•Twenty√

1.5K 131 7
                                    

"Kau akan membawaku kemana eoh," umpat Yeri lalu melepaskan genggaman tangannya dari tangan Jungkook dan berhenti melangkahkan kakinya.

"Ikut saja," Jungkook tetap melanjutkan langkahnya tanpa menoleh ke arah Yeri sekalipun.

Yeri menghentak-hentakkan kakinya lalu berjalan ke arah yang berlawanan. Karena ia tidak tau daerah sini, ia terpaksa harus bertanya ke orang yang sedang berada di tempat sama dengannya.

Dan alhasil, ia tidak memiliki jawaban untuk pertanyaannya itu. Ia kembali melangkahkan kakinya dan tiba-tiba berhenti ketika ia sudah berada di tepi Sungai Han.

"Sungai Han? Bagaimana aku bisa berada disini?" Yeri menoleh ke kanan dan kiri untuk memperhatikan sekitar, tetapi nihil, disitu tidak ada orang selain dirinya.

Tiba-tiba ada sepasang tangan yang memeluknya dari belakang. Yeri sedikit tersentak dan langsung memegang kasar tangan yang berada di pinggangnya itu.

"Siapa kau! Bera--" 

"--Jungkook?" Yeri menatap Jungkook tak percaya. Bukankah ia meninggalkan Yeri sendirian di taman dekat Sungai Han? Bagaimana ia bisa berada di sisinya?

Perlahan, genggaman kasar Yeri melepas dan ia enggan untuk menatap Jungkook lebih lama.

"Ada apa?" tanya Jungkook lalu meletakkan kepalanya di bahu Yeri.

"Ani,"

Angin berhembus kencang, membuat Jungkook semakin mempererat pelukannya terhadap Yeri.

"Apa kau tidak kedinginan?" tanya Jungkook lalu kembali memeluk erat calon tunangannya itu.

"Sedikit," balas Yeri yang masih diam tanpa bergerak sedikitpun.

"Peluklah aku," pinta Jungkook yang digelengi oleh Yeri.

"Kau sudah memelukku, untuk apa aku memelukmu." Yeri menatap lurus ke bibir sungai Han. Senyuman terukir jelas dari bibir manisnya ketika merasakan sejuknya berada di pinggir sungai Han.

Tiba-tiba petir menggelegar, Yeri yang terkejut pun dengan spontan memutar badannya dan memeluk Jungkook lebih erat dari biasanya.

Perlahan, hujan deras menghampiri mereka. Jungkook yang tidak ingin kehujanan langsung menggandeng tangan Yeri untuk menuju ke parkiran motornya.

Hujan bertambah deras ketika mereka masih sibuk berlari menghindari hujan, dengan terpaksa Jungkook dan Yeri berhenti di halte kecil dekat sungai Han.

Yeri menggosok-gosokkan kedua tangannya untuk mengurangi rasa dingin yang menghampirinya. Dengan cekatan Jungkook membuka jas sekolahnya dan memakaikan jas tersebut ke tubuh Yeri.

"Ap-apa yang kau lakukan?" tanya Yeri ketika sudah dipakaikan jas oleh Jungkook.

Tenpa menjawab pertanyaan Yeri, ia membawa Yeri untuk duduk di bangku halte dan mendekapnya.

"Kau sangat aneh tuan Jung," Yeri melepaskan dekapan dari Jungkook dan menjauhkan posisi duduknya dari namja di sebelahnya itu.

"Jangan menjauh bodoh," kesal Jungkook lalu mendekati Yeri lagi. Gadis itu tidak sedikitpun menghindar karena ia terlalu malas untuk menghadapi Jungkook saat ini.

Jungkook kembali mendekapnya dan menaruh kepala gadis di sebelahnya itu di bahunya.

"Sepertinya hujan akan turun lebih deras dari sebelumnya," gumam Jungkook yang masih terdengar jelas di telinga Yeri.

"Jangan menggumam hal yang tidak-tidak eoh." umpat Yeri yang dibalas dengan kekehan singkat dari bibir Jungkook.

"Calon tunanganku lebih menarik dari siapapun saat sedang marah ya," balas Jungkook sembari melontarkan senyuman khasnya kepada Yeri yang kini tidak menatapnya.

"Tatap aku," pinta Jungkook lalu mengelus pelan selai lembut Yeri.

"Aku sudah sering menatapmu. Baik itu di sekolah, di rumah, bahkan di mall aku terus menatapmu." kesal Yeri lalu melingkarkan tangan kananya di pinggang Jungkook untuk mempererat dekapannya. Entah kenapa ia tidak pernah melakukan hubungan intim seperti ini dengan teman terdekat laki-lakinya, bahkan mantan kekasihnya. Ini adalah kali pertama bagi Yeri untuk melakukan hal sedekat ini dengan lawan jenis. Semburat merah muncul secara perlahan di pipi tembamnya itu. Jungkook yang menyadarinya pun langsung mencubit pelan pipi Yeri.

Menit berlalu dengan cepat. Jungkook dan Yeri akhirnya bisa pulang ke rumah karena hujan yang sudah reda.

"Jungkook-ah. Jalankan motornya secara perlahan ne. Aku tidak ingin terjatuh dari motor milik temanmu ini dan aku tidak ingin rokku sampai terbuka karenamu," suruh Yeri lalu menaikkkan dirinya di atas motor mewah yang sudah dinaikki oleh Jungkook.

"Baiklah nyonya. Aku akan menurutimu," balas Jungkook diselingi kekehannya. Perlahan, tangan Jungkook menuntun kedua tangan Yeri untuk memeluk pinggangnya.

"Ck. Aku sangat risih dengan sikapmu itu. Sangat menjijikkan," protes Yeri lalu menarik tangannya dan memeluk pinggang Jungkook sendiri.

Sedangkan Jungkook? Ia hanya menatap Yeri dari spionnya dengan senyuman tipis yang ia berikan untuk calon tunangannya itu.

Seperti kemauan Yeri, Jungkook pun melajukan motor Jimin secara perlahan. Ia tidak ingin mengecewakan Yeri karena masalah sepele seperti ini.

"Yeri-ah," panggil Jungkook lalu membuka kaca helm nya.

"Wae??" balas Yeri sedikit berteriak karena mereka berdua masih berada di jalanan yang terbilang cukup macet.

"Aku tidak sanggup menaiki motor dengan kecepatan seperti ini eoh," kesal Jungkook dibalik helm full face nya itu.

"Ash jinjja! Jang--"

Alhasil, Jungkook kembali melajukan motornya membuat Yeri memeluk pinggang Jungkook erat.

"Akan kubalas kau di apartement nanti!" gumam Yeri dalam hati.

.

.

.

.

Sekarang, mereka telah tiba di apartment mereka dengan selamat. Jantung Yeri berdegup kencang ketika mereka berdua ingin menabrak motor milik seseorang. Untung saja Jungkook bisa menghindarinya dengan cepat.

"Hari yang melelahkan," Yeri menjatuhkan dirinya di sofa panjang depan tv yang berada di ruang keluarga.

"Jangan tiduran disitu eoh," protes Jungkook ketika ia menemukan Yeri yang tengah tiduran di atas sofa panjang tersebut.

"Apa masalahmu, sofa ini juga bukan milikmu sepenuhnya kan?" ketus Yeri lalu memejamkan matanya tanpa menghiraukan beberapa umpatan yang Jungkook lontarkan untuknya.

"Kau ini sangat pemalas," Jungkook menggendong tubuh Yeri ala bridal style. Ia membawanya kedalam kamar.

Sebuah jambakan yang menurutnya sedikit sakit, membuatnya terhenti untuk berjalan ke kamar.

"Kenapa kau menjambakku bodoh," Jungkook melontarkan tatapan tajamnya untuk Yeri, lalu ia kembali melangkahkan kakinya dan meletakkan Yeri diatas ranjang kamar mereka.

"Aku ilfil padamu," ketus Yeri menatap Jungkook tak suka, lalu ia berjalan ke arah balkon kamar.

Jungkook yang hanya diam, langsung menghampiri Yeri dan berdiri di sebelahnya.

"Kau tau? Pertama kali aku melihatmu, aku sangat membencimu." Jungkook menatap lurus tanpa melirik ke arah Yeri sedikitpun.

"Lalu? Apa kau memanfaatkanku agar kau bisa melupakan Eunha dengan cara mendekatiku seperti ini?"

Jungkook masih menatap ke arah langit yang sepertinya masih sedikit mendung dan teterpanya surai hitam miliknya karena angin yang berhembus kencang.

"Dengan berjalannya waktu, kurasa aku bisa menerimamu."




















































































Tbc

Sry 4 typo

Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang