•TwentyFour√

1.2K 135 1
                                    

"Yeoboseyo?"

"..."

"Ada apa kau menelfonku?"

"..."

"Aku sedang berkumpul dengan temanku eoh. Jangan ganggu aku,"

"..."

"Mau apa kau berta--"

"..."

"Ash jinjja. Baiklah baiklah, aku akan mengatakannya. Aku berada di cafe yang berada di SeoulSouth. Apa kau tau letaknya?"

"..."

"Kau ini menyusahkan saja. Tanya temanmu yang mengetahui letak cafe ini. Aku malas untuk menjelaskannya kepadamu,"

"..."

"Kau mau apa eoh. Jangan menyusulku, bodoh!"

"..."

"Tap--"

Belum saja Yeri melanjutkan perkataannya, telepon sudah lebih diputuskan oleh Jungkook.

"Calon tunangan macam apa dia!" kesal Yeri lalu meletakkan ponselnya ke atas meja dengan kasar.

"Ada apa denganmu?" tanya Seulgi sambil menatap Yeri dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Ani, gwenchana." balas Yeri jutek tanpa menatap Seulgi.

"Jungkook lagi?" tanya Wendy meyakinkan.

"Hmm, sudahlah jangan bahas dia." protes Yeri lalu melanjutkan aksi makannya.

15 menit berlalu, mereka berlima masih sibuk membicarakan tentang masa lalu Irene, dan ya, perlahan demi perlahan kebohongan-kebohongan yang dilakukan Irene lama-lama terbongkar. Ia sudah mengakui kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Tetapi, saat mereka sedang asik dengan obrolan mereka, bel yang berasal dari pintu masuk cafe terdengar sangat keras di telinga mereka. Membuat mereka berlima dengan spontan menatap pintu masuk cafe.

Disana, ada sekitar 6 namja yang memasuki cafe, dan mereka memakai seragam Big HighSchool.

"Buat apa mereka semua kemari?" tanya Wendy bingung lalu menatap namja yang menghampirinya.

"Suga?" Wendy menatap Suga kaget. Bagaimana Suga bisa mengerti bahwa dirinya berasa di cafe ini tanpa sepengetahuannya?

"Ba-bagaimana kau mengetahui bahwa aku berada disini?" tambah Wendy lalu kembali menatap 5 namja yang sudah berada di sekeliling meja pesanan RedFelv.

Bel pintu masuk cafe kembali berbunyi, kini Jungkook masuk dengan melepas jas sekolahnya itu dan ia sampirkan jas tersebut di lengan kirinya.

"Ash si gila itu datang," umpat Yeri lalu segera menyembunyikan wajahnya di paha Joy yang masih terbeku karena Taehyung juga berada di sini.

"Hei, kenapa kalian berdiri melingkari meja ini eoh? Lebih baik kita memesan meja untuk kita." saran Jungkook lalu mengajak teman-temannya untuk duduk di bangku yang akan mereka pesan.

"Ide bagus Kookie-ah, kita duduk di sebelah meja ini saja." balas Namjoon lalu menduduki bangku yang berada di meja sebelah meja pesanan RedFelv.

"Kita bukan buronan eoh." ketus Irene membuat semuanya menatap dirinya.

"Terserah kami," balas Namjoon tak kalah ketus.

Karena Yeri berada di bangku yang kiri, ia masih bisa menghindari Jungkook dan memilih menatap jendela. Disenderkannya kepala miliknya di atas lipatan tangan yang ia taruh di atas meja.

"Ekhem, bisakah kita bertukar posisi?" tanya Jungkook pelan kepada Joy. Yang ditanya hanya mengangguk kaku lalu segera duduk di bangku Jungkook sebelumnya. Saat gadis itu menatap ke arah kanan, tatapannya berpas-pasan dengan tatapan milik Taehyung yang menatapnya dingin.

Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang