Selamat membaca 💕
|
|
|"Al, yakin nih kamu nggak mau liburan disini aja?? Aku lagi nggak bisa dapet jatah liburnya lama nih di tempat kerja." Kaiya memberenggut menatap Alika yang tersambung dalam video call.
Alika memutar bola matanya jengah. Apalagi harus melihat satu lagi wajah masam disamping Kaiya.
"Kalian bisa nggak biasa aja mukanya? Bikin pusing tau liatnya."
Kaiya dan Kiana malah memperlihatkan muka melas mereka. Berharap Alika saja yang berlibur di tempat mereka.
"Bodo ah, aku matiin aja ya?" Ancam Alika yang hendak memutuskan panggilan mereka.
"JANGAN!!"
Alika menjauhkan ponselnya, karena telinganya tiba-tiba berdengung akibat ulah dari dua orang aneh yang masih terhubung dengannya.
"Nggak usah teriak juga." Alika menggerutu melihat Kaiya dan Kiana yang diseberang sana. "Kalian mau ngapain kalo, KALO loh ya aku liburan ke sana? Kamu kan juga kerja, Ai."
"Itu masalah gampang. Pokoknya kamu harus liburan disini." Ucap Kiana dengan mata berbinar.
"Nah iya, kamu harus ke sini aja dulu." Sahut Kaiya.
Alika menarik napasnya dalam. "Nanti aku coba izin ke mama dulu."
"Yeayyy!!"
• • •
Lapangan baseball yang didatangi oleh Kaiya, Kiana, dan 3 orang lelaki yang memaksa mereka untuk ikut.
Kaiya dan Kiana sejak tadi hanya bisa berdecak kagum melihat keadaan disekitarnya yang ramai, dan penuh. Jangan lupa lapangan yang terlihat juga luas dengan layar besar yang menampilkan beberapa lagu dari idol Korea.
Mereka berdua sejak tadi sudah lompat-lompat tak jelas karena mendengar dan juga melihat melalui layar besar yang menampilkan salah satu lagu kesukaan mereka.
Jangan tanya gimana 3 lelaki yang sejak tadi dibelakang mereka berdua yang hanya menggelengkan kepala beberapa kali. Dan sesekali menutup muka mereka saat orang lain memperhatikan mereka.
"Bisa diem nggak kalian?" tanya Dean yang mulai gerah melihatnya.
"Bikin malu" cibir Lano dengan nada pelan.
"Untung gue nggak ikut kelepasan."
Dua mata laki-laki lainnya mulai mengalihkan perhatiannya yang sejak tadi menatap Kaiya dan Kiana, beralih ke Dion.
"Mau gue dorong dari atas sini lo?"
Mendengar ucapan Dean membuat Dion bergidik sendiri. Membayangkannya saja Dion tak mau.
Bibir Dion terkatup rapat jika sudah begini. Lano hanya tersenyum kecil melihatnya.
Kaiya dan Kiana?
Mereka sudah pergi sejauhnya dari 3 lelaki menyebalkan itu. Mereka terus bernyanyi walau dengan nada yang sumbang, teriak tidak jelas saat melihat video yang terputar di layar besar.
"Lihat. Karena Lo berdua yang maksa gue buat ngajak mereka ke sini. Bikin malu."
Dean menghempaskan dirinya ke salah satu kursi. Menatap lapangan lebih baik daripada melihat 2 orang gadis aneh yang ikut bersamanya.
"Bukan gue. Dion. Dia aja yang rese pengen mereka ikut. Apa jangan-jangan Lo ada suka sama salah satu dari mereka?" Tanya Lano yang ikut duduk disebelah Dean.
"NGGAK!!" Dion dengan suaranya yang besar itu dengan cepat menyanggah kalimat tanya yang diberikan Lano.
"Aishhh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL [TAMAT]
Novela Juvenil[Selesai] Menggapai sesuatu yang diinginkan, ternyata tak semudah itu dilakukan oleh Dean. Bertemu dengan gadis yang selalu marah jika bertemu dengannya, adalah hal baru di kehidupannya. Gadis itu, Kaiya Natasya, keajaiban baginya. ~Dean Stya Lintan...