Part 21

142 25 15
                                    

Selamat membaca 💕
|
|
|
Media diatas menurut kalian siapa nih yang lagi ngalamin?? ^^

• • •

"Turunin aku di minimarket didepan sana aja. Ada barang yang mau aku beli." Ucap Kaiya pada Dean yang berada disebelahnya.

Dean hanya mengangguk sekilas sebagai jawabannya.

Mereka telah berada di daerah rumah Kaiya. Tadi, setelah mengantar teman-temannya sesuai urutan yang terdekat dengan stadion. Jadi lah Kaiya yang diantar pulang terakhir.

Asal tahu saja. Saat dirinya dan Kiana memasuki arena pertandingan. Mungkin hanya 10 menit mereka duduk dan permainan pun usai.

Sempat merutuk, tapi, disana malah diomeli.

"Yahh"

"Mending kita pulang aja tadi, Kai" rutuk Kiana di samping Kaiya.

Kaiya menganggukkan kepalanya lesu. Padahal dia mulai tertarik melihat pertandingan baseball itu.

"Iya, kenapa kalian nggak pulang aja." sindir Dean tanpa melihat kearah dua gadis yang duduk disampingnya.

Kiana mendekatkan bibirnya pada Kaiya, berucap kecil berharap tak didengar oleh Dean. "Dia aneh."

"Disini bukan gue yang aneh. Lo berdua yang aneh."

Kiana mengatupkan bibirnya sebal. Masih bisa saja Dean mendengar ucapannya?

Baru saja hendak membalas, Kaiya dengan cepat menepuk pelan tangan Kiana.

Kaiya memberi isyarat untuk tidak membalas ucapan Dean jika tak ingin sakit hati.

"iya, maaf. Kami memang yang salah disini."

Kiana hendak memprotes karena Kaiya meminta maaf pada Dean. Salah apa mereka?

Kaiya menggeleng samar melihat Kiana. Yang membuat Kiana mendengus.

Dean? Dia diam saja dan menyuruh kami untuk cepat berdiri meninggalkan arena pertandingan.

"Kamu?"

Kaiya terkejut ternyata Dean juga mengikuti dirinya masuk ke dalam minimarket.

"Apa? Jangan ke geeran dulu. Gue juga ada mau beli sesuatu."

Dean melewati Kaiya dengan cepat. Tak memperdulikan wajah Kaiya yang sedikit terkejut akan kehadirannya.

Bisakah Dean bilang juga itu lucu?

Dean buru-buru menggelengkan​ kepalanya. Ini salah. Ini salah. Dean mencoba menjauhkan kalimat aneh yang sempat terlintas tadi.

"Dia kenapa sih? Aku kan cuma heran aja dia ikut masuk ke dalam sini." Kaiya menatap Dean yang mendahuluinya, mengangkat bahu acuh kemudian kembali pada tujuan awal awal Kaiya mampir ke mini market.

Kaiya telah mendapatkan apa yang dia mau, tentunya pesanan dari keponakan rempongnya. Siapa lagi jika bukan Mila.

"Euh.. tumben banget ngantri." Ucap Kaiya kecil saat sudah ikut baris untuk membayar belanjaannya.

Kepalanya berulang kali melihat ke depan dan tangannya sudah sibuk memainkan belanjaan yang di bawa. Kaiya sudah merutuk dalam hati. Jika dia terlalu lama mengantri seperti ini jalan menuju rumahnya akan semakin sepi.

"Nggak bisa diem ya lo?"

Mendengar suara yang dikenal. Kaiya langsung berbalik ke belakang.

"Loh, kamu masih disini?"

IDOL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang