"Jungkook, bangun. Kita sudah menemui pelakunya," Jungkook langsung terbangun dan menatap Ny.Kim dengan mata bengkaknya.
"Benarkah? Ayo kita ke kantor polisi," ucap Jungkook semangat. Ia langsung mengambil hoddie miliknya lalu buru-buru keluar dari kamar Yeri.
"Hei, mandi dulu. Wajahmu akan menakuti polisi," Ny.Kim menarik Jungkook dan mendorongnya untuk memasuki kamar mandi Yeri.
Sedangkan Jungkook hanya terkekeh pelan mendengar ucapan dari sang calon mertua.
Tak butuh waktu lama bagi Jungkook untuk mandi karena fikirannya selalu memikirkan Yeri.
Ia segera menuruni tangga lalu menghampiri Tn.Kim dan Ny.Kim
"Kajja appa, eomma." Jungkook mengenakan hoddie biru dongkernya di hadapan kedua calon mertuanya itu.
"Kau tidak ingin sarapan dulu?" Jungkook menggeleng cepat lalu menunggu Tn.Kim dan Ny.Kim di ambang pintu utama.
"Dasar remaja," kekeh Tn.Kim yang dilanjuti dengan kekehan Ny.Kim
Mereka bertiga menaiki mobil milik keluarga Kim dan bergegas menuju ke kantor polisi.
Saat mereka sudah sampai di kantor polisi, ternyata orang tua Jungkook sudah sampai disana lebih dulu. Namun, ekspresi mereka masih tersirat kesedihan ketika Jungkook dan orang tua Yeri datang.
"Dimana pelakunya? Aku akan menghajarnya sampai babak belur," Jungkook menaikkan kedua lengan hoddienya dan langsung memasuki kantor polisi tanpa berfikir panjang lagi.
"Tuan Jungkook," panggil ketua polisi yang kemarin membantunya mencari Yeri dan pelaku kejadian penculikan itu.
Merasa namanya dipanggil, Jungkook menghampiri polisi tersebut dan duduk di hadapannya.
"Apa kau sudah menemukan pelakunya? Bagaimana dengan keadaan Yeri? Apa dia juga sudah berhasil ditemukan?" tanya Jungkook cepat, ia sangat ingin melihat Yeri. Namun, polisi tadi hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Jungkook satupun.
"Hei. Aku bicara denganmu," kesal Jungkook membuat ketua polisi tersebut sadar dari lamunannya.
"Pelakunya sudah tertangkap. Namun, Yeri belum bisa kami temukan. Di daerah sungai Han tidak ada tanda-tanda dari Yeri. Kami terus mencarinya semalaman tapi kami tidak mendapatkan apapun," tangan Jungkook mengepal, tatapannya menjadi tajam setelah mendengar penjelasan dari ketua polisi tersebut.
"Dimana pelakunya? Aku ingin berbicara dengannya," ketua polisi tadi menganggukkan kepalanya lalu menunjukkan jalan ke salah satu sel yang tidak terlalu jauh dari posisi mereka.
"Eunha?" Jungkook tersentak ketika melihat tahanan yang ada di hadapannya itu. Apa benar Eunha lah dalang dibalik penculikan ini?
"Jungkook-ah. Akhirnya kau datang juga. Aku merindukanmu. Cepat keluarkan aku dari sini, aku tidak betah dengan keadaan sel yang lembab ini." mohon Eunha menatap kesekelilingnya.
"Jadi, kau benar-benar dalang dibalik penculikan Yeri." Jungkook mengepalkan tangannya lalu menyuruh polisi lainnya untuk membukakan sel ini untuknya.
"Hei, aku bukan pelakunya. Kenapa kau sama seperti polisi-polisi itu? Sama-sama menuduhku tanpa ada bukti yang jelas." Eunha berlari kecil ke arah Jungkook dan bergelanyutan mesra di lengan kirinya.
"Ck. Jangan sentuh aku, brengsek." ucap Jungkook dengan nada datarnya. Ia sudah cukup muak dengan kepalsuan yang Eunha tunjukkan di hadapannya.
"Sekarang, katakan dimana Yeri berada." tanya Jungkook dengan nada yang masih stabil. Ia tidak ingin gegabah untuk memutuskan sesuatu, maka dari itu ia harus menahan emosinya sampai Eunha benar-benar ingin mengatakan yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]
Fanfic[Completed] "Apa aku harus memilihmu?"-jjk "Aku tidak akan pernah bisa memaksamu untuk memilihku. Pilih saja seseorang yang tepat untuk mendampingimu,"-kyr WhyDidYouChooseMe?-s.1 18.04.19 26.10.19