•FourtyEight√

800 99 13
                                    

"Jaemin-ah, maukah kau mengantarku ke apartement milikku?" pinta Yeri meminta tolong kepada Jaemin yang sedari tadi menemaninya.

"Tentu saja, ayo naik." sesuai perintah Jaemin, Yeri menaiki motor namja tersebut dan memegang pundak Jaemin.

"Kenapa kau memegang pundakku?" Yeri mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan Jaemin. Memangnya apa yang salah dengan memegang pundak? Bukankah itu lebih sopan?

"Ah lupakan," sarkas Jaemin lalu melajukan motornya memecah jalanan Seoul.

"Yeri-ah, dimana letak apartementmu?" tanya Jaemin di sela-sela ia menyetir motor.

"Nanti akan kutunjukkan kepadamu," Jaemin mengangguk pelan lalu kembali melajukan motor ninjanya.

Tak lama bagi mereka untuk menuju ke apartement Yeri. Saat mereka sudah sampai di apartement, Yeri segera turun dan mengucapkan terima kasih kepada Jaemin yang sudah mengantarkannya ke apartement.

Setelah melihat Jaemin telah menjauh dari kawasan apartementnya, ia berlari kecil menuju ke lift untuk menuju ke lantai 9, dimana letak apartement Yeri dan Jungkook berada.

Dengan cepat, ia memasuki password apartement dan memasukinya setelah pintu terbuka. Ia mengambil koper dan beberapa pakaian yang berada di lemari pakaiannya.

Segera, ia memasukkan beberapa pakaian tersebut ke dalam koper dan mengambil barang-barang lainnya. Seperti buku, handuk, alat kosmetiknya, dan beberapa barang lain.

Setelah semua barang-barang yang ingin ia bawa sudah ia letakkan di dalam koper, Yeri mengangkat koper tersebut dan menggeretnya untuk keluar dari apartement.

Sebelum ia melangkah keluar, ia membalikkan badan dan mengingat kenangannya dan kenangan Jungkook saat mereka masih belum terbiasa dengan kehadiran masing-masing.

"Annyeong Jeon Jungkook," Yeri tersenyum kecil lalu menghilang dari balik pintu utama.

Saat Yeri berada di lift, kebetulan Eunwoo masuk dan terkejut melihat Yeri yang sama-sama berada di lift.

"Kau?? Hei, apa kau mengikutiku? Dasar stalker bodoh," mendengar umpatan dari namja sebelahnya, Yeri menoleh dan terkejut akan keberadaan Eunwoo.

"Kau menuduhku stalker?" tanya Yeri memastikan dengan nada yang sedikit tinggi sambil menunjuk-nunjuk dirinya menggunakan jari telunjuknya.

"Tentu saja. Kenapa kau bisa berada disini? Pasti daritadi kau mengikutiku," omel Eunwoo membuat Yeri menahan muntah.

"Mengikutimu? Yang benar saja. Bahkan aku tidak tau kau habis dari mana," kesal Yeri lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Eunwoo hanya menatap Yeri dengan tatapan datarnya, lalu tatapannya beralih ke genggaman tangan Yeri yang sedang memegang koper.

"Apa kau ingin pindah?" Yeri menoleh ke Eunwoo dan menatapnya penuh selidik.

"Untuk apa kau bertanya seperti itu? Jangan-jangan kau akan menjadi stalkerku?" Eunwoo berdecih kesal mendengar ucapan Yeri yang sangat tampak percaya diri.

"Sudahlah, aku malas berdebat dengan wajita seperti dirimu." Yeri sedikit tersinggung dengan ucapan Eunwoo barusan.

"Hei! Apa mak—"

Eunwoo pergi meninggalkan Yeri begitu saja ketika pintu lift terbuka. Yeri yang melihat sikap Eunwoo yang masih sama dengan yang dulu, langsung menatap punggung namja itu malas.

Ia berjalan gontai untuk menuju ke pintu utama, di sana ia berpas-pasan dengan Taeyong yang sedang berjalan berlawanan dengan jalan yang Yeri ambil. Mungkin namja itu ingin menemui Yeri.

Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang