•Nine√

2K 216 5
                                    

Jungkook tiba-tiba terbangun karena merasa haus. Ia memutuskan untuk ke dapur, namun ia urungkan niatnya ketika ia melihat Yeri yang tertidur dengan sedikit menggigil. Jungkook segera menghampirinya dan menggendong Yeri ala bridal style dan menidurkannya di atas ranjang.

Jam menunjukkan pukul 02:00 namun Jungkook masih melihat wajah Yeri yang sedang menggigil.

Jungkook pergi ke dapur dan membawa 2 gelas air putih untuk ia minum dan satunya lagi untuk diminum Yeri.

Namja itu duduk di sebelah Yeri tertidur, ia membangunkan Yeri untuk meminum air hangat yang sudah ia ambil di dapur. Namun Yeri tak kunjung membuka matanya.

"Kenapa fisiknya lemah sekali eoh." geram Jungkook yang masih menatap Yeri. Ia menaikkkan selimut sampai menutupi bagian tubuh Yeri.

Jungkook pun ikut merebahkan tubuhnya di sebelah Yeri yang kini sudah tidak se-menggigil sebelumnya.

Jungkook pun tidur menghadap ke arah Yeri yang tengah tertidur dengan pulas. Ia memasukkan dirinya ke dalam selimut dan perlahan mendekati tubuh mungil Yeri.

"Kenapa kau sangat cantik ketika dilihat dengan jarak dekat?" gumam Jungkook yang masih menatap wajah Yeri.

"Ashhh Jungkook. Kenapa kau berfikir seperti itu! Jelas saja Eunha lah yang paling cantik dari Yeri." Jungkook menjauhi Yeri dan tidur membelakanginya. Tiba-tiba, tangan Yeri memeluk tubuh Jungkook dari belakang.

"Ck. Yeoja ini murahan sekali," Jungkook ingin sekali melepaskan tangan Yeri dari tubuhnya. Namun ia merasakan kehangataan yang menjalar ditubuhnya membuat ia mengurungkan niatnya untuk menjauh dari Yeri.

Detik kemudian, Jungkook pun ikut terlelap dan menyusul Yeri ke alam mimpi.

.

.

.

.

"Ck. Apa kau bisa memasak? Aku yakin masakanmu itu sangat asin atau tidak memiliki rasa apapun." komentar Jungkook sambil menatap Yeri yang sibuk memasak untuk sarapan mereka.

"Diamlah kau. Kau tau? Aku seperti pembantumu yang memasakkanmu setiap pagi sebelum berangkat sekolah." kesal Yeri lalu mulai melanjutkan aksi memasaknya.

Jungkook pun hanya membalas dengan tatapan tajamnya. Lalu ia memutuskan untuk menonton Tv di ruang keluarga.

Tak butuh waktu lama bagi Yeri untuk membuatkan nasi goreng untuk sarapan mereka berdua.

Gadis itu membawa 2 piring dan meletakkannya di atas meja makan.

"Hei. Cepat kemari, dan segera makan. Aku tidak ingin telat karenamu," panggil Yeri lalu duduk di kursi meja makan dan mulai menyantap sarapannya.

Susu yang sudah ia buat sebelumnya masih tertinggal di dapur. Ia terlalu malas untuk kembali ke dapur dan mengambil susu tersebut.

"Sekalian kau ambil susu yang sudah kubuat. Susunya masih ada di dapur," pinta Yeri kepada Jungkook yang masih duduk di depan Tv.

"Apa kau mendengarkanku tuan Jeon?" panggil Yeri sekali lagi. Ia menghembuskan nafasnya kasar dan kembali ke dapur untuk mengambil susu yang sudah ia buat tadi lalu meletakkannya di atas meja.

"Cepat makan," ulang Yeri lagi. Namun tidak ada jawaban dari Jungkook yang masih terdiam menatap Tv.

Lagi-lagi gadis itu menghembuskan nafasnya kasar dan membawakan nasi goreng buatannya dan segelas susu putih untuk Jungkook.

"Cepat makan! Atau kutinggal kau di apartement sendirian." ancam Yeri lalu berbalik ke meja makan.

Sedangkan Jungkook hanya menatap malas ke arah Yeri. Ia memakan nasi goreng buatan gadis itu dan melahapnya dengan sangat rakus.

Sekitar 10 menit mereka asik dengan sarapan mereka masing-masing. Akhirnya mereka pun sudah selesai dengan sarapan mereka. Yeri langsung membawa piring dan gelas kosongnya itu ke dapur untuk ia cuci.

"Tuan Jung. Tolong kau bawa piring dan gelas kosongmu itu kemari untuk kucuci." suruh Yeri kepada Jungkook yang masih asik dengan Tv.

"Ashh. Ada apa dengan namja sialan itu." geram Yeri lalu menghampiri Jungkook dan mengambil piring dan gelas kosongnya.

Setelah ia mencuci piring, ia mengambil tasnya dan tas Jungkook di kamar lalu segera turun untuk berangkat sekolah.

"Ck, aku seperti istri dadakan." ketus Yeri lalu melemparkan tas Jungkook kearah namja yang masih melihat Tv.

"Cepat berangkat. Jangan menonton Tv terus eoh," Yeri segera mematikan Tv nya dan menarik tangan Jungkook untuk keluar dari apartement mereka.

Ketika mereka berdua berada di lift, aura keheningan menghampiri Jungkook dan Yeri.

Mereka berdua enggan berbicara untuk mencairkan suasana hening tersebut.

.

.

.

.

"Kau tidak perlu repot-repot menjemputku. Aku akan menaiki mobilku sendiri. Gomawo," ucap Yeri sebelum ia benar-benar pergi dari hadapan Jungkook yang masih malas untuk bicara.

"Apa dia marah kepadaku karena kejadian tadi pagi?" fikir Yeri dan mengingat-ingat kejadian tadi pagi.

Flashback on

"Hei! Kenapa kau dekat-dekat denganku!" jerit Yeri ketika melihat keadaannya sekarang yang begitu dekat dengan Jungkook. Dan lebih parahnya lagi, mereka berdua ditutupi selimut yang sama.

"Kau yang mendekatiku." jawab Jungkook santai dan masih dengan posisi yang sama.

"Dasar lelaki kurang ajar," Yeri menendang tubuh Jungkook hingga ia terjatuh di lantai kamar mereka dan menimbulkan suara yang cukup nyaring.

"Hei!! Ini sakit bodoh!" Jungkook memegang dahinya yang sedikit lebam karena menghantam kerasnya lantai mereka.

"Salah siapa kau mendekatiku!" Yeri masih meninggikan suaranya untuk membuat Jungkook sadar akan kesalahannya.

"Ck. Terserah,"

Flashback off

"Apa benar? Bahwa aku lah yang mendekatinya terlebih dahulu? Tapi kurasa itu tidak mungkin eoh. Aku tidak pernah sedekat itu dengan namja. Jadi, tidak mungkin aku yang mendekatinya terlebih dahulu. Lagian, kenapa aku bisa berada di ranjang? Bukankah semalam aku tertidur di atas sofa panjang yang berada di kamar?" Yeri mencoba mengingat-ingat kejadian tadi malam. Dan benar, sebelumnya ia memang benar-benar tertidur di atas sofa panjang yang berada di kamarnya. Namun mengapa ia bisa tertidur di atas ranjang? Itulah pertanyaan yang berada di benak Yeri sekarang.

"Aku akan menanyakan hal ini kepada Jungkook nanti." Yeri memutuskan keputusannya dan melangkahkan kakinya ke arah kelasnya berada.

"Yeri-ah,"

"Mark? Kenapa kau bisa ada disini?" tanya Yeri ketika melihat Mark yang sedang menghampirinya.

"Memangnya kenapa? Siswa Big HighSchool tidak boleh menghampiri siswi dari Seoul HighSchool?" tanya Mark balik kepada Yeri yang masih diam tak berkutik.

"Bukan seperti itu. Maksud--"

"Maukah kau menemaniku sebentar?" tawar Mark membuat Yeri menatapnya bingung

"Kemana?"

"Lihat saja nanti."









































Tbc

Sry 4 typo

Why Did You Choose Me? •JungRi√ [s.1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang