Membuat sesuatu yang gak penting bagi pasangan itu wajar, yang gak wajar itu bagi populasi jomblo.
***
"Kalo gitu kita buat sesuatu,"
"Buat apa?" tanya Zalicta dengan wajah polos.
"Kita buat password, kalo lo ketemu gue dan gue ngacak rambut lo dan lo mau gue berhenti ngacak rambut lo, lo harus sebutin password nya."
"Terus password nya apa?"tanya Zalicta lagi.
"Hm .. Password nya ini aja,zet es zet satu dua tiga."
"Apaan tuh, zet es zet?"
"Zalicta sayang Zorro di singkat nya zet es zet. Jelek yah?" tanya Zorro dengan wajah sedih.
"Eh, nggak kok Zo, bagus." jawab Zalicta dengan nada menenangkan. Mata Zorro langsung kagum mendengar nada menenangkan dari Zalicta.
"Gue balik ke kelas dulu yah," ucap Zalicta agar suasana nya bersama Zorro tidak begitu canggung.
"Eh, gue anter sampai ke depan kelas lo." balas Zorro yang langsung berdiri di samping Zalicta.
Zalicta tidak bisa menolak jika begini.Ia ingin cepat-cepat pulang dan memberitahukan kepada Kakak nya.
Bunda Zalicta juga sudah membaik,dari kecelakaan yang menimpanya dua bulan yang lalu.°°°
Sesampainya di depan kelas Zalicta,Zorro mengacak rambut Zalicta.
"Ih Zorro, udah ah! Jangan ngacak rambut gue," teriak Zalicta.
"Eh,password nya apa?" tanya Zorro sambil menaik-turunkan alis nya.
"Zet es Zet satu dua tiga," jawab Zalicta dengan raut wajah masih kesal karena rambut nya tak seindah pas dia datang ke sekolah.
"Nah, gitu dong, nurut ama babang Zorro."
"Iya, iya. Gue masuk dulu ya, takut nya nanti ada Bu Intan," pamit Zalicta, tetapi langsung di tahan lengan nya oleh Zorro.
"Emang hobi lo itu tahan lengan orang ya?Setiap gue mau pergi, selalu aja di tahan," ujar Zalicta sambil menghembuskan napas nya kasar.
"Hehe, takut kangen entar nggak ketemu sama Neng Zalicta lagi,"
"Alah, nanti pas pulang pasti nawarin jemput, yakan?"
"Ih, kepedean nih si Neng akoh," jawab Zorro sambil tersenyum kecut.
Zalicta kaget mendengar jawaban Zorro. Dia pikir, Zorro sudah berubah sejak dua bulan yang lalu, tetapi masih sama. Menjengkelkan.
"Nggak lah Lic, gue jemput lo. Jangan khawatir, babang selalu ada di sisi Neng." kata Zorro dengan terenyum tipis.
Tiba-tiba, Revita dan Levita berada di samping Zorro. Menggoda sepupu nya tersebut bukanlah hal yang membosankan."Terus kita berdua gimana bang Zo?" kata Revita duluan dengan wajah sedih yang di buat-buat.
"Kalian berdua naik pak Irman aja, jangan ganggu di sini ah, abang masih mau pacaran." jawab Zorro.
"Ih abang mah kalo udah punya pacar gitu, Revita nggak di peduliin lagi. Dulu tuh, abang suka jemput Revita pake motor, kalo Levita di suruh sama pak Irman."
"Ya ampun dedek ku sayang. Eh Licta, lo nggak cemburu kan?" tanya Zorro lebih dulu ke Zalicta, dan Zalicta hanya tersenyum tipis dan mengangguk pelan.
"Gini dek, nggak bisa sekarang. Abang mau anter Kak Licta dulu ih, jadi kita selang-seling aja gimana? Misalkan, hari ini gue nganter Zalicta, besok nya lagi lo Rev, dan sampai begitu seterusnya. Mau nggak?" lanjut Zorro yang di akhiri dengan pertanyaan.
"Hm, yaudah. Kalo Licta nya keberatan gimana?" tanya Revita dengan menatap ke arah Zalicta.
"Heh! Panggil nya Kak dong, jangan Licta aja," tegur Zorro sambil mendorong pelan lengan sepupu nya tersebut.
"Nggak pa-pa kok Zo, udah. Aku juga lebih suka kalo di panggil Lic aja daripada kak Lic segala."
Mata Zorro membulat mendengar jawaban Zalicta.Zorro tidak sedang bermimpi kan?Zalicta menggunakan kata aku?
"Tunggu deh lic, lo tadi pake kata aku ke gue? Senang gue tuh!" kata Zorro yang hampir saja ingin memeluk Zalicta, tetapi kedua lengan nya di tahan oleh Revita dan Levita.
"Bukan muhrim!" kata Levita dan Revita berbarengan.
"Iya nih, lupa diri si bang Zorro. Maaf yah Licta, abang emang suka gila kalo ada yang manggil dia pake kata aku ke dia. Maaf banget." timpal Revita.
"Hehe, maaf Lic. Jadi gimana? Mau nggak, selang-seling aja gue nganter nya?" tanya Zorro sembari menggaruk tengkuk nya.
"Kalo gue sih terserah lo sama sepupu lo. Gue mah, ada mobil di rumah, terus ada ojol langganan, jadi gue nggak ribet mau lo anter-jemput kemana." jawab Zalicta dengan tenang.
"Hm .. Nggak usah deh Rev, gue nganter Zalicta aja kalo gitu. Bosan juga tau nganter-jemput lo mulu," kata Zorro sambil menatap Revita.
"Yaudah, tenang. Gue masih ada cadangan pak Irman. Gue balik ke kelas dulu yah bang,Lic.Byee!" ucap Revita sambil berlari.
Zalicta pun begitu, dia ingin masuk ke kelas, tapi lengan nya kembali di tahan oleh Zorro."Emang hobi yah, nge-cekal tangan cewek yang bukan muhrim nya," ucap Zalicta sambil tersenyum sinis.
"Aish .. Jangan ketularan deh sama si Revita,"
"Yaudah, lo mau apa sih Zo?" tanya Zalicta dengan nada lembut.
"Mau nya .."
"Apaan?"
"Mau di temenin lo lic!Pleaseeeee!"
"Aduh, kan nanti pulang nya bareng."
"Oh iya, bye sayang ku!"
"Iyain." jawab Zalicta singkat sambil berjalan membelakangi Zorro.
°°°
Zorro pun lari ke kelas nya, karena takut jika ada Bu Lia di kelas nya. Bu Lia memang hanya mengajar PKN hanya satu jam, tetapi jika Bu Lia mendapatkan siswa atau siswi yang tidak masuk tepat pada mata pelajaran nya, dia pasti tidak akan segan-segan menghukum siswa atau siswi tersebut.
Dan sekarang Zorro berada di situasi tersebut. Ia kedapatan tengah berpacaran di depan kelas XII IPA 2 dengan Zalicta.
"Maaf, bu. Saya tadi kebelet buang hajat," ujar Zorro duluan untuk membela diri nya.
"Kamu pikir ibu bodoh apa? Ibu jelas-jelas liat, kamu itu sedang berpacaran sama anak kelas XII IPA 2, sama si Zalicta Zalicta itu!" teriak Bu Lia yang sedang berada di depan papan tulis.
"Ibu cemburu yah, Zorro pacaran sama si Zalicta? Cie Bu Lia cemburuuu." timpal Arya yang langsung di hadiahi lemparan penghapus papan tulis oleh Bu Lia.
Halo manteman,pakabar?Terus VotMent nya yaah!
~CHIKA🍥
KAMU SEDANG MEMBACA
ZALICTA [SELESAI]
Teen Fiction"Kamu adalah bulan yang bersinar untuk melengkapi malam indahku." Cover by Seulwoonbi *** Kisah hidup Zalicta Lenka Zurie sangat susah untuk ditebak oleh Zorro Rocco Zachery. Zorro mulai untuk mencoba mendekati Zalicta dan berusaha untuk membantunya...