Selalu berusaha untuk tetap tegar di saat-saat sulit mu. Jangan menghilang dan malah merepotkan orang lain.
***
"Menurut gue, lo terlalu banyak penyesalan di akhir, Zen. Gue memang masih bisa nerima cowok yang nyesel, tapi gue udah nggak bisa nerima cowok yang udah beberapa kali nyesel lalu datang kembali ke hidup gue." jelas Zalicta sambil menatap ke arah jendela luar bianglala.
Hazen cukup tercengang mendengar pengakuan Zalicta yang selama ini dia tidak ungkapkan. Sebelum dia menjawab, dia mendengar ada notifikasi masuk dari Handphone nya.
Himeka
Bang, udah kasih tau Zalicta rencana kita?Hazen
Belum. Wait."Licta, sebelum kita turun dari bianglala ini, saya mau kasih tau kamu sesuatu," ujar Hazen sambil menatap ke manik mata Zalicta.
Zalicta terlihat cuek. "Apa? To the point aja."
"Kamu kenal Himeka? Teman SMA kamu dulu?" tanya Hazen dengan nada menginterogasi.
Zalicta mengangguk, "Ya, tau. Kenapa memang nya?" tanya balik Zalicta.
"Dia itu adik saya." jawaban Hazen sukses membuat Zalicta terdiam cukup lama. Seketika, Zalicta kembali menatap Hazen.
"Are you lying to me?" tanya Zalicta kembali kepada Hazen. Hazen tertawa sinis mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh Zalicta.
"For what i’m lying? I’m not lying!" pernyataan Hazen semakin membuat Zalicta tidak mengerti. "Apasih maksudnya ini?" tanya Zalicta lagi.
"Jadi, sebelum kamu bertemu dengan Himeka di gedung dekat sekolah kamu, saya sudah pulang dari Inggris saat itu," Zalicta mendengarkan penjelasan Hazen dengan baik.
"Di situ, saya buat rencana dengan Himeka. Saya suruh Himeka untuk dekati Zorro, agar Zorro teralihkan ke Himeka, bukan ke kamu lagi." Zalicta kembali membulatkan kedua bola matanya. Dia juga duduk tegak seperti semula.
"Untuk apa lo buat rencana seperti itu?" tanya Zalicta yang sangat geram kepada Hazen saat ini juga.
"Kamu tanya untuk apa? Supaya saya bisa deket dan balikan lagi sama kamu. Tapi, Himeka terlanjur suka sama Zorro. Dan itu membuat saya semakin melanjutkan rencana saya sampai saat ini."
"Hazen, gue nggak nyangka lo adalah cowok brengsek yang pernah gue kenal," sela Zalicta ketika bianglala sudah berhenti ke bawah tanda akan ada orang lain lagi untuk naik. Zalicta berjalan cepat keluar dari wahana bianglala tersebut.
"Zalicta! Dengar saya dulu. Tujuan saya deket sama kamu itu, supaya saya bisa balikan sama kamu!" ungkap Hazen dengan menahan tangan Zalicta. Zalicta berbalik dan menepis tangan Hazen dengan kasar.
"Tapi nggak gitu caranya, Hazen! Kan bisa dengan cara yang nggak bikin gue kehilangan orang yang gue sayang! Lo, emang gak bisa ngerti perasaan orang lain! Gue benci lo, Zen!" bentak Zalicta sambil meneteskan air mata nya dan melanjutkan jalan nya.
Hazen kembali membuntuti Zalicta dari belakang. "Licta, denger penjelasan saya dulu," tahan Hazen dengan nada memohon.
Zalicta berbalik dengan wajah memerah, "Gue nggak mau denger penjelasan apa-apa lagi dari lo. Cukup hari ini adalah hari terakhir kita bertemu, dan jangan pernah tunjukin wajah lo lagi di depan gue." perintah Zalicta dengan suara tegas dengan sangat marah kepada Hazen.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZALICTA [SELESAI]
Ficção Adolescente"Kamu adalah bulan yang bersinar untuk melengkapi malam indahku." Cover by Seulwoonbi *** Kisah hidup Zalicta Lenka Zurie sangat susah untuk ditebak oleh Zorro Rocco Zachery. Zorro mulai untuk mencoba mendekati Zalicta dan berusaha untuk membantunya...