•Two√

2.8K 263 3
                                    

"Kenapa tidak?"

Seulgi, Wendy, dan Joy spontan menatap Irene yang masih bersikap tenang. Sama seperti sebelumnya.

"Apa maksudmu eonni?" tanya Joy meminta kepastian dari Irene. Sang leader.

"Sudahlah. Turuti saja kemauan Yeri. Lagipula kalian tidak tega melihat wajah melasnya tersebut bukan?" ucap Irene membuat mereka bertiga melihat Yeri secara bersamaan. Dan di detik kemudian, mereka mengangguk-anggukan kepala secara serentak.

"Bukankah kita hanya berlima? Sedangkan anggota volly harus mencapai 6 anggota. Siapa yang harus dijadikan anggota tambahannya?" tanya Wendy membuat Seulgi, Wendy, Joy, dan Irene berfikir keras.

"Aku tau siapa yang bisa melengkapi tim volly kita." usul Seulgi lalu mengajak mereka berempat untuk mengikutinya.

Tak lama kemudian, tibalah mereka di depan kelas 11-C. Seulgi yang sedari tadi memimpin jalan, langsung memasuki ruang kelas tersebut dan kembali keluar dengan membawa seorang gadis.

"Annyeong eonni. Annyeong semua. Ada yang bisa kubantu untuk kalian?" tanya Lisa sopan ketika berhadapan dengan RedVelf.

"Bisakah kau melengkapi tim volly kami?" tanya Yeri to the point, membuat Lisa mengerutkan dahinya.

"Tim volly untuk lomba tahunan yang akan dilaksanakan selama 3 hari kedepan?" tanya Lisa memastikan yang dijawab oleh kereka berlima dengan anggukan kepala singkat.

"Entahlah, aku tidak yakin kalau aku bisa membantu kalian." jawab Lisa lesu dan langsung menundukkan kepalanya.

"Hei tenang saja. Kau tidak perlu sungkan kalau kau menolak ajalan kami. Kalau kau tidak mau meng--"

"Ani eonni. Bukannya aku ingin menolak ajakan kalian. Hanya saja, aku tidak ingin sekolah kita kalah hanya karena kedatanganku di tim kalian." jelas Lisa membuat semuanya mengangguk faham.

"Gwenchana Lisa. Menang dan kalah itu sudah biasa, tergantung proses yang di lakukan itulah yang terpenting. Dari proses tersebut, kita dapat mewujudkan keinginan kita tanpa halangan yang membuat kita mundur karena masalah sepele." tambah Seulgi. Sisanya hanya mengangguk-anggukan kepala guna meyakinkan Lisa untuk menyetujui tawaran mereka tersebut.

"Baiklah eonni, Yeri dan Joy. Aku bisa membantu kalian." simpul Lisa membuat Yeri refleks memeluk Lisa erat.

"Gomawoo!!"

"Ne cheongman," sebuah senyuman tipis telah terukir di bibir Lisa sambil membalas pelukan Yeri.

"Kapan kita akan mulai latihan?" tanya Irene. Spontan, Yeri dan Lisa langsung melepaskan pelukan mereka.

"Bagaimana kalau pulang sekolah nanti?" usul Joy yang langsung digelengi oleh Yeri.

"Ahhh. Aku tidak bisa." keluh Yeri mengingat kejadian semalam soal eommanya yang memaksanya untuk mengikuti rapat penting tersebut.

"Pftt. Baiklah, bagaimana kalau besok setelah pulang sekolah? usul Joy lagi.

"Setuju," balas Lisa dan Seulgi kompak

"Begitu juga denganku." timpal Irene

"Pastinya aku setuju." jawab Wendy

Dan kini tinggal Yeri lah yang belum memutuskan keputusannya.

"Mari kita berjuang bersama."

Senyuman mulai mengembang ketika Yeri mengatakan hal tersebut, membuat Yeri ikut tersenyum melihat mereka yang menatapnya intens.

.

.

.

.

"Eomma. Kita akan pergi kemana?" tanya Yeri ketika keluarga Kim mulai menjauh dari kawasan rumah.

"Ke resaurant." jawab Ny.Kim yang dibalas anggukan Yeri.

"Eum. Baiklah,"

Tak butuh lama, akhirnya mereka sampai di restaurant mewah yang berada di tengah-tengah kota Seoul.

Mereka mulai memasuki restaurant tersebut dan menduduki salahsatu meja besar yang sudah tersedia di restaurant tersebut.

"Kau sudah datang." sambut Ny.Jeon yang diangguki oleh Ny.Kim

Yeri yang tidak mengerti apa-apa hanya berdiam diri disitu sambil memperhatikan kedekatan orangtuanya dengan rekan kerja mereka.

"Silahkan duduk. Jungkook juga baru datang." ucap Ny.Jeon yang mulai duduk kembali di posisinya.

"Baiklah. Mari kita membahas topik perjodohan ini."

Dan barulah Yeri mengerti. Tujuan Ia di paksa untuk mengikuti rapat tersebut adalah ingin dijodohkan. Tentu saja ia tidak bisa menerima perjodohan tersebut. Dengan keras ia menolaknya. Tetapi apa boleh buat, orangtua Yeri sangat memohon lebih kepada Yeri untuk menyetujui perjodohan itu. Dan pada akhirnya, Yeri pun luluh lalu menyetujui perjodohan yang di rencanakan oleh orangtuanya.

"Kalian akan bertunangan terlebih dahulu. Kami akan memberi kalian waktu untuk mendekatkan diri satu sama lain. 2 bulan lagi kalian akan menikah. Jadi manfaatkan waktu sebaik-baiknya ne." terang Ny.Jeon membuat Yeri mengangguk pasrah.

Yeri melirik ke calon tunangannya tersebut. Sedari tadi lelaki itu tampak mengabaikannya dan lebih memilih memainkan ponselnya daripada mendengar obrolan orangtuanya dan orangtua Yeri.

Bukankah itu seragam dari Big HighSchool?-kyr

"Apa kau bersekolah di Big HighSchool?" tanya Yeri kepada Jungkook yang langsung menatapnya datar.

"Apa urusannya denganmu?" balas Jungkook jutek lalu kembali memainkan ponselnya.

"Hei. Aku kan hanya bertanya, semua orang memiliki hak untuk bertanya." jawab Yeri kesal melihat sikap calon tunangannya itu yang tampak membosankan.




























Tbc

Sry 4 typo

Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang