•SixtyOne√

903 94 22
                                    

"Hei pelan-pelan bodoh. Aku menggunakan highells," protes Yeri yang masih berjalan cepat dibelakang Jungkook.

"Sejak kapan kau dekat dengan Jin? Kau menyukainya?" Yeri spontan menoleh ke arah Jungkook dengan tatapan tidak terima.

Menyukai Jin katanya? Ck, yang benar saja-kyr

"Aku? Dekat dengan Jin? Tidak pernah eoh. Hanya sebatas teman. Lagipula, aku tidak mungkin menyukainya. Jin milik Irene eonni," Yeri memutar bola matanya malas lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Benarkah? Kenapa dia bisa sekhawatir itu ketika melihat kita berpelukan?" Yeri sudah malas mendengar pertanyaan-pertanyaan Jungkook yang seakan-akan tidak mempercayainya. Ia lebih memilih untuk meninggalkan Jungkook daripada harus berdebat disana.

"Hei Kim Yerim! Tungguu!" Jungkook mengejar Yeri lalu menahan lengan gadis itu.

"Apa lagi?" kesal Yeri kemudian  membalikkan badannya dan menatap Jungkook malas.

"Kau belum menja—"

Yeri mengecup bibir Jungkook, lalu melanjutkan langkahnya. Jungkook yang terkejut dengan tingkah laku Yeri, hanya tersenyum kecil dan mencoba menutupi tingkahnya yang sepertinya sedang menahan malu saat mendapat kecupan singkat dari Yeri.

Banyak tamu-tamu, dan beberapa rekan kerja ayah Jungkook yang melihat kejadian tersebut. Mereka hanya terkekeh dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Chagi-ah, tunggu!" Jungkook kembali mengejar Yeri dan langsung memeluk pinggang Yeri dari samping.

Yeri menatap tangan Jungkook yang memeluk pinggangnya lalu kembali  menatap Jungkook heran.

"Ada apa?"

"Aku merindukanmu," Jungkook mengeluarkan cengirannya, membuat Yeri malas menatap namja di sebelahnya itu dan memilih untuk melanjutkan langkahnya lagi.

"Kau tidak peka," omel Jungkook melihat tidak ada respond dari Yeri sekalipun.

"Terserah perkataanmu. Aku malas berbicara," balas Yeri sekenanya tanpa menatap Jungkook.

"Padahal hari ini kita akan bertunangan," Jungkook mempoutkan bibirnya dan hal itu sukses mengalihkan perhatian Yeri.

"Jungkook-ah, moodku sedang hancur. Pending saja manjamu itu. Aku malas," Yeri berjalan mendahului Jungkook dan kembali berkumpul dengan teman-temannya.

Jungkook melihat punggung Yeri yang semakin lama semakin menjauh, ia hanya menghela nafasnya panjang. Jungkook hanya bisa mengalah ketika Yeri sedang berada di mood yang tidak bagus.

"Untung aku namja yang sabar," Jungkook melangkahkan kakinya, menyusul Yeri yang sudah jauh dari jangkauannya.

Tn.Jeon menaiki panggung yang berada di hall perusahaan miliknya. Memberikan pidato untuk pembukaan acara. Sekaligus merayakan ulang tahun perusahaan Jeon yang ke 11 tahun.

Kini, giliran pertunangan Jungkook dan Yeri lah yang akan mengisi topik acara hari ini.

"Selain merayakan ulang tahun perusahaan, Jeon Jungkook, selaku anak tunggal dan pewaris tunggal saya, akan bertunangan dengan gadis pilihannya. Beri sambutan yang meriah untuk keduanya," tepuk tangan yang meriah terdengar di hall perusahaan Jeon.

Jungkook dan Yeri dipersilahkan untuk maju ke atas panggung. Awalnya, mereka sedikit tersinggung dengan ucapan Tn.Jeon yang mengatakan 'dengan gadis pilihannya'. Terlalu munafik untuk tidak terima. Tapi, lama kelamaan mereka berdua juga mulai terbiasa dengan keberadaan lawan jenisnya.

Riuh tepuk tangan semakin terdengar jelas di telinga Jungkook dan Yeri ketika mereka berdua sudah berada di atas panggung.

Seperti biasa, Jungkook memberikan pidato mengenai pertunangannya dengan Yeri. Namun, ia tidak mengatakan kepada para tamu undangan bahwa mereka berdua dijodohkan.

Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang