Minta Temenin

64 19 0
                                    

Minta temenin bukan berarti takut hantu.

***

Ternyata Zalicta merasa sendirian di meja makan. Bukan berarti dia takut dengan yang nama nya ghost. Tetapi, hanya merasa kesepian saja. Tapi tunggu. Dia mempunyai ide untuk menelpon seseorang yang bisa memani nya saat ini untuk makan bersama nya. Dia pun menelpon orang yang sedang di pikirkan nya untuk menjadi teman makan nya di rumah.

"Halo, lo bisa dateng gak ke rumah gue?"

"Buat? Jangan bilang kalo lo takut ghost,"

"Ish! Nggak kok. Orang cuman minta temenin sebentar,"

"Otw."

Tutt!Tutt!

Orang yang di seberang sana yang mematikan sambungan nya terlebih dahulu. Zalicta pun sebal karena dia langsung mematikan sambungan telepon nya.

Tak lama, bunyi klakson mobil terdengar dari luar. Zalicta mengintip sebentar, dan sudah mengetahui siapa pemilik mobil HRV berwarna merah itu.

"Oi Zalicta! Gue udah dateng nih! Bukain dong pagar nya!" teriak orang itu dari luar. Zalicta pun bergegas keluar, karena kalau tidak, tetangga pasti keluar dan melihat siapa yang ingin bertemu dengan Zalicta malam-malam. Sesampai nya di luar,,Zalicta menarik tangan cowok itu.

"Bisa nggak sih, kalo mau panggil jangan teriak-teriak? Malu tau nggak Zo, kalo di denger sama tetangga gimana," ujar Zalicta duluan.

"Hehe .. Ya lo sih. Siapa suruh nyuruh gue kesini. Yaudah gue kira lo udah tidur tadi, makanya gue teriak." Zalicta memutar kedua bola matanya malas.

"Ayo masuk."Zalicta pun menyuruh Zorro untuk masuk ke dalam rumah nya. Zorro akhirnya bisa melihat isi ruangan di dalam rumah Zalicta.

°°°

Yang membuat Zorro langsung tertarik melihat ke samping kanan, yaitu melihat foto keluarga Zalicta. Di sana ada kakak dan bunda nya, beserta Zalicta yang duduk sambil memeluk ayah nya. Wajah Zalicta kelihatan sangat bahagia di foto itu.

Zalicta akhirnya menyadari Zorro yang belum menghampiri nya. Dia pun melihat Zorro yang ternyata melihat foto keluarga nya, saat Zalicta masih berumur tujuh tahun,sedangkan Zalika berumur sembilan tahun di foto itu.

Zorro melihat lebih jelas foto itu. Tapi ia merasa ada sesuatu yang aneh. Dia sepertinya mengenali sosok pria yang di peluk oleh Zalicta. Ya. Dia seakan ingin sekali mengingat pria itu. Tetapi otak nya sedang tidak bisa mencari petunjuk siapa kah pria itu. Zalicta pun merasa Zorro terlalu lama melihat foto keluarga nya tersebut. Akhirnya, dia menghampiri Zorro.

"Itu papa gue. Dia ganteng kan?" tanya Zalicta yang sedang berada di samping Zorro sekarang.

"Banget. Pantesan anak nya cantik," tunjuk Zorro ke arah foto Zalika sambil mencubit pipi kiri Zalicta.

"Ih, apaan sih Zo." Zorro pun tertawa melihat tingkah Zalicta yang malu di cubit pipi oleh nya.

"Eh,eh. By the way lo tadi nunjuk gue yang mana di foto?" tanya Zalicta kepada Zorro.

"Yang ini. Yang pake baju kuning kan?" jawab Zorro yang mengulangi pertanyaan nya kepada Zalicta. Zalicta pun tertawa kencang melihat Zorro. Zorro pun kaget dan bingung.Ada apa dengan Zalicta?

"Eh? Kenapa ketawa ngakak sih? Ini emang bener lo kan Lic?" tanya Zorro untuk yang kedua kalinya dengan kembali memancing tawa Zalicta.

"Haduh, haduh. Bukan," jawab Zalicta yang langsung mengubah wajah nya menjadi jengkel.

"Lah? Terus lo yang mana? Masa yang pake baju merah sih? Yang pake baju merah, lebih cocok di bilang kakak daripada lo." Zalicta menghembuskan napas kasar lagi.

"Iya. Itu gue yang pake baju merah. Kalo yang pake baju kuning, itu tuh kakak gue," jawab Zalicta. Zorro pun membentuk mulut nya bentuk O.

"Tapi kenapa kakak lo lebih cantikan daripada lo yah? Nama kakak lo siapa?"

"Zalika. Lebih lengkap nya Zalika Lowry Zola. Ayo ih, temenin gue makan Zo," pinta Zalicta sambil menarik tangan Zorro.

"Oh, rupanya si princess minta di temenin makan? Ayo deh kalo gitu. Tapi makanan buat gue juga ada, kan?"

"Gak ada!" tarik Zalicta yang langsung membawa Zorro ke arah meja makan. Zorro hanya pasrah saja. Toh, ini rumah Zalicta. Jadi dia tidak bisa menolak Zalicta ingin membawa nya kemana.

"Duduk di sini," titah Zalicta kepada Zorro. Zorro lagi-lagi mengikuti Zalicta saja. Karena kalau tidak, Zalicta pasti saat itu sudah memelototi nya.

"Wah, enak tuh makan bakso. Boleh minta yah?" kata Zorro dengan wajah yang memohon. Zalicta melihat tampang Zorro. Sedetik kemudian, Zalicta menjawab.

"Nggak."

"Ayolah berbagi Lic. Gue juga laper tau,"

"Nggak urus."

"Yah licta,"

"Yah Zorr—"

Belum sempat terselesaikan kalimat nya, sudah ada bunyi klakson mobil lagi dari luar. Zalicta berdecak sebal. Baru saja si bakso di depan mulut nya, sudah ada bunyi klakson mobil di depan. Zalicta pun berdiri untuk membuka pintu. Di lihat nya mobil Yaris berwarna merah. Yap. Itu Kakak nya.

Setelah Zalicta melihat mobil tersebut,ia segera masuk kembali. Tetapi ada suara yang menahan nya.

"Licta! Bukain pagar nya! Kan Kakak nggak bisa masuk kalo nggak di bukain pagar!" teriak Zalika dari luar yang masih berada di dalam mobil. Zalicta pun kembali membalikkan badan nya untuk membukakan pagar untuk kakak nya.

Mobil yaris tersebut pun masuk dan sudah terparkir di dekat dalam rumah Zalicta.

"Kenapa muka nya males gitu sih dek?" tanya Zalika yang baru saja keluar dari mobil.

"Kakak sih. Orang baru aja mau makan, Kakak nge-klakson mobil." jawab Zalicta dengan badan yang sedang di bungkuk kan nya.

"Yaudah sih. Eh? Itu ada siapa di dalem?" tanya Zalika muncul kembali ketika melihat ada seseorang yang duduk di meja makan.

Please Vote and Comment nya!
~CHIKA🐊

ZALICTA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang