Selamat membaca 💕
|
|
|
Warning typo bertebaran ⚠⚠⚠• • •
"Ada yang bisa saya bantu?" Sapa resepsionis dari tempat duduknya.
Dean tersenyum kecil. "Ehm.. gini mbak. Saya ingin datang untuk menemui pak Nasa."
Resepsionis itu tersenyum saat melihat Dean yang sedikit malu-malu bertanya padanya. "Apa kamu sudah membuat janji sebelumnya?"
Dean menggeleng, bukankah malam itu Kaiya hanya memberikan kartu nama saja?
"Aahh.. Apa mungkin kamu ingin mengikuti audisi yang diadakan perusahaan kami? Kami memang sedang mencari trainee baru di daerah ini. Apa kamu berminat mengikutinya?"
"Oh.. tapi saya belum mempersiapkan apapun untuk audisi." Dean mengusap daerah belakang kepalanya.
"Tenang saja. Audisi baru di buka Minggu depan. Jadi kamu masih bisa menyiapkan diri."
"Isi saja dahulu formulir pendaftaran ini." Resepsionis itu mendorong pelan selembar kertas dan satu pena kehadapan Dean. "Kamu tinggal datang lagi minggu depan kesini untuk audisinya."
Dean sebenarnya tiba-tiba merasa sedikit ragu. Tapi, mengingat impiannya sedikit lagi dapat tercapai, Dean meraih pena dan mendekatkan formulir pendaftaran untuk diisinya.
Tangannya saat ini sibuk menulis apa saja yang tertera di dalam formulir dihadapannya. Bibirnya tidak dapat berhenti untuk tertarik keatas, tanda dia sangat sangat bahagia saat ini.
Apa perlu dia mentraktir Kaiya nanti? Karena Kaiya lah yang membuatnya bisa berada disini.
Tidak. Tidak. Sepertinya setelah dia benar-benar debut saja, baru dia mentraktir Kaiya.
Karena dia harus mulai bertambah giat lagi untuk latihan supaya bisa diterima dan akhirnya debut menjadi idol di perusahaan ini.
"Saya sudah mengisinya. Terimakasih, mbak." Ujar Dean seraya menyodorkan kertas formulir yang sudah diisinya.
"Baiklah. Terimakasih kembali. Semangat latihannya ya. Supaya kamu bisa menjadi salah satu bintang bersinar di perusahaan kami."
"Pasti." Dean yakin, mungkin ini jalannya. Dia akan berusaha sebaik mungkin. Ini mimpinya, ini cita-citanya sedari dulu. Sudah banyak tangis pilu yang hadir di setiap langkah yang dia ambil untuk mempertahankan ini semua.
Dean berlalu meninggalkan Nasa Entertainment.
Nasa. Ternyata berada disana, dibalik meja yang sama dengan resepsionis yang meladeni Dean.
Nasa melihat dan mendengar semuanya. Melihat tekad kuat dimata Dean. Dia menjadi ingin mengetahui lebih dalam bakat anak itu.
Sejak kemarin, Nasa menunggu kedatangan dari gadis cantik nan ramah, Kaiya, Nasa yang tadinya sangat ingin Kaiya yang masuk ke perusahaannya, malah ditolak secara halus. Padahal anak itu punya bakat yang dia sendiri tidak mau mengakuinya.
Kecewa, iya. Tapi, saat Kaiya menyuruhnya untuk memilih temannya saja. Nasa berpikir lama, dance yang dilakukannya memang menakjubkan, wajahnya juga sangat digandrungi untuk para remaja atau fans-fans jaman sekarang. Tapi, dia ingin bukan karena itu saja.
Suara. Suara adalah poin utama untuk para artisnya, bahkan trainee sekalipun. Sedangkan Nasa belum mengetahui bagaimana suara dari Dean.
Nasa masih merasa kecewa karena Kaiya menolak ajakannya untuk bergabung di perusahaannya. Lain kali, ya, lain kali Nasa pasti bisa menarik Kaiya untuk debut di perusahaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL [TAMAT]
Novela Juvenil[Selesai] Menggapai hal yang sejak dulu ia perjuangkan dengan bantahan, larangan dari sang ayah tak membuat seorang Dean menyerah akan mimpinya menjadi penari yang disukai banyak orang. Jalan yang tak mulus karena tak ada restu dari sang ayah, tetap...