"Jungkook sialan. Kau membuatku membolos di hari yang penting ini," daritadi, Yeri terus mengeluarkan umpatan-umpatan untuk Jungkook yang masih tidak faham dengan apa yang sedang terjadi sekarang.
"Hei. Apa salahku kalau kau tidak masuk sekolah? Memangnya hari ini ada sesuatu yang penting bagimu, kalau iya, aku akan mengantarkanmu sekarang." Yeri terdiam lalu melanjutkan aksi makannya tanpa mengeluarkan sepatah apapun.
Jungkook menatap Yeri yang sedang sibuk dengan sarapannya lalu menghela nafasnya panjang. Tangan Jungkook meraih helai rambut Yeri yang hampir mengenai makanan Yeri. Ia menyelipkan helai rambut tersebut ke belakang telinga Yeri. Gadis itu sedikit tersentak atas perlakuan Jungkook yang tiba-tiba.
"Aku bisa melakukannya sendiri eoh," kesal Yeri lalu mengambil ikat rambutnya yang berada di pergelangan tangannya. Tanpa basa-basi, ia mengikat rambutnya menjadi ekor kuda lalu melanjutkan makannya lagi.
"Aku tidak senang melihatmu mengikat rambutmu seperti itu," keluh Jungkook membuat Yeri mengerutkan dahinya tidak peduli.
"Lalu apa hubungannya denganku? Kau yang tidak menyukai model rambut seperti ini, kenapa kau mengeluh kepadaku. Dasar bodoh," kesal Yeri memutar bola matanya malas.
Jungkook menghela nafasnya kasar lalu menarik ikatan rambut Yeri. Sang empu meringis kesakitan karena Jungkook tidak sengaja menjambak beberapa helai rambutnya.
"Jungkook-ah! Kau menyebalkan! Tidak bisakah kau menarik ikatan rambutnya dengan pelan? Dasar pria yang tidak memiliki jiwa romantis!" Yeri berdiri dari duduknya lalu pergi ke kamarnya sembari mengelus-elus kulit rambutnya.
Jungkook terkekeh melihat perlakuan Yeri yang sedikit kekanak-kanakan. Lalu, ia menyusul Yeri yang sekarang sudah berada di balkon kamar mereka.
"Yeri-ah, mianhae. Aku sengaja melakukannya," Yeri menatap Jungkook tajam ketika namja itu keceplosan saat mengakui kesalahannya.
Ingin sekali Yeri memukul bibir Jungkook. Namun, ia sedikit meredakan emosinya untuk tidak mencelakai anak orang.
"Ganti pakaianmu, mari kita jogging." Jungkook mengelus surai panjang Yeri lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.
"Namja menyebalkan."
.
.
.
.
.
"Kau ingin rasa apa?" tanya Jungkook sembari melihat daftar rasa es krim yang ada di papan atas dekat kasir.
"Aku bosan rasa coklat," balas Yeri sambil mempoutkan bibirnya lalu kembali memikirkan rasa yang ingin ia beli.
"Lalu kau ingin apa bodoh," Jungkook terkekeh pelan setelah mendengar keluhan dari gadis di sebelahnya.
"Aku akan mencoba rasa vanilla," jawab Yeri mantap, namun Jungkook menggelengkan kepalanya cepat.
"Ada apa?" tanya Yeri melihat sikap Jungkook yang aneh.
"Vanilla adalah rasa kesukaanku, kau jangan meniru seleraku eoh. Dasar plagiat," ucap Jungkook membuat Yeri naik darah. Ingin sekali Yeri meninggalkan Jungkook disana sendirian, tapi ia masih memiliki hati nurani terhadap namja tersebut.
"Eonni, kami pesan rasa coklat dan vanilla." simpul Yeri lalu menunggu es krim mereka siap. Jungkook memegang lengan Yeri lalu menatapnya dengan tatapan bertanya.
"Aku tidak ingin menjawab pertanyaan bodohmu itu," sarkas Yeri lalu melepaskan genggaman tangan Jungkook yang berada di lengannya.
Jungkook mengelus dadanya mencoba bersabar atas kelakuan Yeri kepadanya. Tangan kiri Jungkook ia gunakan untuk menggenggam tangan Yeri. Merasa tidak ada balasan dari Yeri, ia menoleh ke samping kiri dan melihat Yeri yang sepertinya sedang menatap ke arah lain.
"Yeri-ah," panggil Jungkook membuat Yeri menoleh ke arahnya dan menatapnya datar.
"Balas genggaman tanganku." tambah Jungkook membuat tatapan Yeri beralih ke genggaman tangan mereka.
"Harus?" tanya Yeri lalu menatap Jungkook kembali.
"Terserah," kesal Jungkook lalu melepaskan genggaman tangan mereka.
"Sejak kapan kau menjadi namja yang sensitif?" tanya Yeri yang sama sekali tidak mendapatkan jawaban dari bibir Jungkook.
Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menunggu es krim tersebut. Setelah Jungkook membayar kedua es krim yang telah mereka pesan, Jungkook dan Yeri keluar dari toko es krim itu sebelum mereka melanjutkan aksi jogging mereka.
"Jungkook-ah, berbicaralah sesuatu." Yeru menyikut perut Jungkook tetapi namja itu sama sekali tidak merespond tindakan Yeri.
Gadis itu terkekeh pelan lalu menggenggam tangan kiri Jungkook dengan tangan kanannya. Terpaksa, gadis itu memakan es krimnya dengan tangan kiri, karena tangan kanannya ia gunakan untuk menggenggam tangan Jungkook.
"Jangan marah lagi eoh. Kau seperti anak kecil yang keinginannya tidak dituruti lalu pergi untuk menangis sekeras-kerasnya agar orangtuanya mau menuruti keinginan anak itu." Yeri sedikit mendongak untuk menatap Jungkook dari samping. Karena tinggi mereka memang sedikit jauh, mengharuskan Yeri untuk mendongak ketika ingin menatap wajah Jungkook.
"Aku bukan tipe anak yang seperti itu," balas Jungkook lalu membalas genggaman tangan Yeri. Gadis itu sedikit mengulas senyumannya melihat Jungkook yang sudah sedikit jinak dari sebelumnya.
"Jungkook-ah, aku lelah. Duduk sebentar ne? Aku ingin melemaskan otot kakiku," pinta Yeri yang kemudian diangguki oleh Jungkook.
Namja itu menuntunnya ke salah satu bangku yang masih kosong dan mendudukinya. Yeri menyandarkan kepalanya di pundak Jungkook sembari melanjutkan aksi makannya.
"Kenapa kau tiba-tiba menjadi manja seperti ini?" tanya Jungkook yang sedikit tidak mengerti dengan sikap Yeri yang tiba-tiba berubah.
"Mana kutau," balas Yeri dingin lalu kembali menyantap es krim coklatnya.
"Cepat makan es krim mu itu, kita akan jogging setelahnya." Jungkook membuang bekas es krimnya tadi di tempat sampah lalu menatap Yeri yang masih menikmati es krimnya.
"Ash jinjja? Jogging lagi? Apa kau tidak lelah tuan Jeon?" Jungkook hanya menggelengkan kepalanya singkat untuk menjawab pertanyaan Yeri.
"Kalau kau ingin jogging lagi, jogging lah sendiri. Aku tidak ingin membuang tenagaku untuk melakukan hal yang sama sekali tidak berguna," balas Yeri acuh dengan tatapan Jungkook yang kini sedang menatapnya malas.
"Jogging memiliki manfaat yang banyak bagi tubuh. Apalagi sekarang kau tampak terlihat lebih gendut dari biasanya. Jogging adalah hal yang bagus untuk mengurangi lemak dalam tubuh." setelah mendengar penjelasan Jungkook, Yeri langsung berdiri dan membuang es krimnya yang belum habis.
"Ayo jogging," gumam Yeri lalu berlari kecil melanjutkan perjalanan mereka.
Jungkook terkekeh menatap Yeri yang sedang berlari kecil menjauhi bangku yang sedang ia duduki sekarang.
Tanpa basa basi, Jungkook pun ikut menyusul Yeri dan berlari kecil beriringan bersama.
tbc
maapin author ya, udh ga up seminggu):
hp disita:'v maap yaa
jan lupa ninggalin vommentnya, makasii
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]
Fanfiction[Completed] "Apa aku harus memilihmu?"-jjk "Aku tidak akan pernah bisa memaksamu untuk memilihku. Pilih saja seseorang yang tepat untuk mendampingimu,"-kyr WhyDidYouChooseMe?-s.1 18.04.19 26.10.19