Kenapa hari yang semestinya ia bahagia, di hancurkan oleh kata cinta?
***
Menjelang Zalicta kelulusan, tiga bulan yang lalu ia menjalani hari-hari nya dengan baik. Dari mulai tepat waktu untuk belajar, tepat waktu datang ke sekolah, dan semua itu membuahkan hasil. Nilai-nilai mata pelajaran Zalicta pun rata-rata mendapat sembilan puluh ke atas.
"Zalicta, ibu liat, akhir-akhir ini kamu tekun banget ya belajar nya? Nggak salah nilai kamu bagus, Nak." ucap Bu Tiara di depan Zalicta dan Zytka.
Baru kali ini Zytka mendengar nilai anaknya naik drastis. Dan ini adalah kedua kalinya Zytka menemani Zalicta mengambil rapor nya.
"Iya bu, saya lagi tekun belajar karena saya juga pengen daftar SNMPTN." jawab Zalicta sambil tersenyum cerah.
"Loh? Kamu kata nya pengen kuliah di India?" tanya Bu Tiara dengan maksud menggoda Zalicta.
Zalicta tersenyum malu-malu, "Hehe, nggak jadi Bu, saya pengen di sini aja daftar nya." jawab Zalicta sambil meremas bawah baju nya.
"Yaudah bu, ini rapor nya, dan selamat untuk sekali lagi yah Lic. Ibu bangga sama kamu." ujar Bu Tiara dan memberikan rapor Zalicta kepada Zytka.
Zalicta dan Zytka pun beranjak dari kursi, dan menuju keluar kelas untuk menemui Kyra, Naraya, dan Nerissa.
"Eh, Lic, tadi kita denger Bu Tiara bilang bangga sama lo. Bangga kenapa sih?" tanya Kyra begitu Zalicta sudah keluar dari kelas.
"Itu, nilai gue naik drastis. Langsung naik sembilan puluh ke atas." jawab Zalicta yang sukses membuat Kyra, Naraya, dan Nerissa membulatkan kedua mata nya.
"Beneran Lic !? Ya ampun nggak nyangka gue lo bisa sepinter itu!" ujar Nerissa yang langsung memeluk Zalicta dari samping.
Zalicta langsung menyela, "Eh, kalian semua peringkat berapa?" tanya Zalicta yang membuat Nerissa terdiam. Bisa di tebak, peringkat Nerissa tidak memuaskan.
"Biasa lah Lic, lo tau. Gue peringkat dua puluh enam, Kyra peringkat lima, dan Naraya ranking satu. Lo berapa? Lo cuman bilang nilai lo doang?" tanya balik Nerissa dengan penasaran.
"Gue peringkat empat." jawab Zalicta yang lantas membuat teman-teman nya bersorak bahagia karena mendengar peringkat Zalicta naik.
"Wah senang nya! Akhirnya lo peringkat empat Lic !" ujar Nerissa dengan bahagia dan kembali memeluk Zalicta.
"Loh? Kok lo yang bahagia sih, Ris?" tanya Kyra dengan tersenyum kecut.
"Ya nggak pa-pa aja. Gue seneng akhirnya perjuangan Licta nggak buka handphone tuh berhasil." jawab Nerissa yang langsung di sikut perut nya oleh Zalicta.
"Hm, sayang, bunda ke mobil duluan ya, nanti kamu nyusul aja." timpal Zytka yang langsung di angguki oleh Zalicta.
"Eh, Zorro dimana?" tanya Zalicta begitu Bunda nya turun dari tangga.
"Ada di taman baca sama temen-temen nya. Eh, by the way, Lic kalo lo mau ke taman baca, ajak Rissa yah." jawab Naraya sambil menahan tawa nya.
"Memang nya kenapa?" tanya Zalicta sambil menyatukan kedua alis nya.
"Biasa lah, orang dia ada pacarnya di sana," timpal Kyra sambil menertawakan wajah shy shy cat Nerissa.
"Ih, kalian. Kok bocor ke Licta sih? Huhu, jahat." kata Nerissa dengan memasang wajah sedih nya.
"Emang siapa sih pacar nya Rissa?" tanya Zalicta dengan nada menggoda Nerissa. "Itu tuh, Arya, temen sekelasnya Zorro." jawab Kyra yang juga menggoda Nerissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZALICTA [SELESAI]
Teen Fiction"Kamu adalah bulan yang bersinar untuk melengkapi malam indahku." Cover by Seulwoonbi *** Kisah hidup Zalicta Lenka Zurie sangat susah untuk ditebak oleh Zorro Rocco Zachery. Zorro mulai untuk mencoba mendekati Zalicta dan berusaha untuk membantunya...