"Hei, bangunlah. Kita akan foto prewed, Yeri-ah." Jungkook menggoncangkan tubuh Yeri yang masih melemah di atas ranjang.
"Beri aku lima menit," rengek Yeri lalu kembali memeluk gulingnya.
"Ash, tidak ada kata lima menit!" kesal Jungkook melihat calon istrinya yang masih mengatupkan matanya itu.
"Jungkook-ah, tidak bisakah kau membiarkanku tidur nyenyak?" Yeri menggeliat pasrah, lalu terduduk dari tidurnya dengan mata yang masih mengatup.
Jungkook mendekati wajah Yeri dan mencium bibir Yeri lama.
"Morning kiss, chagi-ah." Yeri yang terbiasa dengan perilaku Jungkook, hanya menatapnya malas lalu melangkahkan kakinya memasuki kamar mandi.
"Kau ingin mandi bersama?" tanya Jungkook semangat lalu menyusul Yeri ke dalam kamar mandi.
"Tidak!" balas Yeri dengan nada sedikit membantah dan menutup pintu kamar mandi tersebut dengan sedikit kencang.
"Padahal sudah bertunangan. Kenapa sikap jual mahalnya masih ada," ucap Jungkook tidak terima melihat sikap Yeri yang dari dulu tidak berubah.
Merasa bosan menunggu Yeri keluar, Jungkook memutuskan untuk pergi ke dapur dan memasakkan sarapan untuk mereka. Hari ini hari minggu, tentu saja Yeri tidak sekolah. Dan Jungkook pun tidak perlu repot-repot bangun pagi untuk menghadiri rapat-rapat penting perusahaannya.
Ya benar, ia sudah menjadi CEO. Menggantikan posisi Tn.Jeon pastinya. Banyak acara tv yang meliputnya saat ia menjadi CEO untuk pertama kalinya. Bahkan, ia mengajak Yeri untuk menemaninya menghadiri wawancara.
Jungkook tersenyum-senyum sendiri keitka melihat foto mereka berdua yang sengaja ia pajang di dapur apartement.
"Jungkook-ah," Yeri berjalan menuruni tangga dan menghampiri Jungkook yang sedang menatap salah satu figura dengan tatapan kosong.
"Hei bodoh," Yeri menyenggol lengan Jungkook menggunakan sikutnya. Hal itu sukses membuat Jungkook mengalihkan perhatiannya ke Yeri.
"Ada apa?" Yeri hanya menggelengkan kepalanya lalu menduduki sofa di depan tv.
"Ck. Seharusnya dia yang memasak, bukan aku." gumam Jungkook pelan lalu melanjutkan aksi masaknya.
Setelah berkutat dengan alat dapur, Jungkook meletakkan masakannya di atas meja makan. Yeri yang mencium aroma masakan Jungkook, langsung berlari kecil menuju meja makan dan tidak sabar untuk menyantap makanan yang ada di hadapannya.
"Kenapa kita seakan-akan bertukar peran eoh?" kesal Jungkook lalu mulai menyantap hasil masakannya. Tidak buruk, pikirnya.
"Tidak apa-apa, bukankah menjadi seorang istri cukup menyenangkan?" Jungkook berdecih menjawab penuturan Yeri yang sama sekali tidak masuk akal.
Menyenangkan katanya?-jjk
"Jika kau betah dengan peran suami, kau harus menjadi supirku setiap hari." Yeri mendongak. Menghentikan aksi makannya dan menatap Jungkook dengan tatapan kesal.
"Tidak adil!"
.
.
.
.
.
"Hari yang melelahkan," keluh Yeri ketika mobil Jungkook sudah berjalan di atas jalanan Seoul. Memecah kemacetan lampu lalu lintas yang ada di hadapan mereka.
"Ck, kau bodoh. Sok jual mahal. Padahal aku suamimu, mengapa menyentuhmu di depan semua orang saja tidak boleh? Jika eommamu tidak memaksamu untuk lebih dekat denganku, foto prewedd kita akan hancur." tatapan Jungkook masih terfokus ke arah jalanan. Sesekali ia menatap Yeri yang tengah memijat pelipisnya penat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]
Fanfic[Completed] "Apa aku harus memilihmu?"-jjk "Aku tidak akan pernah bisa memaksamu untuk memilihku. Pilih saja seseorang yang tepat untuk mendampingimu,"-kyr WhyDidYouChooseMe?-s.1 18.04.19 26.10.19