Part 13

154 32 0
                                    

Selamat membaca 💕
•••
Warning!!!⚠⚠⚠
Typo bertebaran.
•••

Seperti pagi biasanya, rumahnya selalu ramai akan aktivitas beberapa orang rumah yang telah berlalu lalang sejak subuh hari.

Sreng

Kaiya berlalu ke dapur, disana telah ada ibunya dan mba Alya yang tengah sibuk memasak sarapan.

Hendak mendekat, Kaiya telah dilarang mendekati mereka. "Stop.. dari pada kamu kesini, mending kamu bangunin Mila sana."

"Tapi, Bu..." Kaiya bukannya tidak mau menuruti semua perintah dari ibunya. Masalahnya, ini Mila. Si tukang tidur dan jika dibangunkan secara paksa dia akan merengek tak jelas sepanjang hari. Jika Mila sudah seperti itu, Kaiya juga yang nantinya dimarahi.

"Tapi apa lagi? Mba Alya lagi bantuin ibu disini, mas Alli nggak ada dirumah, ayah lagi olahraga diluar, jadi siapa lagi yang harus ibu suruh kecuali kamu." Ujar ibunya yang telah merepet di pagi hari.

Melihat muka Kaiya yang masih enggan​ untuk beranjak, mba Alya membersihkan tangannya yang sedikit kotor akibat acara masak-memasak itu.

"Biar mba aja yang bangunin Mila, Ai." Sela mba Alya yang akan bergegas meninggalkan dapur.

Dilihatnya sang ibu yang telah mendelik kearahnya, membuat Kaiya harus menarik napasnya kasar.

"Nggak usah, mba. Biar Ai aja bangunin Mila." Putus Kaiya.

Mba Alya menatapnya dengan tak enak hati. Kaiya mengankat tangannya membentuk tanda 'oke'. Ibunya, jangan ditanya, beliau hanya menganggukkan kepalanya kecil dan masih melanjutkan kerjaan yang sempat tertunda.

Kaiya memasuki salah satu kamar dengan pintu yang memiliki sticker Hello Kitty. Diantara anak yang seumuran Mila, Mila termasuk anak yang telah mandiri. Dia telah berani tidur di kamarnya sendiri, tanpa ada orangtuanya disampingnya.

Begitu masuk, mata Kaiya dimanjakan dengan dinding kamar Mila yang berwarna pink peach, dengan berbagai sticker yang hampir sama dengan yang ada di pintu masuk. Boneka miliknya pun sampai ada disini, dan dia mencoba mengingat apa dia juga punya boneka seperti ini? Ah.. entahlah. Dia lupa.

Kaiya meringis saat melihat keponakannya itu masih tertidur dengan pulas diranjangnya, dengan berselimut tebal dan dinginnya AC yang telah dihidupkan sejak semalaman.

Kaiya mendekat secara perlahan, dirinya duduk didekat Mila.

"Mila... Bangun yuk, udah pagi nih." Ucap Kaiya dengan suara yang mengecil.

Tak kunjung melihat respon dari Mila,, Kaiya menepuk pelan pipi gembul keponakannya. "Mila.."

Mila hanya menggerakkan badannya sedikit, tapi matanya tetap saja terpejam membuat Kaiya menggaruk kepalanya bingung.

Seakan ingat sesuatu, Kaiya mendekatkan badannya mendekati telinga Mila. "Imo dapet voucher makan es krim gratis di cafe, kalo kamu bangun sekarang, vouchernya bakal imo kasih ke kamu."

Kaiya memundurkan badannya, untuk melihat apakah Mila akan meresponnya, dapat dilihat Mila langsung membuka matanya dan memberikan Kaiya cengiran khasnya. Membuat Kaiya akhirnya mendengus kesal. Sejak kapan Mila menjadi jahil seperti ini?

"Imo, Mila mau es krimnya." Ucap Mila dengan nada manja dan mengerjapkan matanya beberapa kali berharap cara itu bisa meluluhkannya.

Dan, iya. Saat ini Kaiya hanya bisa bisa menganggukkan kepalanya. Licik sekali Mila pikirnya.

"Yaudah, kamu bangun sekarang. Beresin tempat tidur kamu, abis itu mandi, kalo sudah selesai mandinya kamu langsung turun ke bawah, kita sarapan bareng. Okey?"

IDOL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang