•FourtyNine√

845 102 22
                                    

"Yerimmie, semalam Jungkook menelefonmu berulang kali saat kau sudah tertidur." Jaemin menghampiri Yeri yang sedang memakan sarapannya di ruang makan.

"Benarkah?" tanya Yeri tidak percaya. Mana mungkin namja itu mencarinya, tentu saja ia lebih memikirkan Eunha daripada dirinya.

"Iya, ia spam telefon dan itu membuatku terbangun. Aku menjawabnya dan menyuruhnya untuk tidak spam telefon lagi, lalu aku mematikan ponselmu agar ia tidak kembali menelefon. Notifikasi telefonmu sangat kencang Yerimmie. Aku yang berada di kamar sebelah saja terbangun, kenapa kau tidak terbangun? Aneh sekali." protes Taeyong lalu memakan sarapannya yang sudah tersedia di meja makan. Ia duduk di hadapan Yeri sekarang.

"Aku menyukai notifikasi yang kencang, bahkan notifikasi itu dapat membuatku cepat tertidur." Taeyong memutar bola matanya malas ketika mendapat penjelasan dari Yeri yang sama sekali tidak masuk akal.

"Ah sudahlah Taeyong-ah, aku akan pergi ke sekolah dulu ne." Yeri menatap jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 06:15 am

Yeri pergi ke kamarnya untuk mengambil tas sekolahnya lalu kembali ke ruang makan untuk berpamitan dengan Taeyong.

"Kau akan pergi ke sekolah naik apa?" Yeri menggidikkan bahunya untuk menjawab pertanyaan Taeyong.

"Aku akan mengantarmu," Taeyong meminum susu hangatnya lalu menarik Yeri keluar rumah. Ia menyuruh Yeri menunggu di teras rumah, karena Taeyong ingin mengambil motor R15nya di garasi.

"Naiklah malaikat kecilku," Yeri memukul lengan Taeyong pelan lalu menaiki motor sahabatnya.

Yeri memeluk perut Taeyong ketika Taeyong melajukan motornya keluar dari kawasan rumah.

Perjalanan dari rumah Taeyong ke sekolah hanya 25 menit. Yeri segera turun dari motor ketika sudah sampai di depan sekolahnya. Ia tidak ingin mendengar gosip tidak masuk akal yang berhubungan dengan Taeyong. Secara, mereka hanyalah sepasang sahabat, tidak lebih dari itu.

"Taeyong-ah, apa nanti kau bisa menjemputku?" tanya Yeri dengan nada manjanya. Untung saja sekolahnya tidak terlalu ramai, ia bisa bersikap manja dengan sahabatnya itu.

"Apa kau ingin aku menjemputmu?" mendengar pertanyaan Taeyong, gadis itu langsung menatapnya datar. Taeyong langsung terkekeh melihat ekspresi Yeri yang terlihat bodoh.

"Baiklah, aku akan menjemputmu. Apa kau membawa ponselmu?" Yeri menggeleng pelan membuat Taeyong mengerutkan dahinya. Yeri yang mengerti dengan tatapan Taeyong, langsung menjelaskan kepada namja itu.

"Ponselku sengaja kutinggal di kamar, aku malas jika harus berbicara dengan Jungkook ketika ia menelefonku." Taeyong mengangguk faham dan kembali memakai helm fullfacenya.

"Baiklah, aku pergi sekarang ne. Nanti aku akan menjemputmu Yerimmie. Semangat belajar," Taeyong mengelus pelan rambut Yeri lalu melajukan motornya untuk keluar dari kawasan Seoul HighSchool.

Yeri yang sudah tidak melihat punggung Taeyong lagi, langsung masuk ke dalam gerbang sekolah.

"Semalam kau dimana? Kenapa tidak menjawab telefonku? Apa kau mulai berani menghindariku Yeri-ah?"

.

.

.

.

.

"Kenapa kau mengajakku ke cafe?" tanya Yeri dengan nada datarnya tanpa menatap namja yang kini sudah duduk di hadapannya.

"Apa yang kau lakukan semalam? Apa kau bercinta dengan Taeyong? Ck, kau lebih mirip dengan jalang murahan." spontan, Yeri menatap Jungkook dengan tatapan tajamnya.

Jalang katanya?-kyr

"Apa kau mengajakku kesini hanya untuk mengataiku jalang? Hei tuan Jeon, dulu aku memang pernah mengagumimu. Tetapi setelah kau memberi penjelasan yang sangat membuatku kecewa dengan sikapmu selama ini, membuatku berfikir keras. Bagaimana aku bisa menyukaimu? Apa aku adalah yeoja bodoh yang menyukai pria kasar sepertimu." perkataan Yeri membuat Jungkook berdecih meremehkan.

"Dan ya, jika kau tidak ingin menikah denganku, lebih baik kau membatalkan penjodohan ini saja. Aku tidak bisa membayangkan kehidupan kita setelah menikah nanti. Dan aku sadar, perlakuan manismu terhadapku selama ini hanya fiktif belaka. Aku menyesal pernah menyayangimu. Jika kau ingin hidup bahagia dengan Eunha, batalkan saja perjodohan ini. Aku akan menikah dengan Taeyong dan tidak akan mengganggu dirimu lagi." mata Jungkook tampak memerah, ia sangat marah sekarang.

Menikah dengan Taeyong katanya? Tidak akan pernah bisa! Aku akan memilikimu sepenuhnya-jjk

"Mulai hari ini, aku muncul di hadapanmu hanya untuk menyenangkan hati kedua orang tua kita. Tolong renungkan perkataanku sebelumnya, ambil keputusan yang baik tuan Jeon. Annyeong." Yeri berdiri kemudian sedikit membungkukkan tubuhnya lalu berjalan keluar dari cafe. Jungkook yang menatap kepergian Yeri semakin marah. Ia tidak tau harus berbuat apa, karena semakin hari, Yeri semakin menjauh darinya. Ia tidak ingin itu terjadi. Tetapi apa yang harus ia lakukan untuk membuat Yeri seperti dulu lagi?

"Aku yang menyesal Yeri-ah, apa aku harus memperjuangkanmu lagi?" gumam Jungkook masih menatap Yeri yang berjalan ke arah sekolahnya.

Namja itu keluar dari cafe lalu berjalan mengikuti Yeri dari belakang tanpa sepengetahuan gadis didepannya.

Gadis itu berlari cepat ketika menyadari bahwa dirinya sudah telat karena bertemu Jungkook sialan itu. Ia terus menerus melihat jam tangannya sambil berlari, berharap ia tidak telat dan dimarahi oleh guru.

Jungkook yang melihat Yeri berlari langsung terdiam di posisinya sambil terus menatap gadisnya. Setelah memastikan bahwa Yeri sudah berada di Seoul HighSchool dengan selamat, ia melangkahkan kakinya menuju sekolahnya.

"Kookie, kenapa kau terlambat?" Eunha mencegat Jungkook yang sudah berada di lobby sekolah.

"Eunha, lebih baik kita mengakhiri sandiwara ini. Gomawo sudah membantuku," Jungkook berjalan begitu saja tanpa menatap Eunha sekalipun.

"Ya Jungkook-ah! Chakkaman!" Eunha ingin menyusul Jungkook, tetapi keinginannya terhenti ketika mendengar bel masuk berbunyi.

"Sialan!"

Sudah pukul 16:35, namun Taeyong tak kunjung datang. Yeri menyesal karena tidak membawa ponselnya. Terpaksa, ia harus berjalan ke halte terdekat untuk menunggu giliran bus selanjutnya.

Tiba-tiba, mobil sport yang terlihat tidak asing di mata Yeri berhenti.

Bukankah itu mobil Jungkook?-kyr

Yeri bergegas pergi dari sana untuk menghindari Jungkook. Saat Jungkook ingin keluar dari mobilnya, ia kalah cepat dengan Taeyong yang sudah lebih dulu membawa Yeri.

Gomawo Taeyong-ah! Kau datang tepat waktu-kyr

"Taeyong sialan!" umpat Jungkook lalu kembali memasuki mobilnya. Ia berniat untuk mengikuti Taeyong dan Yeri, agar ia dapat mengetahui tempat tinggal Yeri sekarang.

Motor Taeyong berhenti di salah satu rumah yang besar dan memasuki gerbang rumah miliknya ketika satpam rumahnya membuka gerbang untuknya.

Jungkook keluar dari mobil sportnya lalu diam-diam mengintip di salah satu sudut rumah Taeyong.

"Namja murahan," Jungkook berdecih pelan saat melihat Taeyong merangkul Yeri untuk memasuki rumahnya.

Setelah Yeri hilang dari balik pintu, Jungkook memutuskan untuk pergi dari situ dan mengajak teman-temannya ke salah satu club yang biasanya mereka datangi.

Namja itu sangat ingin merasakan minuman alkohol yang sepertinya dapat memuaskan hasratnya sekarang.




















































































tbc

double up ni hiahia

vommentnya ku tunggu ya gesss

makasihhhh

sry 4 typo



Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang