Datang orang ketiga lebih menyakitkan daripada datang orang dari masa lalu.
***
Zorro pun mendatangi Zalicta dengan wajah senang, "Makasih banget Lic, udah sempetin dateng ke kuis gue." Zalicta hanya tersenyum dan mengangguk pelan, "Sama-sama."
Zorro tersenyum lagi. Tak di sangka, seorang cewek yang merupakan salah satu panitia kuis yang di ikuti Zorro, datang ke arah Zorro.
"Hai. Kamu Zorro, kan?" tanya cewek yang berambut sebahu itu. Zorro hanya mengangguk dan tersenyum,
"Iya. Kenapa?"tanya Zorro.
"Eh nggak. Aku panitia kuis kamu. Mau kenalan boleh? Aku juga sekolah di Taruna Bangsa kok, jadi kita bisa ketemu kapan aja." ujar cewek itu sambil melompat kecil di depan Zorro.
Zalicta yang melihat kejadian itu, langsung membuka suara.
"Nama lo siapa? Sok mau kenalan sama pacar orang, bukan pecaro kan lo?" tanya Zalicta dengan nada sinis nya.
"Eh sori. Nama ku Himeka. Anak bahasa 3." ulur tangan Himeka ke arah Zalicta. Zalicta justru tidak membalas nya.
"By the way gak ada yang nanyain lo anak apa. Gue cuman nanya nama lo." balas Zalicta yang masih menggunakan nada sinis.
"Oh iya, gue pernah baca artikel kalo nama Himeka itu arti nya sorot mata yang bercahaya, tapi kok, sorot mata lo nyeremin?" kata Zalicta dengan tertawa kecil.
"Hm, kalau nama mu siapa? Apa itu pecaro, yang kamu bilang tadi?" tanya Himeka dengan wajah polos yang di buat-buat nya.
"Nama gue Zalicta. Panggil Licta aja kalo mau singkat nya. Kalo pecaro itu, perebut pacar orang." jawab Zalicta dengan menekankan kata perebut pacar orang.
Zorro yang melihat kedua gadis di depan nya saling tidak berbaikan, langsung menimpali obrolan antara Zalicta dan Himeka.
"Hm, Himeka, gue sama Zalicta balik dulu ya? Mau ke sekolah lagi. Kalo lo mau ketemuan di sekolah, boleh-boleh aja. Kelas gue XII IPA 3. Sip? Eh, lo kelas apa by the way? Kelas XI, kelas XII?" tanya Zorro dengan ramah.
"Kelas XII. Nanti aku samperin kelas kamu. Aku juga mau balik ke sekolah. Nggak mau bareng aja?"
"Nggak. Kita bisa jalan kaki. Bye." jawab Zalicta dengan lantang dan cepat. Zorro pun cepat-cepat menyikut lengan Zalicta. Zalicta pun membawa Zorro keluar dari gedung itu.
°°°
Mereka pun sudah berada di sekolah. Ya, memang dengan jalan kaki saja sudah sampai.
"Lic, kenapa ngambek? Gue ada salah apa sama lo?" tanya Zorro dengan polos.
"Lo itu udah tau kalo Himeka itu cewek yang kegatelan sama lo. Kenapa masih di ladenin juga sih?" balas Zalicta dengan melipat kedua tangan nya di depan dada.
"Aduh, jealous? Maklum sih, punya pacar ganteng. Tapi hatiku nggak akan berpindah, tetap buat Zalicta yang manis nya sejagad raya." Zalicta tersipu malu mendengar jawaban Zorro.
"Eh, ada yang mau ketemu. Tunggu bentar yah?" sela Zorro di tengah-tengah pembicaraan.Zalicta hanya mengangguk.
Tak lama, Zorro membawa mama nya ke depan Zalicta. Zalicta yang melihat perempuan yang hampir sama berusia dengan Bunda nya, langsung menghampiri dengan antusias dan tersenyum.
"Tante Zeva. Ini bener-bener tante Zeva kan?" ujar Zalicta dengan mata berkaca-kaca.
"Iya sayang. Ini tante Zeva. Selama ini, kamu satu sekolah dengan anak tante, Zorro." jawab Zeva yang tidak tahan lagi untuk memeluk Zalicta yang sudah di anggap anak nya itu.
Zeva dan Zalicta pun saling berpelukan. Zalicta sudah sedari tadi menangis di pundak Zeva. Zorro yang melihat kedua perempuan di depan nya saling berbagi perasaan rindu, langsung menambahi di tengah-tengah berbagi perasaan rindu.
"Aduh. Cewek kalo berbagi perasaan rindu nya itu kaya gini ya? Nangis sambil pelukan," kata Zorro sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Ish. Lo itu gak tau, betapa rindu nya gue sama mama lo." pukul Zalicta ke arah lengan Zorro sambil melepaskan pelukan nya dari Zeva.
"Aduh, sakit sayang. Jangan suka mukul dong." sela Zorro sambil mengusap lengan nya yang terasa memanas.
"Eh Licta, kata nya kamu pacaran sama Zorro? Ternyata ya, persahabatan antara cewek dan cowok itu gak ada yang berhasil, pasti salah satu nya ada yang jatuh cinta. Kayak kamu sama Zorro," kata Zeva dengan tertawa kecil sembari mengusap air mata nya.
"Iya tan, aku pacaran sama anak nyebelin tante ini. Tapi bukan aku duluan yang jatuh cinta tan, tapi si anak nyebelin ini." jawab Zalicta yang juga mengusap air mata nya
"Idih, nyebelin-nyebelin gini juga lo tetep sayang kan? Ngaku lo," timpal Zorro dengan nada sinis.
"Loh? Kok kalian pacaran tapi gak pake aku-kamu an?" tanya Zeva dengan penasaran.
"Tau nih ma, si Zalicta. Aku udah bilang kalo bagus nya kita pake aku-kamu aja, eh tapi Zalicta bilang 'apa beda nya aku sama lo? Sama-sama kata ganti orang doang', Licta bilang gitu ma."
Zalicta yang mendengar jawaban Zorro kepada mama nya, langsung menyikut lengan Zorro.
"Hehe, aku males tante, pake aku-kamu an sama Zorro. Lagian sama semua mantan ku dulu pake lo-gue juga, gak ada yang aku bedain." jelas Zalicta sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal dan kembali menyikut lengan Zorro.
"Ngapa suka nyikut sih ni anak?Eh, sakit!" teriak Zorro dengan keras di hadapan mama nya dan Zalicta.
Zalicta yang melihat Zorro ngambek, langsung kembali menyikut lengan Zorro, "Maka nya jangan banyak bacot jadi cowok. Cool dikit bisa nggak sih?" Zorro menjawab, "Nggak, gue nggak bisa jadi cowok Cool yang lo minta."
"Eh, eh, sudah sudah. Ini kenapa jadi berantem sih. Kalian berdua sekelas apa nggak? Masuk gih sana, nanti sore tante ke rumah mu ya Licta, terus kita pergi ke L’amour park." ujar Zeva yang memisahkan anak nya dan Zalicta yang sedang beradu mulut seperti masih kecil saja.
"Ih mama ya, dari dulu suka nya emang pilih kasih. Aku terakhir kali di ajak ke L’amour park pas dua minggu yang lalu. Terus aku minta satu minggu yang lalu mama bilang mama sibuk—"
"Udah udah. Mama gak mau perpanjang ocehan kamu Zorro Rocco Zachery. Masuk ke kelas kamu sana!" potong Zeva yang sudah gusar mendengar ocehan anak laki-laki nya tersebut.
"Tuh kan. Aku di suruh masuk duluan ke kelas. Si Zalicta nggak gitu? Mama is mistress of evil!" Nah kan.Sifat manja Zorro kumat lagi.
"Haduh. Licta, mendingan kamu bawa anak adopsi tante ini ke kelas nya deh, sekalian kamu balik ke kelas kamu juga. Nanti sore jangan lupa ya Licta. Tante pulang dulu. Zo, mama pulang ya, belajar baik-baik!" teriak Zeva dengan sedikit keras di akhir karena dia juga sudah berbalik badan untuk pulang.
Begitulah sebutan Zeva terhadap anak laki-laki nya jika penyakit manja nya kumat lagi. Ya, anak adopsi. Supaya Zorro berhenti untuk mengoceh terlalu panjang, jelas, dan tepat.
"Sip tante! Ayo kita masuk!" teriak Zalicta sambil menarik lengan baju Zorro. Zorro menepis tangan Zalicta. "Jangan tarik-tarik baju gue! Nanti robek!" teriak Zorro.
"Lu kan orang kaya, nanti kalo gue robekin lo, tinggal beli lagi," jawab Zalicta dengan santai.
Zorro berdecih, "Oh, mulai berani ya sekarang. Denger ya, baju seragam sekolah gue tuh di beliin sama mama, jadi pake duit nya mama, bukan pake duit gue." jelas Zorro sembari berusaha melepaskan tangan Zalicta yang masih meremas lengan baju nya.
Haii guys,jadi gmn cerita Zalicta kali ini?Terus VotMent nya yahh!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ZALICTA [SELESAI]
Teen Fiction"Kamu adalah bulan yang bersinar untuk melengkapi malam indahku." Cover by Seulwoonbi *** Kisah hidup Zalicta Lenka Zurie sangat susah untuk ditebak oleh Zorro Rocco Zachery. Zorro mulai untuk mencoba mendekati Zalicta dan berusaha untuk membantunya...