Jangan cepat jatuh cinta, dengar kata hati mu terlebih dahulu, lalu simpulkan dengan keyakinan yang kuat.***
"Mana sih nih orang? Lama banget,"
ketus Zalicta di depan rumahnya sembari menunggu seseorang."Nah itu dia datang."
"Maaf sayang, tadi aku lupa ternyata ada PR," ucap lelaki itu sambil memarkirkan motor nya di depan rumah Zalicta.
"Halah! Selalu aja kek gitu. Kamu udah bisa ngitung gak, ini udah yang keempat kalinya kamu telat jemput aku Arvin!" kata Zalicta di ikuti dengan nada membentak, "Sekali lagi kamu telat jemput aku, kita putus!"
"Yaudah kalo itu mau kamu," balas Arvin sambil menatap Zalicta tidak suka.
Zalicta melongo tidak percaya. Dia baru saja meminta jemput, sudah di perlakukan seperti ini oleh pacar nya sendiri.
"Kenapa? Itu kan mau lo? Setiap gue telat jemput lo, lo selalu ngancem pengen putus. Yaudah, kita putus aja."
"Semudah itu lo putusin gue? Oke. Gue pasti bisa dapetin yang lebih ganteng daripada lo. Bye!" jawab Zalicta lalu meninggalkan Arvin sendirian di depan rumah nya.
"Sana lo pergi!" teriak Arvin yang masih berada di depan rumah Zalicta.
Zalicta berbalik ke belakang, "Heh! Lo tuh yang pergi dari depan rumah gue! Udah tau status mantan, ngapain masih di depan rumah gue. Pergi sana!" usir Zalicta dengan wajah memerah. Aneh nya, Zalicta tidak menangis di putuskan oleh Arvin.
Arvin pun menyalakan motor nya, dan berbalik. Sekarang, dia berhenti di samping Zalicta.
"Kenapa lo larang-larang gue kalo gue di depan rumah lo?" tanya Arvin dengan sinis dan melihat Zalicta yang memesan ojol.
"Karena gue udah pernah bersabda. Belom pernah denger ya mas? Kalo nggak pernah denger gak usah sok nanya!" balas Zalicta yang masih memegang handphone nya.
"Bersabda, gaya lo. Apa coba sabda lo? Hm?" tanya Arvin lagi.
"Lo mau tau?" tanya Zalicta sambil memajukan wajah nya di depan wajah Arvin. Arvin mengangguk.
"Tanya aja sama nyamuk debede tuh di pipi lo." jawab Zalicta sambil menampar pipi Arvin. Arvin meringis kesakitan dan wajah nya memerah karena dia sangat marah kepada Zalicta.
Zalicta berlari dan menjulurkan lidah nya kepada Arvin. "Haha! Bye!" ujar Zalicta sambil berlari meninggalkan Arvin karena sudah melihat ojol yang dia pesan.
°°°
"Hai," sapa Cowok tinggi dan berkulit putih tersebut kepada Zalicta.
"Siapa ya?" tanya Zalicta dengan mengangkat satu alis nya.
"Zorro Rocco Zachery. Bisa kenalan, kan?" tanya Zorro sambil mengulurkan tangan nya kepada Zalicta.
Zalicta pun mengangguk mengulurkan tangan nya kepada Zorro sebagai perkenalan mereka.
"Hm .. Nama lo?" tanya Zorro sambil menatap Zalicta.
"Zalicta Lenka Zurie. Panggil, Licta." jawab Zalicta sambil tersenyum.
Mereka berdua bertemu di Taman Baca yang sekarang di duduki oleh dua orang yang baru saling kenal. Baru saja Zalicta putus cinta, dia sudah mengenal Cowok yang sekarang berada di dekat nya.
"Hm, lo murid baru ya di sini?" tanya Zalicta yang masih memegang buku novel yang dia ambil di taman baca.
Zorro mengangguk, "Iya. Baru dua minggu di sini." jawab Zorro yang juga memegang novel tebal.
Lonceng tanda masuk pun berbunyi. Zalicta dan Zorro pun mendengar mereka berpamitan satu sama lain.
"Gue pamit ya. Bye, Zalicta." pamit Zorro duluan kepada Zalicta. Zalicta hanya mengangguk dan beranjak dari taman baca untuk kembali ke kelas nya.
Hai haii guyss.Baru pertama bikin cerita akunya di Wattpad,makanya ikutin terus yah kisah Zalicta&Zorro gimana!
KAMU SEDANG MEMBACA
ZALICTA [SELESAI]
Teen Fiction"Kamu adalah bulan yang bersinar untuk melengkapi malam indahku." Cover by Seulwoonbi *** Kisah hidup Zalicta Lenka Zurie sangat susah untuk ditebak oleh Zorro Rocco Zachery. Zorro mulai untuk mencoba mendekati Zalicta dan berusaha untuk membantunya...