Cahaya mentari memasuki celah-celah jendela kamar. Gadis yang masih berseragam sekolah, tak kunjung bangun dari tidurnya. Sampai dering telefon terdengar, ia tetap belum bangun dan masih bergulat dengan guling kesayangannya.
Ponsel yang terus menerus berdering membuat Yeri terusik. Dengan mata yang masih tertutup, ia meraba nakas untuk mencari ponselnya. Nihil, ponsel itu tidak ada di atas nakas dan membuat Yeri terbangun dengan hati resah.
"Hei dimana ponselku," ia mencari di sekitar tempat meja belajarnya, karena dering panggilan yang sedari tadi berbunyi, berasal dari arah meja belajarnya.
Yeri merogoh kedalam tas sekolahnya dan menemukan ponselnya yang sedang bergetar.
"Yeoboseyo,"
"..."
"Jungkook?"
"..."
"Sepertinya ia tidak pulang semalaman eomma. Yeri juga tidak tau dimana, karena sejak pulang sekolah kemarin, Yeri tidak pulang dengannya."
"..."
"Kemarin Yeri pulang dengan Taeyong eomma, sedangkan Jungkook pulang dengan Eunha."
"..."
"Entahlah, aku tidak tau pasti dengan hubungan mereka. Yang jelas, kemarin Yeri melihat mereka berdua begitu dekat, sampai-sampai mereka makan bersama di salah satu restaurant."
"..."
"Baik eomma,"
Panggilan diakhiri oleh Ny.Jeon, Yeri menundukkan kepalanya dan berjalan ke kamar mandi. Ia melemparkan ponselnya ke atas ranjang dan mengambil handuk di balkon kamarnya.
"Apa benar ia tidak pulang semalaman?" pikir Yeri dalam hati saat melihat ke arah parkiran mobil dan tidak ada keberadaan mobil Yeri disana.
Saat ia kembali berjalan memasuki kamar, entah kenapa sakit perutnya tiba-tiba datang dan membuat Yeri spontan berjongkok menahan rasa sakit itu. Yeri sedikit berkaca-kaca kemudian mencoba melangkah masuk ke kamar untuk mengambil ponselnya dan segera menghubungi Taeyong.
Tapi, semakin ia bergerak, semakin parah rasa sakit itu. Ia hanya pasrah dan kembali berjongkok sambil memegangi perutnya.
"Seseorang tolong aku, kumohon." Yeri mulai menitikkan air matanya bertepatan dengan suara pintu yang terbuka.
"Hei! Kau kenapa!"
.
.
.
.
.
"Apa kemarin kau tidak makan malam? Bagaimana bisa maagmu kambuh? Atau jangan-jangan, kemarin kau sama sekali tidak memakan makanan apapun? Kau menipuku Yerimmie," kesal Taeyong sambil menyuapi Yeri dengan bubur ayam yang tadi ia beli sebelum ke apartement Yeri.
"Sudahlah Taeyong-ah, aku sedang tidak ingin berdebat denganmu. Sekarang, tolong ambilkan aku obat maag di kotak P3K." pinta Yeri yang masih sibuk memegangi perut ratanya itu.
"Dimana kotak P3Kmu?" Yeri menunjuk ke sebuah lemari kaca dan dibawah kaca tersebut ada sebuah kotak bertuliskan P3K. Taeyong langsung berlari kecil kesana dan segera mengambil kotak P3K tersebut.
Diambilnya mylanta tablet dan membukanya satu. Taeyong menyiapkan minuman hangat untuk Yeri.
"Perlahan saja Yeri-ah." Taeyong mendekap Yeri lembut dan mengelus pelan punggung Yeri saat ia sudah berhasil mengkonsumsi mylanta berbentuk tablet tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]
Fanfic[Completed] "Apa aku harus memilihmu?"-jjk "Aku tidak akan pernah bisa memaksamu untuk memilihku. Pilih saja seseorang yang tepat untuk mendampingimu,"-kyr WhyDidYouChooseMe?-s.1 18.04.19 26.10.19