bagian 3 (Revisi)

67.4K 3.6K 57
                                    

Happy reading guys!!
Jangan lupa vomentnya. Kalau mau krisar juga gak papa ;), asal pakai kalimat yang sopan😘😘.

"Gak perlu harus mewah jika ingin berteman. Yang penting dia (temanmu) bisa diajak gila bersama."-Ripah

***********

Tiiiittt

Tiiiittt

Suara klakson mobil terdengar nyaring dari arah luar pagar. Buru-Buru Naura bangkit dari tempat duduknya dan mengintip sebentar ke arah luar melalui jendela. Di sana, sebuah mobil sudah terparkir tepat di depan pagar.

"Bun, kayaknya saripah udah dateng deh. Soalnya, suara klaksonnya udah kaya orang gila di depan sana. Kalo gitu Naura pergi dulu ya, Bun," pamit Naura sambil mencium punggung tangan orang tuanya yang sedang asik menonton tv.

"Kamu kayak orang waras aja. Yaudah, kalian hati - hati di jalan," ujar Bunda Naura yang dianggukinya.

"Nanti pulangnya jangan kelamaan ya," tambah Ayahnya.

"iya, Ayah. Assalamualaikum," ucapnya sebelum keluar rumah.

"Walaikumsalam," jawab mereka secara bersamaan.

Naura melangkahkan kakinya ke arah luar dan menghampiri teman-temannya yang asik berbincang-bincang di dalam mobil.

"Woy! Buka, Nyet." Naura berucap sambil mengetuk kaca mobil dengan keras.

Mereka atau tepatnya Ripah dan Nella sontak terkejut melihat Naura yang wajahnya sudah nongol di kaca. Buru-buru Nella membuka pintu mobil dan menyilahkan Naura untuk masuk.

"Lo udah kayak setan aja di situ. Jantung gue sampe-sampe mau copot gara-gara muka Lo yang nyeremin," cercah Nella diangguki Ripah. Mereka secara bersamaan mengusap dadanya sambil membaca istigfar.

Naura menyengir. "Hehehe, maaf. Lagian gue gatel aja gitu pengen buat Lo mati," jawab Naura enteng dan langsung mendapat jitakan keras di kepalanya.

Pletak!

Pletak!

"Sakit, Bego!" ujar Naura sambil memegang bekas tabokan mereka di kepalanya.

"Lagian Lo doanya aneh-aneh banget. Ntar kalau gue mati, yang jadi supir Lu siapa," ucap Nella kesal.

"Hooh, gue gak mau mati gila gara-gara didoain buruk-buruk sama Lo," tambah Ripah.

Sekali lagi Naura menyengir. "Gapapa. Kapan lagi dapat doa limited edition dari gue."

"Bodoamat!!!" seru Ripah dan Nella. Kalau dilanjut lagi, bisa-bisa mereka perginya besok.

Nella lalu melajukan mobilnya membelah kota yang begitu padat oleh banyaknya kenderaan. Polusi udara sudah banyak bertebaran di udara. Udara yang semula sehat kini sudah tercemar.

*********

Mereka bertiga melangkahkan kakinya ke tempat yang begitu ramai. Suara musik terdengar begitu keras di indra pendengaran mereka. Banyak orang-orang yang bergoyang-goyang dengan umur sepantaran mereka. Tidak ada yang umurnya di atas anak SMA.

Memang tempat ini khusus untuk anak remaja yang ingin meluapkan emosinya dengan hal yang berbeda. Jangan pikir tempat ini sama dengan Club di luar sana. Kalian salah besar! Di tempat ini tidak boleh ada yang melakukan hal-hal aneh di atas batas kewajaran.

Rio nampak menunggu di ujung sana dengan tangan yang dimasukkan ke dalam kantung sambil melihat mereka bertiga. "Widih... Yang ditunggu-tunggu datang juga," ujar Rio saat Naura, Ripah dan Nella berjalan ke arahnya.

  Ketos VS Bad Girls [Revisi] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang