•Seven√

2K 232 1
                                    

"Yeri-ah sampai kapan kau akan tidur?" Joy mencoba membangunkan Yeri yang sejak tadi tertidur di basecamp mereka.

"Apa yang dilakukan Mark kepada Yeri sampai-sampai Yeri tertidur cukup lama disini." umpat Seulgi mencoba membangunkan Yeri lagi.

"Mark tidak melakukan apa-apa kepadaku. Hanya saja aku sangat lelah. Pertandingan tadi cukup membuat tenagaku terkuras eoh." kesal Yeri lalu duduk dari posisi tidurnya.

"Yakk. Bersihkan wajahmu itu. Wajahmu sangat kumal Yeri-ah." decak Wendy lalu mendorong Yeri menuju ke toilet yang berada di basecamp mereka.

Yeri hanya menurut dan melakukan apa yang diperintahkan Wendy sebelumnya. Karena nyawanya belum terkumpul sempurna, ia sering menabrak sesuatu yang membuatnya meringis kesakitan.

"Sadarlah. Apa kau tidak ingin melihat pertandingan selanjutnya?" tanya Irene mencoba menyadarkan Yeri kembali.

"Pertandingan pimpong?" Yeri mengucek-ucek matanya dan mencoba mentralkan kembali tatapannya.

"Ani. Pertandingan itu sudah lewat. Sekarang adalah pertandingan basket." tambah Irene membuat Yeri membulatkan matanya tak percaya.

"Yakk?! Basket? Eonni, katakan padaku, sudah berapa lama aku tertidur?" Yeri mondar-mandir sambil memikirkan sesuatu.

"Entahlah, aku tidak menghitung seberapa lama kau tertidur." jawab Irene yang membuat Yeri terhenti dan berlari keluar basecamp.

"Yeri-ah!!! Kau mau kemana!!!" teriak RedFelv lalu menyusul Yeri yang sudah hilang entah kemana.

Di lapangan pertandingan, Yeri melihat Jungkook yang tengah bertanding untuk melawan sekolahnya.

"Ash yang benar saja. Bahkan aku tidak melihat pertandingan pimpongnya." geram Yeri mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Hei? Kau kenapa?" tangan Mark yang memegang pundah Yeri membuat sang empu terlonjak kaget dan cepat-cepat membalikkan badannya untuk mengetahui siapa yang mengejutkannya.

"Mark? Bisakah kau tidak mengejutkanku untuk sekali saja?" umpat Yeri membuat Mark terkekeh.

"Hei. Ini tidak lucu. Untuk apa kau tertawa eoh." Yeri kembali melihat siswa sekolahnya yang masih bertanding melawan siswa Big HighSchool.

"Ahh mianhae sudah mengejutkanmu. Aku tidak sengaja," Mark menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil terus memandangi Yeri dari samping.

"Jangan pandangi aku seperti itu. Risih." ucapan Yeri barusan membuat Mark refleks mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Yeri menduduki salah satu bangku penonton dan menonton pertandingan basket itu dengan tegang.

"Ayo. Aku yakin kalian pasti bisa," gumam Yeri sambil mengamati pertandingan tersebut.

Mark yang mendengar gumaman Yeri, langsung tersenyum dan menatap Yeri lama.

"Entah kenapa aku bisa menyukai sosok sepertinya. Gadis yang bisa dipercayai oleh banyak guru, pintar, selalu bisa mengontrol emosinya, dan selalu bertindak dengan sabar." ucap Mark dalam hati.

"Yey!!!" Yeri bertepuk tangan dan menjerit-njerit ketika siswa yang mewakili sekolahnya dapat memasukkan bola ke dalam ring basket.

15 menit Yeri disitu tanpa rasa kebosanan yang menghampirinya, ia masih setia melihat pertandingan basket tersebut.

"Yakkk Jinjja!!!" Yeri melihat siswa yang mewakili sekolahnya itu tampak kecewa atas permainanya selama pertandingan.

Seoul HighSchool kalah dalam pertandingan basket melawan Big HighSchool.

Yeri melontarkan senyumannya kepada siswa-siswa yang mewakili sekolahnya itu ketika mereka berlima menatap Yeri dari bawah.

"Gwenchana!!! Coba lain kali ne?? Aku yakin kalian bisa!!!" teriakan Yeri yang terdengar jelas di telinga mereka berlima, membuat mereka menganggukkan kepala dan pergi menjauhi lapangan.

Yeri berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah bawah lalu ia sedikit berlari untuk menuju kantin.

Brukk.

"Mianhae. Aku tidak sengaja, jeongmal." Yeri tidak sengaja menabrak namja yang sedang membawa minuman. Dan minuman itu tumpah di atas bajunya ketika Yeri tidak sengaja menabraknya.

"Apa kau tidak punya mata eoh?!" bentak namja tersebut lalu mencoba membersihkan minuman yang ia beli tadi dari pakaian basketnya.

Ketika Yeri mendongak, ternyata seseorang yang ditabraknya adakah calon tunangannya sendiri.

"Kau?!" teriak mereka bersamaan.

"Gara-gara kau. Pakaian basketku ternodai!" Jungkook menatap tajam Yeri yang terlihat santai ketika dibentak olehnya.

"Lalu? Aku harus apa? Mencuci bajumu itu? Ck. Gara-gara kau, ranjangku ternodai!" Yeri tak ingin kalah dengan Jungkook. Namun ia mencoba mengontrol emosinya dan memutuskan untuk meninggalkan Jungkook.

Dengan cepat, Jungkook memegang tangan Yeri dan menariknya sampai Yeri terhuyung kebelakang.

"Tidak bisakah kau tidak berperilaku kasar kepada wanita?" umpat Yeri yang sudah mulai bisa mengontrol emosinya.

"Jungkook-ah!!!"

Merasa terpanggil, Jungkook menatap ke sumber suara dan mendapati sahabat-sahabatnya yang ingin menghampirinya.

"Chakkaman!!" Jungkook menarik kasar lengan Yeri membuat Yeri meringis kesakitan.

"Aku tidak berharap memiliki calon tunangan kasar sepertimu." decak Yeri ketika mereka sudah sampai di halaman belakang sekolah.

"Dan aku tidak berharap memiliki calon tunangan pendek sepertimu." balas Jungkook yang kemudian mendapatkan tatapan tajam dari Yeri.

"Apa?" timpal Jungkook lalu duduk di salah satu bangku taman.

"Dasar namja kasar." umpat Yeri yang masih terdengar oleh Jungkook.

"Aku masih bisa mendengarmu." Jungkook menatap Yeri yang berdecak kesal sembari menghentak-hentakkan kakinya ke tanah. Jungkook hanya menatap datar setelah melihat perilaku Yeri yang masih tampak kekanak-kanakan.

"Mau apa kau mengajakku kemari," tanya Yeri kepada Jungkook yang masih terduduk manis di bangku taman sekolahnya. Sedangkan Yeri, ia masih berdiri sambil menatap Jungkook dengan tatapan mautnya.

"Menurutmu?" Jungkook berdiri dan menghampiri Yeri yang masih tetap pada posisinya.

"Mana ku tau," Yeri mengalihkan pandangannya ke arah lain ketika sedari tadi, Jungkook menatapnya terus menerus.

"Seharusnya kau tau. Karena aku adalah calon tunanganmu. Ck, orang mana yang akan betah ketika tinggal satu atap dengan gadis seperti kau." omel Jungkook menilai penampilan Yeri.

"Jika kau tidak menyukaiku untuk menjadi calon tunanganmu, maka gagalkanlah perjodohan itu."






























Tbc

Sry 4 typo

Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang