"Hei hei, bukankah itu Jungkook sunbae dan Eunha? Bagaimana bisa mereka pulang bersama? Apakah mungkin mereka balikan? Tapi, bagaimana nasib ketua osis kita? Sungguh namja berhidung belang." sekilas, Yeri mendengar umpatan demi umpatan yang ia dengar dari siswi satu angkatannya. Setelah mendengar info tersebut, ia menoleh ke arah gerbang Big HighSchool, dan benar, ia mendapati Jungkook yang menjemput Eunha dengan menaiki mobilnya.
"Yerimmie, cepatlah, aku laparr." tegur Taeyong membuat Yeri membuyarkan lamunannya. Segera, ia menaiki motor Taeyong dan memegang pundaknya.
"Hei bodoh, kenapa kau memegang pundakku. Bagaimana kalau kau terjatuh? Aku tidak ingin tang—" merasa panas dengan omelan Taeyong, Yeri denvan cepat memeluk perut Taeyong tanpa menyenderkan kepalanya di punggung Taeyong. Jika ia sedekat itu dengan Taeyong, maka banyak orang yang mengira bahwa Taeyong adalah namjachingunya.
"Kita mampir ke restaurant terdekat dulu ne? Aku ingin memakan beberapa seafood ala Korea. Sudah lama aku tidak memakan Seafood dari tanah airku sendiri," ucap Taeyong kepada Yeri yang hanya menganggukkan kepalanya pelan. Lalu, perlahan Taeyong melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
"Jungkook-ah, apa yang kau lihat?"
.
.
.
.
.
"Kau ingin makan apa?" tanya Taeyong sembari membuka menu makanan yang sudah disediakan oleh pelayan.
"Aku sedang tidak nafsu makan, aku memesan whitecoffie saja." Taeyong mengerutkan dahinya dan menatap Yeri dengan tatapan bertanyanya. Mengerti dengan ttapan Taeyong, Yeri langsung menjawabnya dengan cepat.
"Aku sudah memakan 2 porsi nasi goreng di sekolah, jadi aku tidak lapar lagi. Kau mengerti tuan Kim?" jelas Yeri membuat Taeyong memutar bola matanya malas. Yeri hanya terkekeh pelan lalu mengacak-acak rambut Taeyong gemas.
Setelah Taeyong memesan seafood keinginannya, ia menyandarkan tubuhnya di sofa dan tatapannya menyapu setiap inci di restaurant ini. Sampai ia tersadar bahwa calon tunangan sahabatnya berada di tempat yang sama dengan gadis yang pernah ia jumpai di bioskop tempo hari.
"Yerimmie, bukankah itu calon tunanganmu?" Taeyong menunjuk ke salah satu meja yang terdiri dari 2 pasang kursi. Dan pastinya kedua kursi tersebut ditempati oleh Jungkook dan Eunha.
"Kurasa iya," singkat Yeri lalu menatap ke arah lain. Ia malas melihat kedekatan Jungkook dan Eunha terus menerus. Ada perasaan yang tidak rela ketika Jungkook dekat dengan wanita lain. Apa mungkin dia cemburu?
"Apa kau hanya akan diam saja saat melihat calon tunanganmu sedang berduaan dengan wanita lain?" Yeri hanya mengangguk atas pertanyaan Taeyong barusan.
"Kenapa kau lemah sekali. Kalau begitu, biar aku saja yang menghampiri mereka." saat Taeyong hendak berdiri dari sofa, Yeri lebih dulu memegang lengannya dan menyuruhnya untuk kembali. Taeyong menghela nafas beratnya dan terpaksa duduk kembali sesuai dengan keinginan Yeri.
"Biarkan mereka, suatu saat Tuhan akan menunjukkan jalan yang terbaik untuk menyelesaikan suatu masalah. Aku hanya ingin berfikir dewasa dalam mengatasi hal seperti ini, baik sebelum menikah ataupun setelah menikah. Aku tidak ingin menjadi gadis menyedihkan ketika melihat calon tunangannya akrab dengan wanita lain. Jika Eunha adalah jodoh Jungkook, apa yang harus aku lakukan selain menerima dan mengikhlaskannya?" jelas Yeri panjang lebar dan kembali menghela nafasnya panjang. Ia frustasi sekarang. Ia tidak tahu hal apa yang harus ia lakukan untuk membuat segalanya kembali seperti dulu.
"Jika kau membutuhkanku, jangan sungkan untuk menelefonku. Aku akan selalu mengangkat telefonmu walaupun saat itu aku sedang tertidur. Faham?" Taeyong melontarkan senyuman manisnya ke arah Yeri yang masih tidak terima melihat calon tunangannya pergi dengan yeoja yang tidak ia sukai.
"Sudahlah, jangan bersedih lagi. Mau kupeluk?" tawar Taeyong yang langsung diangguki oleh Yeri. Gadis itu menatap Taeyong yang mendekati dirinya sambil mempoutkan bibir plumnya itu. Sungguh manis jika dilihat dari dekat.
"Aku ingin terus bersamamu," Taeyong mulai memeluk Yeri yang dibalas cepat oleh Yeri.
"Aku juga ingin terus bersamamu. Kenapa dulu kita tidak menikah saja eoh, kau kalah cepat dengan eomma dan appaku. Seharusnya kau melamarku sebelum aku dijodohkan dengan pria bodoh itu," kesal Yeri yang masih berada di pelukan Taeyong. Namja berdada bidang tersebut hanya terkekeh mendengar ucapan Yeri yang penuh penekanan.
"Sudahlah, lagipula jika kita tidak berjodoh, mau gimana lagi?" Taeyong mengelus lembut surai panjang Yeri dan melepaskan pelukan mereka.
"Kau yakin tidak lapar? Jika kau lapar, aku akan memesankanmu seafood kesukaanmu." tanya Taeyong meyakinkan. Namun, Yeri lagi-lagi menggelengkan kepalanya agar Taeyong tidak lagi memaksanya untuk makan. Jujur, gadis itu belum makan apapun dari pagi. Karena masih sangat terbebani dengan sikap Jungkook yang semakin lama semakin menjauh darinya.
Tak lama kemudian, makanan pun datang. Taeyong dengan cepat menyantap makanan pesanannya itu. Yeri yang melihat sikap Taeyong yang sama seperti orang yang tidak makan satu bulan, hanya bergidik ngeri dan sesekali menggeleng-gelengkan kepalanya heran.
"Jika kau sudah selesai, antar aku ke apartement ne. Aku lelah, ingin tidur." Yeri menyenderkan kepalanya ke pundak kanan Taeyong yang sedang sibuk dengan makanannya.
"Baiklah. Aku akan makan secepat mungkin," Taeyong kembali melanjutkan aksi makannya dengan lahap.
"Jangan tergesa-gesa, makanlah dengan santai. Aku akan menunggumu," Taeyong mengangguk dan mengikuti ucapan Yeri barusan. Gadis itu hanya tersenyum melihat sahabatnya yang sudah 1 tahun lamanya ia pergi dan tidak pernah memberi kabar, membuat Yeri merindukan sosoknya.
Ketika mereka tiba di apartement, Yeri mempersilahkan Taeyong masuk. Tetapi Taeyong menolaknya dengan alasan yang tidak masuk akal. Dan bodohnya lagi, Yeri percaya dan langsung memasuki apartementnya.
Di dalam sana, ia sama sekali tidak melihat keberadaan Jungkook. Kondisi apartement sekarang sama sekali tidak berubah dari dia pergi sekolah. Ini dapat disimpulkan bahwa Jungkook sama sekali belum pulang ke apartement.
"Kenapa ia menghindariku," gumam Yeri pelan kemudian berjalan gontai menuju kamarnya.
"Mungkin saja ia sedang berkencan dengan Eunha." masih dengan langkah gontai, Yeri meletakkan tas sekolahnya di kursi meja belajar dan merebahkan diri di atas ranjang. Entah kenapa, ia berharap segalanya kembali seperti dulu. Dimana Jungkook yang masih sangat peduli dengannya, manja, dan sangat lembut, membuat hati Yeri berdesir.
Tak terasa, butiran air bening mengalir ke pelupuk mata Yeri. Dan benar, gadis itu tertidur sambil terus mengeluarkan air mata.
"Apa suatu saat nanti Jungkook akan meninggalkanku?"
tbc
i'm back hiaa
mau double updte niii
jan lupa tinggalin vommentnya yang banyak yaa, biar aku smgt up nya wkwkw
sekian wassalamualaikum wr.wb
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]
أدب الهواة[Completed] "Apa aku harus memilihmu?"-jjk "Aku tidak akan pernah bisa memaksamu untuk memilihku. Pilih saja seseorang yang tepat untuk mendampingimu,"-kyr WhyDidYouChooseMe?-s.1 18.04.19 26.10.19