Part 31

78 15 24
                                    

Selamat membaca 💕

|
|
|

Warning typo bertebaran ⚠⚠⚠

•••

Jangan menyesal jika dia pergi secara tiba-tiba, Penyesalan memang akan selalu ada diakhir cerita.

•••

Hari terus berganti, tapi Dean tak kunjung terlihat lagi. Kaiya jadi bingung dan khawatir dengan Dean saat ini. Dua hari, tepatnya. Keberangkatan Dean ke Korea akan terjadi. Tapi, kemana dia? Semua pesan dan telpon Kaiya selalu diabaikan. Apa ada masalah?

Kalo ada masalah, kenapa bunda terlihat biasa saja saat mampir ke kafe.

Kenapa Kaiya tidak tanya langsung sama bunda kabar Dean? Sudah, tapi bunda bilang Dean baik-baik saja. Sudah, itu saja. Tidak ada pembicaraan lebih lanjut diantara mereka. Kafe juga sedang ramai jadi tidak mungkin Kaiya terus mengajak bunda untuk bicara. Saat ada waktu luang, bunda sudah pulang ke rumah.

"Ck. Kaiya!! Terus aja ngelamun!! Jodohnya dipatok ayam baru tau rasa."

Kaiya memutar bola matanya jengah, kak Lina sekarang mulutnya semakin dan benar-benar lemes sekali. Jadi gemes Kaiya, mau ngebales nanti kualat karena dia lebih tua.

"Lagi sepi juga iih kak." Mata Kaiya liar melihat meja-meja pengunjung yang memang sedang lengang.

"Iya lagi sepi, tapi, nanti kan jadinya serem tau kalo kamu diem gitu, berasa patung hidup. Mana lagi jaga kasir juga."

"Kamu mikirin apa sih? Kuliah juga udah pasti keterima di universitas yang kamu mau, apa lagi? Tinggal duduk, belajar, tambah prestasi, udah kan."

"Aku mikirin mau pakai baju apa besok di acara perpisahan sekolah." Elak Kaiya, sedikit berbohong memang, tapi, setelah dipikir besok memang hari perpisahan sekolahnya, bukan?

Lina menatap Kaiya dengan penuh selidik. Seakan tidak percaya dengan ucapan Kaiya. Kaiya yang diperhatikan dengan intens seperti itu menjadi kikuk sendiri.

"Ya.. emang temanya gimana? Kan pasti ada temanya gitu kalo acara begituan."

"Temanya ada dua kak. Yang pertama pakai baju formal, karena kami ada penyerahan bukti kelulusan gitu, kak."

Lina mengangguk. "Kalo gitu tinggal pake kebaya, kan, ya?"

"Iya, kalo itu aku tau. Cuman ini, acara setelahnya itu. Kami diperbolehkan gunain pakaian casual gitu. Tapi, aku bingung harus pake baju casual yang kayak gimana."

"Yaampun, Kaiya. Anak seumuran kamu gini aja bingung mau make baju apa? Kamu bisa liat di pencarian google, baju-baju apa aja yang keliatannya cocok dengan style kamu."

"Iya.. nanti aku cek deh."

"Jangan nanti, sekarang aja. Kalo nanti-nanti kamu ngelamun lagi."

"Nanti aja, aku nggak bakal ngelamun kok, kak."

"Kamu, nih ya. Dikasih tau yang bener, malah ngebantah. Kualat baru tau rasa."

Kaiya memutar bola matanya jengah. Lihat, saat ini Lina sedang menghalangi pelanggan yang ingin memesan karena seenaknya berdiri didepan kasir dan malah sibuk mengomelinya.

"Kak.."

"Apalagi?!"

Kaiya menunjuk arah belakang Lina. "Liat tuh di belakang kakak. Udah pada ngantri mau mesan, kakak malah berdiri disini menghalangi mereka."

IDOL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang