Orang yang datang dari masa lalu itu seperti alien. Pengen tau apa itu benar dia atau bukan.
***
"Dek,kamu mau anggur atau apel?" tanya Zalika.
Zalicta tidak mendengar Kakak nya yang sedang menanyai nya. Dia malah melihat seorang Wanita tadi yang sedang belanja kebutuhan bulanan.
"Licta," panggil Zalika. Zalicta masih serius melihat Wanita itu
"Zalicta!" teriak Kakak nya tepat di samping telinga Zalicta.
"Eh, kenapa kak?" tanya Zalicta sambil berbalik ke arah Kakak nya.
"Haduh, kamu ini makanya kalo di tanya sama di panggil jangan gak di gubris dong.Kan sebel kakak jadi nya,"
"Iya iya. Sekarang apa?"
"Ini. Kamu mau anggur atau apel?"
"Apel aja. Apelnya ambil tiga ya, Kak." jawab Zalicta. Zalika kemudian mengambil Plastik lalu memasukkan ketiga apel ke dalam plastik tersebut. Sampai pada akhirnya,Zalicta kembali mengamati wanita tersebut.
"Dek, ini. Kamu pergi ke situ dulu buat bayar apel nya," panggil Zalika sembari memberikan sekantung plastik berisi apel ke Adik nya.
"Licta ini," Zalicta masih belum menggubris Kakak nya.
"Zalicta Lenka Zurie!" teriak Zalika untuk yang kedua kali nya. Tetapi, bukan persis di samping telinga Adik nya. Semua orang berbalik melihat mereka berdua.
Zalicta pun akhirnya berbalik dan merasa malu dengan semua orang yang ada di sekitarnya.
"Apaan sih kakak ini! Itu orang-orang kan jadi ngeliatin kita," bisik Zalicta di samping Kakak nya.
"Kamu tuh. Makanya kalo di panggil balik, jangan serius ngeliatin orang lain."
Zalicta pun kembali melihat untuk yang ketiga kalinya kepada wanita itu. Umur nya rata-rata .. Hm .. 38 tahun. Ya!Umur nya seumuran dengan Bunda nya.
"Kamu emangnya liatin siapa sih dek !?" tanya Zalika sambil mencubit lengan Zalicta.
"Aw! Sakit tau kak! Aduh .. Itu tuh, ibu-ibu. Kayak nya aku pernah liat dia, tapi lupa banget Licta liat dia itu dimana," jawab Zalicta sambil memajukan dagu nya sebagai tanda dia menunjuk wanita tersebut.
Zalika berbalik dan mencoba untuk mengamati Wanita yang di maksud Zalicta. Zalika pun kaget tak percaya. Bisa-bisa nya Wanita itu terlihat kembali oleh mata kepala Zalika. Zalicta langsung memperhatikan kakak nya yang begitu serius melihat Wanita itu.
"Kan. Kakak juga tuh, ngeliatnya serius gitu. Sini aku cubit juga," ucap Zalicta sambil menaikkan tangan nya untuk mencubit lengan Kakak nya.
"Licta, ayo kita cepet-cepet bayar. Kamu bayar apel di sana, kakak bayar cemilan kamu di Kasir di depan. Cepat." ucap Zalika yang lebih dulu menarik tangan Zalicta.
"Heh? Memang nya ada apa kak? Ibu-ibu itu bawa bom yah?"
"Haduh kamu ini! Cepat sana bayar aja apel nya! Jangan banyak nanya," jawab Zalika sambil mendorong Zalicta dengan kasar.
"Ish kasar banget jadi kakak! Nggak sopan," gumam Zalicta sambil memutar kedua bola mata nya.
Zalika pun bergegas berlari ke Kasir depan. Dia sangat tidak percaya bahwa Wanita itu ada lagi di depan mata nya. Dia takut,jika nanti Wanita itu memperburuk keadaan keluarga nya untuk yang kedua kali nya.
Akhirnya, Zalika pun sampai di Kasir depan. Dia cepat-cepat menaruh Snack-snack yang di ambil oleh Zalicta.
Tak sengaja menjatuhkan minuman yang di ambil oleh Zalicta, seseorang membantu mengambilkan Zalika minuman tersebut.
"Eh, makasih bu," ucap Zalika lebih dulu. Setelah Zalika menaikkan kepala nya, ternyata wanita itu yang dilihatnya kini di depan mata nya. Dia terpaku melihat wanita itu.
Ini benar-benar tante Zeva. Dia datang kembali. Apa lagi rencana mu Tuhan?Apapun rencana mu Tuhan, jangan biarkan keluarga kami seperti dulu lagi. Batin Zalika di dalam hatinya.
"Kenapa nak?" tanya Zeva sambil tersenyum ramah.
"Hm .. Gak papa Bu. Makasih udah nolongin saya." jawab Zalika sambil mata nya berkaca-kaca.
Di dalam lubuk hati nya yang paling dalam, dia memaafkan bunda nya yang menurut Zalicta bunda nya masih ada kesalahan pada nya. Tetapi, Zalika tidak mampu memaafkan Ayah nya, yang menurut Zalicta Ayah nya sangat menyangi nya dan juga Adik nya.
Tetapi, tidak mudah kan bagi seseorang untuk langsung memaafkan seseorang yang membuat kesalahan besar di masa lalu? Itulah yang sedang dirasakan oleh Zalika sekarang.
Tak lama, Zalicta datang dengan membawa sebuah kantung plastik yang hanya berisi
tiga buah apel. Zalicta pun melihat kakak nya begitu sedih, seperti memikirkan sesuatu."Eh kakak? Ada apa kak? Kok keliatan nya kakak sedih gitu?" tanya Zalicta sambil mengusap bahu kakak nya. Zalika hanya menoleh ke arah adik nya dan tersenyum. Tak lama, Zalika pun menjawab.
"Nggak papa dek. Eh, kamu udah bayar kan?" jawab Zalika mengalihkan.
"Belum,"
"Loh? Terus kenapa kesini? Udah gih bay—"
"Itu kak .. Hehe. Duit nya kurang. Tambahin lima ribu dong kak. Aku gak punya uang lima ribu soal nya. Ini baru tiga ribu aja di tas aku,"
"Dasar. Kebiaasan kamu ini," ketus Zalika sambil membentuk Duck face. Zalika pun mengeluarkan uang lima ribu dari dalam tas nya. Dan memberikan uang nya kepada Zalicta.
"Wait yah kak. Kakak duluan aja, nanti aku nyusul kakak," ucap Zalicta sambil tersenyum happy.
"Pasti mau beli sesuatu nih. Ayo, mau beli apa coba?" rayu Zalika sambil menoel dagu adik nya.
"Hehe, itu. Aku kalo udah abis bayar ini, mau pergi cari baju-baju kaos kak. Kan udah lama tuh, aku nggak nyari baju kaos. Jadi kalo kakak mau duluan kemana gitu, Kakak go aja. Nanti kakak tinggal bilang Kakak ada dimana." jawab Zalicta dengan tangan membentuk Jawaban OK.
Zalika pun mengangguk dan duluan keluar dari Lotte Mart. Dia pun menuju ke Eskalator untuk naik ke lantai 3.
Sesampai nya Zalika di lantai 3, dia menuju ke Arah Guardian, untuk membeli stok obat-obatan yang udah habis di rumah. Dia pun melangkah menuju ke sana.
Dia pun sudah sampai di Guardian. Dia pun mengambil Hansaplast dan seluruh obat-obatan lainnya. Lalu dia mengambil perban terakhir. Dia lalu menuju ke kasir untuk membayar.
Tak lama, ada masuk notif dari Zalicta.
Adek tersayang di dunia♥:
kak lika dimana?Zalika Lowry Zola:
Ada di guardian dek.Kamu udah selesai bayar nya?Adek tersayang di dunia♥:
udah kak.Daritadi malahanZalika Lowry Zola:
Terus kamu?Dimana sekarang?Adek tersayang di dunia♥:
aku ada di Tulip nih kak.Lagi pilih baju kaos yang warna ijo atau yang kuning ini kak.Kesini dong kak,bantu pilihin warna baju nyaZalika Lowry Zola:
Oke.Tunggu kakak disana.Ini sedikit lagi kok kakak mau bayar nyaAdek tersayang di dunia♥:
Okeh(・'з'・)Zalika pun memasukkan kembali handphone nya kedalam tas nya. Sekarang waktunya dia maju ke Kasir.
Setelah dia membayar,dia pun menuju kembali ke lantai bawah untuk menemui Zalicta di Toko Tulip."Kak! Sini!" panggil Zalicta dari jauh sambil melambaikan satu tangan nya ke arah Kakak nya.
Hai semua!Kali ini aku gk mau banyak basa basi lagi ke kalian.Please Vote and Comment for u All!
~CHIKA🍧
KAMU SEDANG MEMBACA
ZALICTA [SELESAI]
Teen Fiction"Kamu adalah bulan yang bersinar untuk melengkapi malam indahku." Cover by Seulwoonbi *** Kisah hidup Zalicta Lenka Zurie sangat susah untuk ditebak oleh Zorro Rocco Zachery. Zorro mulai untuk mencoba mendekati Zalicta dan berusaha untuk membantunya...