•ThirtyThree√

1.3K 135 4
                                    

"Lusa? Kenapa lama sekali?" tanya Yeri ketika berada di ruang dokter yang memeriksa Jungkook kemarin.

"Karena demam Jungkook belum turun hingga sekarang, mungkin jika besok ada perkembangan, Jungkook bisa pulang saat itu juga." jelas dokter yang bername tag 'Cha Eunwoo' itu. Tatapannya yang tajam membuat dirinya menjadi salah satu dokter  tertampan di rumah sakit.

"Baiklah dok, aku akan merawatnya. Terimakasih atas waktunya," Yeri sedikit membungkukkan tubuhnya lalu bergegas pergi dari ruangan yang berbau obat tersebut.

Eunwoo hanya menatap Yeri sekilas lalu melanjutkan aktifitasnya yang sebelumnya tertunda karena kehadiran Yeri.

Sesampainya Yeri di ruang inap Jungkook, ia melihat Jungkook sudah lebih bersih dari biasanya. Yeri hanya terkekeh pelan ketika Jungkook menatapnya tajam.

"Hei tuan Jung, ternyata kau sudah mandi. Bagaimana? Sentuhan suster sangat nikmat kan?" sapa Yeri ketika memasuki ruang inap Jungkook dan duduk di sebelah ranjang.

"Tangannya sangat kasar, aku tidak menikmatinya." ucapan Jungkook barusan membuat Yeri tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa kau tertawa, bodoh. Ini sama sekali tidak lucu, berhenti tertawa." pinta Jungkook yang membuat Yeri diam tak berkutik.

"Kapan aku pulang eoh. Sepertinya aku sudah tidak apa-apa, kenapa aku masih harus di rumah sakit ini. Menyebalkan," umpat Jungkook yang masih terdengar oleh Yeri. Gadis itu diam dan hanya menyimak umpatan demi umpatan yang Jungkook ucapkan.

"Kenapa kau diam?" Jungkook melirik ke arah Yeri yang sedang menunduk.

"Ah gwenchana, aku hanya memikirkan sesuatu." balas Yeri lalu berjalan ke sofa panjang yang berada di ruang inap Jungkook. Ia memainkan ponselnya sambil sesekali melihat keadaan Jungkook.

"Kau tidak ingin mandi? Bukankah dari kemarin aku tidak melihatmu mandi?" tanya Jungkook yang dibalas dengan gelengan singkat dari Yeri.

"Nanti saja," singkat Yeri tanpa menatap Jungkook.

"Cepat man--"

"Ya!! Kenapa ponselku tiba-tiba mati eoh!" Yeri memukul-mukul ponselnya pelan lalu mengumpati ponsel tersebut dengan makian.

"Mungkin kau lupa meng-charge ponselmu itu." fikir Jungkook yang masih memperhatikan Yeri. Gadis itu langsung menatap Jungkook tak percaya.

"Tumben sekali kau pintar." kekeh Yeri lalu merutuki kebodohannya yang tidak meng-charge ponselnya itu.

"Tuan Jung, aku akan pergi sebentar mencari udara segar, ne?" Yeri mengambil chargenya dan memasukkannya ke dalam stop kontak. Tak lupa, ia segera meng-charge ponselnya yang tidak terisi baterai.

"Baiklah, jangan lama-lama." balas Jungkook yang langsung diangguki ileh Yeri. Gadis itu mengambil hoddienya lalu keluar dari sana.

Langkah demi langkah yang Yeri lalui, membawanya ke taman belakang rumah sakit. Sedari tadi ia memperhatikan kakinya yang terus-terusan melangkah, sampai ia tidak menyadari bahwa ia menabrak seseorang.

Yeri pun jatuh tersungkur dan membuat lututnya terluka.

"Ah, mianhae. Aku tidak memperhatikan jalanku," Yeri langsung berdiri dan membungkukkan tubuhnya ke arah pria yang ia tabrak itu. Ketika ia mendongak, ia mendapati Cha Eunwoo yang sedang menatap lututnya.

"Gwenchana?" tanya Eunwoo begitu tatapannya beralih ke tatapan Yeri.

"Ah gwenchana, ini hanya luka ringan. Kau tidak perlu--"

"Tunggu disini, aku akan membawakanmu p3k." sela Eunwoo yang langsung pergi dengan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam saku jas dokternya.

"Ada apa dengannya? Kenapa aneh sekali?" fikir Yeri lalu duduk di salah satu bangku taman. Ia lebih memilih menutup matanya dan menikmati angin yang berhembus, daripada harus melihat seseorang yang berlalu lalang.

Tak lama kemudian, Eunwoo datang dengan beberapa peralatan obat lainnya.

"Apa kau telah menunggu lama?" tanya Eunwoo lalu duduk di sebelah Yeri sambil membuka kotak p3knya itu.

"Tidak." balas Yeri yang masih menutup matanya.

"Baiklah, aku akan mengobatimu." Eunwoo berjongkok di hadapan Yeri dan melihat Yeri yang menutup matanya.

"Kenapa kau menutup matamu?" Eunwoo masih menatap Yeri dengan tatapan heran.

"Tidak, aku hanya ingin menikmati udara disini. Lanjutkan saja aktifitasmu," Yeri kembali menutup matanya dan menyenderkan punggungnya di senderan bangku taman.

"Baiklah, ini akan sedikit sakit, kau harus menahan rasa sakit itu sebentar." Eunwoo mengambil betadine dan perban kecil miliknya.

Dengan cekatan, ia meluruskan kaki Yeri dan menaruhnya di atas pahanya, ia mulai meneteskan betadine di atas luka Yeri. Tetesan demi tetesan yang dilakukan Eunwoo, membuat Yeri sedikit merasakan nyeri dan mencoba menahan suaranya agar tidak terlihat kesakitan.

Yeri membuka matanya dan melihat Eunwoo yang sedang meniup lukanya yang sudah diberi betadine. Ketika Eunwoo ingin melapisinya dengan perban kecil, Yeri langsung mencegahnya dan kembali meletakkan perban itu kedalam kotak p3k.

"Jangan memakai perban, bodoh. Pakaikan aku handsaplast saja," sarkas Yeri yang membuat Eunwoo tersenyum kecil.

Sesuai yang ia mau, Eunwoo mengambil handsaplast yang bergambar mickey mouse dan memakaikannya ke lutut Yeri.

"Ya! Pelan-pelan!" Yeri sedikit menjambak rambut Eunwoo untuk menyalurkan rasa sakitnya itu.

"Kau ini sangat lemah, luka kecil seperti ini saja kau tidak bisa menahannya." umpat Eunwoo lalu kembali menempelkan handsaplast tersebut ke atas luka Yeri.

Setelah Eunwoo berhasil menempelkan handsaplast tersebut, ia kembali meletakkan kaki Yeri ke atas rumput dan mendongak menatap Yeri.

"Sudah selesai, dan cepat singkirkan tanganmu dari kepalaku." ucap Eunwoo dengan tatapan flatnya. Setelah tangan Yeri sudah tidak lagi berada di atas kepalanya, ia membereskan p3knya dan kembali ke ruang kerjanya.

"Namja itu aneh sekali," gumam Yeri lalu mencoba melangkahkan kakinya ke dalam rumah sakit. Meski sedikit nyeri, ia harus memaksakan dirinya agar bisa berjalan seperti biasanya.

Yeri memasuki lift dan menekan angka '4' yang berarti lantai empat dari rumah sakit tersebut. Ketika ia ingin menutup pintu lift, seseorang langsung memasuki lift tersebut dan membuat Yeri sedikit terkejut.

"Kau lagi??" Yeri menatap Eunwoo tak percaya.

"Kenapa kau berada disini?" tambah Yeri yang langsung menjaga jarak dengan Eunwoo.

Namja itu hanya menatap datar gerak-gerik Yeri dan memilih diam.

"Jawab pertanyaanku tuan Cha Eunwoo,"

Eunwoo langsung menatap tajam ke arah Yeri dan berjalan ke arahnya.

"Ka-kau. Apa yang ingin kau lakukan eoh." Yeri mendorong Eunwoo lalu berdiri tegak seperti sebelumnya.

"Bisakah kau tidak berisik satu hari saja?"























































Tbc

Sry 4 typo gan

Cast baru eaaa:v

Cast baru eaaa:v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang