Yeri berlari menerobos beberapa orang yang mengerumuni Eunwoo. Saat ia sudah berada tepat di sampingnya, Yeri terduduk dan meletakkan kepala Eunwoo di pahanya.
"Hei! Bangun!" Yeri menepuk-nepuk pipi kiri Eunwoo yang penuh darah. Bahkan, rok yang ia pakai pun ikut ternodai beberapa bercak darah dari kepala Eunwoo.
"Apa kalian tidak ada rasa kemanusiaan? Jangan hanya melihat! Bantu aku membawanya kedalam mobil!" Yeri berteriak. Semua orang menyaksikan ekspresi kekhawatiran dari seorang Kim Yerim. Segera, mereka membawa Eunwoo untuk masuk kedalam mobil Yeri.
Yeri membantu warga setempat untuk meletakkan Eunwoo kedalam mobil. Lalu, ia bergegas memasuki mobilnya bagian depan dan langsung mengendarai mobil dengan kecepatan diatas rata-rata. Iya benar, gadis itu khawatir akan keselamatan Eunwoo.
.
.
.
.
.
"Jungkook-ah, kau menyukai model surat undangan yang mana?" Tn.Kim meminta Jungkook memilih salah satu dari banyaknya model wedding invitation yang sudah ada di hadapannya.
Tatapan Jungkook meneliti setiap model wedding invitation tersebut. Namun, tatapannya berhenti ketika ia melihat salah satu wedding invitation yang cukup membuatnya tertarik.
Simple tapi berkesan mewah, itu tipe Jeon Jungkook. Meskipun banyak fasilitas yang ia terima, ia tetap menjaga aturan dalam berbusana. Termasuk dalam memilih suatu pakaian ataupun barang. Ia pasti akan memilih barang yang sangat simple dan jarang kebanyakan orang memilikinya, tetapi barang tersebut tampak mewah jika memperhatikannya secara teliti. Itu lifestyle dari seorang Jeon Jungkook ketika ia membeli suatu barang.
"Apa kau akan memesan model undangan ini? Warnanya ti—"
"Aku menyukai model ini appa, aku akan memesan wedding invitation dengan menggunakan model ini. Kurasa Yeri juga akan senang," potong Jungkook di sela-sela perkataan appanya. Tn.Jeon hanya mengangguk-anggukkan kepalanya pasrah dan memesan model tersebut.
"Appa, berapa banyak tamu yang ingin kita undang?" tanya Jungkook kepada Tn.Kim yang sedari tadi sibuk mengetik daftar nama yang akan mereka undang ketika hari pertunangan Jungkook dan Yeri berlangsung.
Pertunangan ini cukup tertutup, karena yang datang hanya beberapa teman Jungkook Yeri yang sudah mengetahui tentang pertunangan ini, rekan kerja orang tua mereka, dan keluarga besar dari kedua pihak. Hari pertunangan mereka, bertepatan dengan hari ulang tahun perusahaan keluarga Jeon. Kemungkinan besar, mereka akan merayakan pertunangan ini di perusahaan Jungkook.
"Entahlah, appa masih mendata nama-nama yang akan kita undang." balas Tn.Kim tanpa menatap Jungkook.
"Baiklah, kalau be—"
Ponsel Jungkook berdering, Jungkook melihat layar ponselnya yang terdapat nama Yeri disana.
"Appa, Jungkook mengangkat telepon dulu ne?" setelah mendapat persutujuan dari Tn.Jeon dan Tn.Kim, ia berdiri agak jauh dari appanya dan appa Yeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]
Fanfiction[Completed] "Apa aku harus memilihmu?"-jjk "Aku tidak akan pernah bisa memaksamu untuk memilihku. Pilih saja seseorang yang tepat untuk mendampingimu,"-kyr WhyDidYouChooseMe?-s.1 18.04.19 26.10.19