•Six√

2.2K 248 5
                                    

"Yakkkk!!! Bukankah kita belum latihan sama sekali?!" jerit Yeri menyadari kesibukan jadwalnya akhir-akhir ini.

"Yap." simpul Lisa lalu mendudukkan dirinya di bangku taman.

"Ashhh Jinjja?? Bagaimana kita bisa bermain volly tanpa latihan?" Yeri mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Yeri-ah. Bukankah kau adalah gadis terpandai di sekolah ini dalam bermain volly? Aku yakin kau dapat membanggakan kami di tengah lapangan sana." ucap Seulgi membuat semuanya mengangguk. Kecuali Yeri yang masih mengacak-ngcak rambutnya.

"Sudahlah Yeri-ah. Lagipula ini sudah terlanjur. Mari kita mengganti pakaian kita dan mempersiapkan diri untuk bertanding volly nanti." ajak Wendy mencoba mencairkan suasana.

"Aku yakin kita pasti bisa." Irene melontarkan senyumannya kepada mereka. Membuat Yeri ikut tersenyum.

Mereka berenam berjalan ke toilet wanita dan mengganti baju mereka yang sudah mereka siapkan dan sudah ditaruh di loker mereka masing-masing.

Tek butuh waktu lama untuk mereka bersiap-siap. Mereka kini sudah berdiri di pinggir lapangan volly yang sudah di dekorasi sebelumnya.

Pengatur acara yang sudah membacakan jadwal lombanya dari awal sampai akhir, membuat siswa-siswi Big HighSchool dan Seoul HighSchool langsung berkumpul memenuhi lapangan volly tersebut.

Jadwal pertama adalah pertandingan volly yang dilakukan oleh kedua sekolah.
Jadwal berikutnya adalah pertandingan pimpong, jadwal ketiga adalah pertandingan basket, dan jadwal yang terakhir adalah pertandingan sepak bola.

"Baiklah. Ayo kita ratakan mereka," Yeri mengucir rambutnya dan membiarkan surai panjangnya itu menjulang kebawah dengan indahnya.

Karena yang bertanding adalah kumpulan anak siswi terlebih dahulu. Mereka berenam sudah menyiapkan diri di pinggir lapangan guna menunggu sampai dipanggil oleh pengatur acara untuk memasuki lapangan dan bertanding disana.

"Untuk perwakilan siswi dari Big HighSchool dan Seoul HighSchool yang mewakili sekolahnya untuk mengikuti pertandingan volly, harap segera mempersiapkan diri di lapangan. Sekali lagi, bagi perwakilan siswi dari Big HighSchool dan Seoul HighSchool yang mewakili sekolah untuk mengikuti pertandingan Volly, harap segera mempersiapkan diri di lapangan. Terimakasih,"

Mereka berenam langsung berjalan menuju lapangan tanding dan menyusun strategi dalam permainan volly mereka.

"Fighting!" teriak Yeri pelan lalu bersiap ke posisi masing-masing yang sudah di rencanakan sebelumnya.

Tepuk tangan dari siswa-siswi yang bersorak-sorak untuk mereka berenam, membuat mereka sedikit tersenyum sambil menunggu sang lawan.

Dan sorakan-sorakan tersebut semakin bertambah kencang ketika gerombolan siswi yang mulai memasuki lapangan volly.

"Eunha," gumam Yeri pelan ketika Eunha menampilkan smirknya untuk Yeri.

"Hei ketua osis. Kita bertemu lagi, sepertinya sekolah kami yang akan menang. Bukan sekolah rendahanmu itu." selanjutnya, terdengar suara tawa dari teman-temannya yang berada di lapangan volly.

Seketika, suara tepuk tangan dan sorakan-sorakan yang dihasilkan dari siswa-siswi Seoul HighSchool langsung berhenti ketika mendengar ucapan Eunha.

"Kenapa kau tak menjawabku? Kau takut? Ck. Ketua osis macam apa kau," Eunha menatap Yeri dengan tatapan meremehkan. Walaupun suara tepuk tangan dan sorakan-sorakan dari siswa siswi Seoul HighSchool berhenti, namun berbeda dengan siswa siswi Big HighSchool yang masih menyorak-nyorakkan Eunha dan yang lainnya untuk menghabisi Yeri dan para sahabatnya.

Yeri hanya tersenyum kecut menanggapi tanggapan Eunha yang seakan-akan membenci dirinya. Yeri melangkahkan kakinya perlahan dan mendekati Eunha.

"Hai Eunha. Kita bertemu lagi di sini. Aku harap, kita bisa bersaing secara sportif. Masalah kalah atau menang, aku tidak bisa memprediksikannya. Karena bagi kami, menang atau kalah itu sudah biasa. Yang luar biasa adalah proses yang kami tempuh untuh bisa mencapai tujuan kami." Yeri tersenyum kembali ketika sorakan-sorakan dan tepuk tangan dari siswa-siswi Seoul HighSchool kembali terdengar jelas di telinganya.

Eunha yang masih dikuasai oleh perasaan emosinya, langsung kembali ke posisinya dengan tangan mengepal.

Sedangkan wasit yang sudah berdiri sejajar dengan net, langsung meletakkan bola volly di atas net tersebut.

Dan alhasil, bola jatuh tepat di lingkungan milik Seoul HighSchool. Yeri tersenyum senang ketika melihat bola tersebut jatuh di kawasan lapangannya. Dengan cepat, Seulgi meng-service bola tersebut dan masuk ke kawasan lawan.

Eunha yang ingin melakukan passing bawah langsung gagal ketika tubuh belakangnya bertabrakan dengan Umji.

"Yak Umji-ah!! Apa kau mempunyai matt--"

Prittt.

"Satu poin untuk Seoul HighSchool." wasit membunyikan peluitnya dan melemparkan bola ke arah Seulgi untuk di service kembali.

"Ashhh. Sialan!!" geram Eunha lalu kembali ke posisinya semula.

10 menit mereka bertanding volly, kini Big HighSchool mendapatkan poin 15, sedangkan Seoul HighSchool sudah mendapatkan poin 24.

Kini giliran Yeri lah yang melakukan service. Dengan keringat bercucuran ia harus fokus ke titik tujuannya.

Ketika Yeri berhasil melakukan service, kedua sekolah itu sama-sama memperjuangkan sekolah mereka untuk mendapatkan juara.

Karena kecerobohan Eunha untuk kesekian kalinya, Seoul HighSchool kembali mendapatkan point terakhir dengan total 25-15

Sorakan-sorakan dari siswa-siswi Seoul HighSchool membuat mereka berenam berpelukan sambil mengucapkan 'kita berhasil'

"Yeri-ah. Bukankah aku sudah bilang? Aku yakin kita bisa memenangkan pertandingan ini. Dan apa yang terjadi? Tuhan berada di pihak kita. Kita bisa mengalahkan mereka. Ashh jinjja, aku merasa bahagia sekali." ucap Irene yang kemudian di angguki oleh Yeri yang masih melukiskan senyuman manisnya untuk Irene.

Yeri melepaskan pelukan mereka dan mulai keluar dari lapangan, diikuti oleh teman-temannya.

Saat ia mendongak ke atas dan melihat bangku penonton yang paling atas, terdapat Jungkook yang kini tengah menatapnya sambil melipat tangannya di depan dada. Yeri hanya membalas tatapan Jungkook dengan juluran lidah lalu berjalan menjauhi kawasan lapangan tersebut. Tak lupa, ia membuka ikatan rambutnya dan membiarkan rambutnya tergerai dengan indah.

Banyak sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan Yeri. Termasuk Jungkook. Entah kenapa, ia mulai merasa tertarik untuk mempelajari kehidupan Yeri lebih dalam.

"Yer!!" teriakan seseorang membuat Yeri dan teman-temannya berhenti dan menengok ke arah belakang.

"Mark? Ada apa?" tanya Yeri ketika melihat Mark berjalan mendekatinya.

"Bisakah kau ikut denganku sebentar?" ajak Mark lalu menggandeng tangan Yeri dan menjauhi kawasan lapangan volly tersebut.

Irene, Wendy, Seulgi, Joy, dan Lisa hanya menatap kepergian Yeri heran.

"Bukankah pria itu adalah ketua osis Big HighSchool?" tanya Lisa memastikan dan langsung diangguki oleh mereka berempat.

"Apa mereka akan menjadi kekasih?" gumam Joy yang didengar oleh Wendy, Lisa, Seulgi, dan Irene.

"Entahlah."

Irene, Seulgi, Wendy, Joy, dan Lisa berjalan menjauhi kerumunan yang masih menyorakki mereka untuk menuju ke toilet dan berganti baju.

Jungkook yang masih mengamati Yeri dari jauh hanya menatap gadis itu tajam.

"Jungkook-ah. Ada apa denganmu?"







































Tbc

Sry 4 typo

Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang