodoh. Peluklah perutku, kalau kau jatuh, aku tidak akan bertanggung jawab." balas Jungkook membuat Yeri memutar bola matanya malas.

Dan di detik kemudian, tangan Yeri perlahan-lahan mulai memeluk perut Jungkook. Dan saat itu pula, Jungkook melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata.

Sebuah jambakan yang Jungkook terima dari Yeri, membuat Jungkook mengerem mendadak karena merasa kesakitan

"Bukankah sudah kubilang!! Jangan mengebut!!!" kesal Yeri yang dibalas kekehan singkat dari Jungkook.

Jungkook kembali mengeratkan pelukan Yeri dan kembali menyetir dengan kecepatan normal.

"Kau ingin pergi kemana?" tanya Jungkook memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

"Aku ingin pergi ke timezone," jawab Yeri yang spontan langsung mengeratkan kembali pelukannya ketika Jungkook mulai mengendarai motor dengan kecepatan yang lebih tinggi dari sebelumnya.

"Sudah sampai nona Kim. Kau bisa turun sekarang," Jungkook memberhentikan motornya di parkiran Mall tanpa melepas pelukan Yeri dari perutnya.

"Kau ini!!" sebuah jitakan mendarat di kepala Jungkook. Ia meringis kesakitan dan menyusul Yeri yang tampaknya masih marah karena ia kembali mengebut saat perjalanan kemari.

"Hei," panggil Jungkook kepada Yeri yang masih enggan menatap wajahnya.

"Mianhae,"

Sebuah kecupan singkat yang mendarat di pipi kiri Yeri, membuat sang empu melotot ke arah Jungkook yang tengah terkekeh geli.

"Ayo kita ke timezone," ajak Jungkook lalu menggenggam tangan Yeri dan berjalan beriringan menuju timezone.

Tidak ada penolakan sama sekali dari gadis tersebut. Ia hanya biasa saja ketika mendapat perlakuan seperti itu, tetapi entah kenapa, ia sangat tidak suka di perlakukan seprrti oleh pria lain selain Jungkook. Apa benar jika Yeri telah menyukai Jungkook?

Yeri menarik Jungkook dengan genggaman tangan yang masih berada di tangan mereka masing-masing untuk menuju ke kotak yang cukup besar.

"Untuk apa kau masuk ke kotak aneh ini?" tanya Jungkook sembari menilai peampilan kotak asing tersebut.

"Ini bukan kotak aneh. Ayo masuk," Yeri membuka tirainya dan mulai memasuki kotak yang berukuran sedang.

"Ini photobot bodoh. Apa kau tidak pernah berfoto disini?" Yeri menatap Jungkook tanpa melepaskan genggaman tangannya sedikitpun.

"Aku tidak tertarik dengan seperti ini. Lebih baik keluar saja," saran Jungkook yang dibalas dengan gelengan kuat dari Yeri.

"Aku ingin berpose bersamamu disini. Diam saja dan ikuti perintahku," Yeri melepas genggaman tangannya namun Jungkook lagi-lagi menggenggam tangan Yeri.

"Bagaimama aku bisa menekan tombolnya, jika kau terus-terusan menggenggam tanganku." protes Yeri lalu dengan terpaksa ia memasukkan beberapa helai uang untuk memulai pemotretan.

Yeri menekan tombol demi tombol yang akan merekam pose mereka.

"Mataku sakit ketika melihat sinar lensa yang keluar ketika kau memencet tombol merah itu." kesal Jungkook lalu memijit pelipisnya yang tampak pusing. Sedangkan Yeri sibuk melihat hasil potret mereka.

"Mianhae," Yeri melepaskan genggaman tangannya dan mencoba untuk memijit pelipis Jungkook.

"Bukankah sudah kubilang? Jangan lepaskan genggaman ini," Jungkook kembali menggenggam tangan kanan Yeri dan bergegas keluar dari kotak aneh itu.

"Apa yang akan kita mainkan selanjutnya?"























































Tbc

Sry 4 typo

Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang