Harus bisa selalu memaafkan seseorang, oke?
***
"Bunda masih inget buat ngetuk pintu dulu nggak sih? Nggak sopan banget," ujar Zalicta sambil memutar kedua bola matanya.
"Iya Lic, bunda lupa nak. Bunda minta maaf yah."
"Iyain." jawab Zalicta sambil baring di bantal nya.
"Kenapa bunda?" tanya Zalika sambil tersenyum.
"Itu, bunda mau tanya kalian. Kalo bunda nggak ikut ke Paris aja gimana? Kalian berdua mau kan?" tanya Zytka sambil menaikkan kedua alisnya.
Zalicta terseyum kecut. Menurut Zalicta, berarti sedari tadi bunda nya menguping pembicaraan nya dengan Kakak nya.
"Bunda nguping yah tadi? Belajar dari mana gak sopan nya udah berulang kali gitu bun? Hm?" tanya Zalicta sambil menaikkan kedua alis nya di ikuti dengan tatapan sinis nya.
"Adek, kamu tuh yang nggak sopan. Masa nanya nya gitu sama bunda. Udah minta maaf," tegur Zalika sambil memukul tangan Zalicta.
"Ih kakak. Emang bunda yang nggak sopan kali kak. Buktinya yang pertama, bunda nggak ngetuk pintu kamar aku dulu sebelum masuk, yang kedua, bunda nguping pembicaraan kita berdua. Nah, kalo gitu kakak masih bilang aku yang nggak sopan?"
Zalika bingung atas jawaban adik nya yang panjang nan lebar itu. Memang sih Bunda nya yang nggak sopan, tapi bunda nya sudah minta maaf kan?
"Ya udah lah kak, jangan ganggu adek mu terus. Jadi gimana, kalian berdua mau nggak pergi berdua aja ke Paris tanpa ada bunda?" tanya Zytka untuk yang kedua kalinya.
"NGGAK!"
"MAU!"
Jawab Zalicta dan Zalika berbarengan. Tetapi jawaban mereka berdua berbeda. Mereka berdua pun menatap satu sama lain sambil terheran-heran. Zytka pun bingung atas jawaban kedua putri nya.
"Jadi ini mau apa nggak?" tanya Zytka sekali lagi.
"Ish bunda di bilangin nggak mau!Pokoknya bunda harus ikut!" perintah Zalika kepada bunda nya sambil memukul bantal.
"Gini. Bunda kan pernah bilang ke kita kak, kalo kita berdua itu harus mandiri kalo kemana-mana. Ya masa lagi pas bunda beliin kita tiket ke Paris bunda harus ikut?Kan kita harus mandiri kak.Gimana bun?" tanya Zalicta sinis.
"Tunggu dulu. Bunda sekarang nanya. Lika, alasan kamu bunda harus ikut kenapa?"
"Alasan Lika karena cuma bunda yang fasih bahasa Prancis. Kita berdua mana bisa," jawab Zalika sambil membentuk bibir duck face.
"Kalo Zalicta? Alesan nya kenapa?"
"Karena bunda yang suruh kalo kita berdua harus bisa mandiri dan mengenal hal-hal baru tanpa harus di dampingi bunda." jawaban Zalicta begitu meyakinkan Zytka untuk tidak ikut bersama dengan kedua putri nya.
"Oke. Bunda ambil jawaban Licta," ujar Zykta sambil berdiri untuk meninggalkan kamar Zalicta.
"Yah bun. Please dong bun ikut aja kenapa sih? Nggak ada salah nya kan? Nanti sampai di sana kita mau belanja apa-apa pake bahasa apa bun?" jawab Zalika sambil merengek seperti anak kecil.
"Bunda pantau kalian berdua lewat handphone bunda. Jadi kalo kalian mau belanja apa-apa di sana, tinggal chat bunda aja. Nanti bunda kasih tau apa bahasa Prancis nya." jawab Zytka sambil melangkah menuju keluar kamar Zalicta.
Zalika pun menunduk sedih. Di tatapnya adik nya yang sangat menyebalkan saat ini. Zalicta pun tersenyum ke arah kakak nya. Zalicta mengembangkan senyum yang sangat bahagia.
"Ngapain pake senyum-senyum? Seneng bunda nggak ikut? Awas nanti yah, kalo kamu di sana mau belanja apa-apa, kakak nggak kasih uang kamu," ucap Zalika sambil menunjuk ke arah Zalicta.
"Apaan sih kak? Orang biasa aja kok. Santai. Aku bisa minta uang nya ke bunda langsung. Wait yah, aku minta dulu." balas Zalicta sambil melangkah keluar kamar untuk ke kamar bunda nya.
Zalicta pun sampai di depan kamar bunda nya. Dia pun langsung membuka pintu kamar Bunda nya. Zytka pun kaget.
"Kenapa Lic?" tanya Zytka sambil tersenyum.
"Itu, Licta mau minta uang buat di Paris nanti. Mana bun?" minta Zalicta sambil mengulurkan kedua tangan nya di depan Zytka.
"Oh iya. Bunda kasih kamu 8 juta, kakak 8 juta." jawab Zytka sambil memberikan 2 amplop berwarna coklat yang pasti nya berisi uang. Zalicta pun mengambil 2 amplop berisi uang tersebut.
"Bunda udah tuker mata uang nya jadi Euro, jadi nanti sisa kamu belanjain aja di sana." ujar Zytka sambil tersenyum menatap putri bungsu nya tersebut.
Zalicta pun mengangguk paham. Ia pun bergegas pergi ke kamarnya. Zalicta pun membuka pintu. Di lihatnya masih ada Zalika yang mengutak-atik Laptop nya.
"Ih kakak jangan di mainin! Banyak hal-hal penting tau di sini," teriak Zalicta sambil mengambil Laptop nya dan mematikan nya.
"Ish galak amat. Gimana perjuangan nya buat dapet duit? Bisa nggak?" tanya Zalika sambil menaikkan kedua alisnya.
Hai guys.
Akhir-akhir ini aku males update cerita.Tapi demi kalian semua,ya udah aku lakuin :)
Makanya,semangatin aku dengan Vote And Comment kalian semua yah! (:
~CHIKA🍬
KAMU SEDANG MEMBACA
ZALICTA [SELESAI]
Teen Fiction"Kamu adalah bulan yang bersinar untuk melengkapi malam indahku." Cover by Seulwoonbi *** Kisah hidup Zalicta Lenka Zurie sangat susah untuk ditebak oleh Zorro Rocco Zachery. Zorro mulai untuk mencoba mendekati Zalicta dan berusaha untuk membantunya...