Selamat membaca 💕💕💕
|
|
|
Warning typo bertebaran ⚠⚠⚠•••
Kaiya bersyukur lagu buatannya sangat banyak didengar dan disukai banyak orang, itu semua berkat Dean yang membawakannya dengan sangat apik, tariannya juga mendukung dengan lirik lagu itu. Seakan menunjukkan pada semua orang bahwa lagu itu memang ditujukan untuk seseorang yang telah lama mengisi hatinya.
Pertemuan mereka untuk membahas lagu serta rekaman berjalan dengan lancar. Waktu yang dibutuhkan pun tidak terlalu lama. Seakan lagu tersebut sudah menjadi bagian dari Dean. Jika diingat pagi itu Kaiya yang sangat memiliki mood baik hancur begitu saja hanya karena Yoesoeb. Untung saja tidak bertahan lama.
"Good morniing.."
Sapaan riang Kaiya tak terbalas, membuat kepalanya mendongak menatap seseorang yang sedang duduk dibalik meja rekaman. Melakukan persiapan.
"Morning oppaa..."
Sapaannya tak dibalas membuat Kaiya mencebikkan bibirnya. Dengan kasar, Kaiya meletakkan tas yang dia bawa kearah sofa, dikeluarkannya kertas lirik dari dalam tas ke meja dengan dihentakkan sehingga sedikit terdengar bunyi gaduh. Jika seperti ini, mood Kaiya lah yang rusak.
Yoesoeb menoleh pelan kearah Kaiya, menatapnya horor karena Kaiya menjadi lebih mengerikan daripada dirinya.
"Y-ya.. kenapa kamu yang jadi marah." Yoesoeb terbata saat Kaiya malah menatapnya dengan dingin.
"Pikir aja sendiri."
"Bukankah oppa yang harus marah disini? Kamu tidak datang keruangan oppa semalam, kamu lupa jika kita harus meeting dulu berdua?"
Kaiya memutar bola matanya. "Meeting darimana? Oppa pasti cuma ingin memarahiku, bukan?"
Yoesoeb hanya bisa mengusap bagian belakang lehernya pelan, Kaiya memang yang paling peka jika di keadaan seperti ini.
Yoesoeb jadi berpikir apa yang bisa membuat mood Kaiya membaik, jika tidak membaik bisa membuat rekaman mereka dengan Dean akan menjadi kacau balau dan akhirnya dia lah yang akan dimarahi oleh pemimpin perusahaan, Nasa.
Yoesoeb membuka laci di dekatnya, berharap masih ada stok coklat untuk Kaiya. Yoesoeb menghela napasnya lega, saat melihat satu coklat dengan merk ternama tertinggal.
"Kai, oppa ada coklat. Kamu bisa memakannya. Oh iya, sebentar lagi juga es krim kesukaanmu akan datang." Yoesoeb mendekatkan coklat itu kearah Kaiya yang hanya meliriknya. Tapi, Yoesoeb tau, Kaiya tertarik dengan ucapannya. Terlihat dari Kaiya yang mulai meletakkan kertas dan juga pena yang sedang dipegangnya. Perlahan Kaiya mengambil coklat dan memakannya perlahan.
Akhirnya, tuan putri dari Nasa entertainment sudah membaik. Yoesoeb kembali sibuk dengan pekerjaannya yang lain sembari menunggu Dean hadir.
"Ck. Kacangin aja kami terus.. udah jarang ketemu masih sempat-sempatnya mbaknya melamun."
Ucapan sarkas dilayangkan oleh Alika yang sedang memakan kacang kulit di sebelah Kiana.
Kaiya mengerjap pelan. Mukanya meringis merasa bersalah. "Maaf."
"Kamu lagi lamunin apa atau siapa sih? Jangan bilang lagi ngebayangin jalan berdua sama gebetan." Kiana mengerling jahil menatap Kaiya yang mulai salah tingkah dibuatnya.
"Ck. Gebetan apa sih? Aku masih single ya btw."
Kaiya melarikan pandangannya kearah sekitar. Mereka bertiga saat ini sedang berada di taman. Mengadakan piknik kecil-kecilan.

KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL [TAMAT]
Teen Fiction[Selesai] Menggapai hal yang sejak dulu ia perjuangkan dengan bantahan, larangan dari sang ayah tak membuat seorang Dean menyerah akan mimpinya menjadi penari yang disukai banyak orang. Jalan yang tak mulus karena tak ada restu dari sang ayah, tetap...