Selamat membaca 💕
• • •
Warning!!! ⚠⚠⚠
Typo bertebaran!!|
|
|"Kaiya, Kiana, tolong ambilkan buku paket di perpustakaan ya. Sekalian nanti bawa aja ke kelas kalian. Ibu mau nyelesain kasih nilai ulangan kalian."
Kaiya dan Kiana yang kebetulan berada di ruang guru itu mengangguk kompak menyanggupi permintaan Bu Sekar. "Iya Bu."
• • •
Keluar dari ruang guru, Kiana dan Kaiya langsung bergegas pergi ke perpustakaan dan mengambil buku yang diperintahkan Bu Sekar karena 5 menit lagi waktu istirahat selesai.
Ngomong-ngomong soal istirahat, Kaiya bersyukur karena hari ini tak ada tanda-tanda Dean muncul dihadapannya. Entah harus senang atau malah dirinya harus tetap waspada. Dean bisa muncul kapan saja masalahnya.
Konyol memang, saat tadi dia meminta Kiana untuk mengawasi pintu kelasnya terlebih dahulu. Saat keadaan aman barulah dirinya menyusul Kiana.
Saat dikantin pun seperti itu, setelah melihat keadaan kantin aman Kaiya segera mendekat dan mulai dengan cepat membeli makanan yang tersedia dan membungkusnya untuk makan di taman belakang sekolah.
"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri gitu?" Kiana yang berjalan disampingnya untuk menuju kelas dengan buku yang berada ditangannya menatapnya dengan heran.
Kaiya sadar dan langsung menggeleng samar. "Siapa yang senyum?"
Mendengar itu membuat Kiana sebal. "Pertanyaan itu untuk dijawab, bukan untuk dipertanyakan lagi."
Kaiya terkekeh. "Daripada ngedumel gitu mending cepet deh jalannya, berat nih."
Kaiya menaikkan sedikit beberapa buku yang sedang mereka bawa ke kelas. Dan menarik tangan Kiana untuk segera beranjak dari tempat mereka berdiri.
"Eh, Kai."
"..."
"Kai?!"
"Apasih Ki?! Buruan aja kenapa sih ke kelas, ngapain masih disana?!"
Kaiya menoleh kebelakang ternyata Kiana telah ketinggalan jauh darinya. Tidak tau kah Kiana jika buku yang sedang dia pegang berat?
"Sini."
"Nggak mau, aku udah kenyang Ki. Aku mau langsung ke kelas aja." Tolak Kaiya dengan tegas pada Kiana yang berada didepan pintu kantin yang mereka lewati.
Baru saja Kaiya hendak melangkah meninggalkan Kiana yang masih setia berdiri didepan pintu kantin, suaranya terdengar lagi, yang membuat Kaiya langsung saja mengurungkan niatnya untuk pergi terlebih dahulu.
"Dean."
Kaiya pikir Kiana bercanda karena sejak tadi dirinya terus-menerus menjadi bahan ledekan Kiana tentang Dean yang semakin dekat dengannya.
Tapi, saat melihat Kiana tak bergerak dari tempatnya, malah semakin berusaha meyakinkan dirinya untuk segera melihat kearah kantin.
Dan benar saja, saat Kaiya telah berada di depan pintu kantin disana Kaiya melongo melihat Dean yang sedang tiduran di salah satu meja kantin dengan Dion yang berada di meja satunya makan dengan lahap makanan yang dihadapannya.
Seharusnya Kaiya pergi saja bukan? pura-pura tidak melihat keberadaan Dean dan temannya itu berada dikantin. Dan segera duduk manis di dalam kelas, menunggu Bu Sekar masuk dikelasnya.
Tapi, kenapa kaki ini malah melangkah mendekati Dean?
Bruk!
Kaiya dengan sengaja menjatuhkan buku paket yang sedari tadi dibawanya tepat diatas kepala Dean yang sedikit memiliki celah kosong.

KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL [TAMAT]
Teen Fiction[Selesai] Menggapai hal yang sejak dulu ia perjuangkan dengan bantahan, larangan dari sang ayah tak membuat seorang Dean menyerah akan mimpinya menjadi penari yang disukai banyak orang. Jalan yang tak mulus karena tak ada restu dari sang ayah, tetap...