Part 42

144 14 26
                                    

Selamat membaca 💕💕💕
|
|
|
Warning typo bertebaran ⚠⚠⚠
•••

Sudah 3 bulan lebih Dean berkutat dengan penyembuhan, dan di masa itu, keluarga, sahabat, dan orang terdekatnya selalu berada disampingnya, menguatkan. Jika bisa mengakhiri hidupnya dengan mudah, Dean mungkin sudah melakukannya. Tapi, wajah bunda yang akan kecewa dan sedih membuat Dean mengurungkan itu semua. Papanya Dean sendiri memang tidak berbuat banyak, bahkan sangat jarang melihat bagaimana keadaan Dean secara langsung saat dirumah. Dean tahu, papanya itu memiliki ego yang tinggi, jadi tidak mungkin akan menampakkannya, walaupun Dean sedang sekarat sekalipun. Dean tahu, papanya itu khawatir saat pertama kali Dean kembali ke rumah, itu yang dibilang bunda.

Kaiya dan yang lainnya juga ikut membantu, bahkan Dean mencoba membuat lagu sendiri untuk para fansnya dibantu Kaiya. Lagu yang Kaiya buat untuknya beberapa waktu silam untuk Dean bertahan cukup lama di chart 10 besar. Bahkan di kalangan non fans pun menyukainya. Katanya mereka yang Dean baca lagunya sangat unik dengan lirik yang menyayat hati. Mereka juga penasaran seperti apa wajah Kaiya karena Kaiya juga memasukkan sedikit suaranya dalam lagu itu, membuat perpaduan sangat pas.

Lagu buatan Dean sudah selesai, bahkan Kaiya sampai menangis haru, entah apa yang Kaiya lakukan, Dean hanya menggeleng tak mengerti. Kaiya yang sekarang tidak berubah sama sekali, suka menangis tiba-tiba.

Dean juga sudah kembali ke dunia keartisannya. Para fans dan non fans berbondong-bondong mengucapkan selamat padanya di semua sosial media yang dimiliki Dean. Mereka berterimakasih karena Dean sudah sangat kuat untuk melawan gangguan kecemasan.

Dean kembali muncul dihadapan semua orang dengan lagu baru hasil karyanya sendiri. Dan, Dean sampai harus menangis saat dinyatakan menjadi peringkat pertama, lagi di beberapa musik show. Taegi dan juga Soejin, manager mereka juga ikut menangis. Mereka tidak menyangka comeback-nya Dean sangat disambut dengan hangat setelah berbagai drama yang dialami Dean beberapa waktu silam.

Saat ini, Dean sedang berkumpul di ruang meeting di dalam gedung U-Bee Music. Untuk membahas project konser pertama untuk Dean yang akan dilakukan di beberapa negara.

"Bagaimana dengan konsep set panggungnya? Saya kira nanti dibagian tengah panggung ini akan naik keatas, saat lagu Rindu Kamu." Salah satu staff dari bagian set panggung mengusulkan apa yang mereka rancang pada Dean.

Dean mengangguk ragu, Dean ingin mengatakan sesuatu, tapi takut jika nanti malah membuat apa yang mereka rancang sejak lama untuk konser pertamanya seakan sia-sia. Staff yang tadi bertanya pada Dean seakan tahu ada yang kurang dengan rancangannya langsung angkat bicara.

"Ada yang ingin kamu rubah atau ditambahkan? Karena memang ini tujuan kami melakukan meeting hari ini."

Dean mengusap tengkuknya, "ah.. itu. Aku ingin mengusulkan, bisakah aku lebih dekat dengan semua Deable? Jika hanya memakai set ini, aku rasa hanya bisa dekat dengan Deable yang berada di dekat panggung saja." Dean menunjuk state yang tepat berada di tengah. "Aku ingin berkeliling, lebih dekat dengan mereka."

Para staff berpikir keras. Staff wanita lainnya mengangkat tangan. "Bagaimana dengan menggunakan panggung kecil yang bergerak?"

Dean mengangguk dengan semangat. "Ya, noona. Itu terdengar bagus, aku jadi bisa menyapa semua Deable lebih dekat."

Mereka semua yang di dalam ruang meeting menjadi lebih bersemangat, menentukan konsep yang akan mereka usung dengan set terbaru sampai melupakan pemilik perusahaan berada disana, bertopang dagu melihat artis dan anak buahnya yang sibuk mengurus set untuk Dean konser. U PD hanya mendesah kasar.

IDOL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang