"Kau ingin makan apa?" tanya Yeri ketika ia dan Jungkook sudah berhasil duduk di salah satu pasangan bangku yang tersedia di restaurant cepat saji tersebut.
Kali ini, Yeri dan Jungkook sedang makan malam bersama di restaurant cepat saji yang mereka pilih berdasarkan favorite mereka.
"Ramyeon," jawab Jungkook yang diangguki oleh Yeri. Ia memanggil salah satu pelayan restaurant yang sedang melewati meja mereka.
"Apa minuman yang akan kau pesan?" Yeri menatap Jungkook sekilas lalu kembali menatap buku menu yang tersedia di atas meja.
"Bokbunja ju," balas Jungkook sambil menatap Yeri sekilas. Yang ditatap hanya menganggukkan kepalanya dan berbincang dengan pelayan.
Setelah pelayan itu pergi dari meja mereka, Yeri memutuskan untuk memainkan ponselnya. Namun, niat emas Yeri terhenti ketika Jungkook yang tidak duduk di hadapannya.
"Dimana namja itu? Kenapa hilang secara tiba-tiba?" fikir Yeri sambil mencari Jungkook dengan ekor matanya.
"Ah biarkan dia berkembang," ucap Yeri acuh lalu kembali memainkan ponselnya.
Seperempat jam berlalu, Jungkook tak kunjung datang, karena Yeri terlalu kesal menunggu pria itu, ia memutuskan untuk mencarinya disekitar restaurant.
Tak cukup lama bagi Yeri untuk menemukan Jungkook. Kali ini, namja itu sedang terduduk di bangku taman milik restaurant tersebut sambil menelfon seseorang. Yeri berjalan mendekatinya dan duduk di bangku yang sama, hanya saja ia menjaga jarak dengan Jungkook karena takut mengganggunya yang sedang menelfon seseorang.
"Eunha, cukup. Jangan panggil aku dengan panggilan itu lagi. Aku bukan lagi kekasihmu,"
"..."
"Sudahlah, jangan mengejar-ngejarku lagi. Kalau kau ingin memperbaiki hubungan kita, cukup dengan pertemanan saja. Jangan lebih. Aku tidak ingin merusak hubunganmu dengan namja tadi,"
"..."
"Sekarang, masalahmu bukan menjadi masalahku lagi. Terimakasih atas semuanya dan jangan harap kau bisa merusak hubunganku dengan Yeri. Camkan itu,"
Jungkook menutup panggilannya secara sepihak dan ingin beranjak dari duduknya. Tetapi ia kembali duduk karena ada seseorang yang terus menatapnya sejak tadi.
"Yer-Yeri?" tanya Jungkook gugup. Ia merapatkan jaraknya dengan Yeri dan menatap manik mata Yeri intens.
"Hei. Kenapa kau menatapku seperti itu eoh." Yeri kembali menggeserkan tubuhnya lalu beranjak untuk memasuki restaurant.
"Cepat masuk! Makanannya sudah datang," pinta Yeri dari depan pintu masuk Restaurant. Jungkook hanya membalas Yeri dengan anggukan singkat lalu kembali menyusul gadis itu.
"Apa kau mendengar semua obrolanku dengan Eunha?" tanya Jungkook diselingi aktifitas makannya.
"Tidak semuanya, aku lebih memilih memainkan ponselku daripada harus mendengarkan perdebatan kalian." balas Yeri lalu menatap Jungkook sekilas.
"Kurasa, kau terus memperhatikanku selama aku bertelfon dengan Eunha." goda Jungkook sambil bersmirk ria.
"Tuan Jung, jangan terlalu percaya diri. Waktu itu aku hanya memperhatikanmu sekilas lalu kembali memainkan ponselku, bodoh." Yeri menatap tajam Jungkook lalu kembali memakan makanannya. Yang ditatap hanya terkekeh pelan kemudian mengalihkan pandangannya ke arah jendela.
"Sebentar lagi aku akan ujian," gumam Jungkook pelan yang masih bisa didengar jelas oleh Yeri.
"Ujian? Bukankah itu hanya untuk anak kelas 12?" Yeri meminum minumannya lalu membersihkan tangannya dengan tisu.
"Menurutmu, aku masih kelas 11? Aku sudah kelas 12, bodoh." Jungkook menatap malas Yeri lalu menyenderkan dirinya ke belakang.
"Mwo? Kau? Anak kelas 12? Ah daebak. Aku tidak percaya," jawab Yeri datar.
"Kalau kau tidak percaya, tanya saja kepada pamanku." Jungkook melipat kedua tangannya di depan dada dengan tatapan tajam yang ia lontarkan ke arah gadis di depannya kali ini.
"Lee Saem?" tanya Yeri meyakinkan. Setaunya, Lee Saem adalah paman dari calon tunangannya itu.
Ternyata benar, Jungkook mengangguk pelan lalu mengambil ponselnya dan memainkan salah satu game favoritnya.
"Ah sudahlah, aku juga tidak begitu tertarik dengan kepribadianmu. Ayo pulang," ajak Yeri lalu beranjak dari duduknya dan menarik tangan Jungkook.
"Tidak bisakah kau tidak mengganggu orang yang sedang bermain game?" protes Jungkook lalu menarik tangannya untuk melanjutkan gamenya.
"Kau juga belum membayar tagihannya bukan? Bayarlah dulu selama aku memainkan gameku ini." suruh Jungkook yang dibalas dengan tatapan malas daei Yeri. Kemudian, gadis itu melangkahkan kakinya ke arah kasir.
Setelah berhasil mengantri dan membayar total makannya, ia kembali ke meja yang ditempati Jungkook lalu berdiri di samping Jungkook yang masih duduk dengan memegang ponsel.
"Ayo pulang Tuan Jung," Yeri merebut ponsel Jungkook dan segera memasukkan ponsel tersebut ke dalam tas kecilnya.
Yeri menarik tangan Jungkook dan menggandengnya untuk keluar dari Restaurant.
"Kau ini sangat menyebalkan," ketus Jungkook sambil membalas genggaman tangan Yeri dan berjalan beriringan dengan Yeoja itu.
"Ck. Dasar sunbae pemalas," Yeri memutar bola matanya malas.
"Kau akan mengajakku kemana?" tanya Jungkook kepada Yeri yang berjalan ke arah parkiran.
"Pulang,"
"Aish jinjja. Kau ini membosankan sekali,"
Langkah Yeri terhenti ketika Jungkook melontarkan kalimat itu untuknya. Tatapan Yeri beralih ke Jungkook dan menatapnya tajam.
"Kau sudah kelas 12, dan kau harus rajin belajar agar mendapatkan nilai yang memuaskan. Mulai sekarang, jangan pergi kemanapun dan teruslah di apartement." Yeri menunjuk-nunjuk wajah Jungkook dengan jari telunjuknya.
"Untuk apa aku terus di apartement? Lebih baik aku pergi dengan teman-temanku daripada harus berdiam diri di apartment itu," protes Jungkook tak trima dengan keputusan Yeri sebelumnya.
"Tentu saja untuk belajar. Kau akan kuliah, dan kau harus bisa mendapatkan nilai yang memuaskan. Camkan," Yeri kembali melangkahkan kakinya tanpa menggandeng Jungkook lagi.
"Kalau aku tidak ingin belajar, bagaimana?" Jungkook menatap punggung Yeri yang terus menjauh dari hadapannya.
"Ck." geram Yeri lalu membalikkan badannya dan melangkah ke arah Jungkook. Ia berjinjit lalu memeluk leher Jungkook dan menatap Jungkook dengan tatapan khasnya.
"Kau ingin aku berbuat apa agar kau bisa menjadi rajin belajar?" Yeri mempersempit jarak mereka, walaupun ia sangat tidak menyukai posisi seperti ini, apa boleh buat? Hanya untuk membuat calon tunangannya menjadi lebih pintar, ia harus bisa melakukan segala cara.
Jungkook tersenyum singkat lalu memeluk pinggang Yeri dan mempersempit kembali jarak mereka. Kini, jarak wajah mereka hanya terpaut 5 cm.
"Aku ingin kau selalu menemaniku saat aku sedang belajar, dan--" ucapan Jungkook terputus lalu mendekatkan wajah mereka.
"Dan?"
"--dan ciumlah aku setiap aku memintamu."
Tbc
Sry 4 typo
Cuk gw baper ms:v
Ash, utg cmn ff. Klo rl, bs mabok gw:v
Parah anying, gw gbs mbayanginya smph:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]
Fanfic[Completed] "Apa aku harus memilihmu?"-jjk "Aku tidak akan pernah bisa memaksamu untuk memilihku. Pilih saja seseorang yang tepat untuk mendampingimu,"-kyr WhyDidYouChooseMe?-s.1 18.04.19 26.10.19