Surat Bunda

156 50 3
                                    

Warna adalah ketika seseorang memilih apa yang menurut nya menarik, tetapi bagi orang lain tidak menarik.

***

"Dek ,bangun," ucap Zalika dengan lembut sembari mengelus puncak kepala Zalicta.

"Kenapa kak? Udah pagi?" tanya Zalicta sambil mengucek kedua matanya.

"Apaan sih kamu dek, kamu tadi kan dateng dari sekolah jam dua belas, terus lanjut les lima jam, nah sekarang? Udah pagi menurut kamu?" tanya balik Zalika sambil tertawa terbahak-bahak.

Zalicta pun membuka kedua matanya dengan sempurna. Ia melihat masih jam setengah 7 malam. Ia sangat malu dengan ucapan yang di lontarkan nya tadi kepada Kakak perempuan nya itu.

"Gak fokus," kata Zalicta.

"Dari dulu yah, alesan kamu itu ada-ada aja. Mana ada sih orang baru bangun tidur udah nggak fokus," jawab Zalika sambil menahan tawanya.

"Ada kok. Buktinya kan sekarang aku," jawab Zalicta sambil merapikan tempat tidurnya.

"Yaudah ah. Kita makan malam dulu,Bi Tuti udah nyiapin makanan kesukaan kita berdua."

°°°

Bisa di tebak, makanan kesukaan Zalicta dan Zalika adalah Cumi Goreng Tepung. Bukan hanya itu, dari kecil Zalicta selalu mengikuti apa yang dimiliki dan di sukai kakak nya. Seperti, Zalika menyukai minuman Mocha Float, Zalicta pasti menanyakan apa itu dan segala macam yang di lakukan kakak nya. Dan pada akhirnya Zalicta menyukai apa yang di sukai Kakak nya.

Tapi tidak dengan warna.Sebaliknya, mereka berdua tidak mempunyai persamaan untuk warna. Zalicta lebih menyukai warna hitam dan merah, karena baginya merah adalah keberanian dan hitam melambangkan kemisteriusan seseorang. Zalika lebih menyukai warna hijau dan pink, karena bagi Zalika hijau itu berarti damai dan pink melambangkan arti cantik.

Dan jika Zalicta di tanya kenapa dia tidak ingin menyamakan warna kesukaan nya dengan kakak nya atau sebaliknya, Zalicta selalu berkata,

'Karena kriteria dan ciri-ciri setiap orang itu berbeda-beda.Dan jika seseorang memilih apa yang menurut nya kelihatan bagus,tetapi bagi orang lain tidak,menurutku itu adalah pengertian dari arti Warna.'

Yap. Zalicta memang sangat cerdas untuk mengarang sebuah kata-kata.Dari SMP kelas 1 sampai kelas 3, dia selalu memenangkan lomba juara 1 Puisi dan bonus nilai tambahan untuk Mata Pelajaran SBK dan Bahasa Indonesia. Tak lupa bahwa Zalicta yang mengarang semua Puisi yang ia bacakan.

Eits, tapi ada kata tapi nya. Zalicta hanya sering menunjukkan kepintarannya di Bidang Mata Pelajaran SBK dan Bahasa Indonesia. Tidak lebih dari itu. Zalicta tidak menyukai pelajaran yang lainnya. Hanya karena kemalasannya dari kelas 2 SMP, sampai sekarang masih terbawa.

"Ini non Lika, Licta," ucap Bi Tuti sembari menaruh 4 piring di atas meja.

"Makasih bi. Oh iya Bi, Bunda mana?" tanya Zalika dengan ramah.

"Eh iya non, tadi Bu Zytka nitip pesan buat kalian berdua dan bibi gak boleh baca. Dan katanya Non Lika sama Licta harus baca di kamar non Zalicta." jawab Bi Tuti sambil memberikan surat yang sudah di tulis Zytka.

"Oke bi. Sip deh kalo gitu,bibi simpen dulu aja di atas meja belajar Zalicta," suruh Zalika dengan sopan.

"Eh, nggak nggak. Sini bi, biar Licta simpen sendiri ke atas." tahan Zalicta sambil mengambil Surat yang di berikan bundanya.

Akhirnya, Zalicta sudah menyimpan surat yang di berikan bundanya di atas meja belajar nya. Ia sangat penasaran untuk membuka nya. Tetapi .. Dia tetap harus menunggu kakak nya untuk bisa membacanya berdua.

"Yah, liat nih. Bunda buat surat kayak gini. Menurut Licta, terlalu alay deh pake surat-suratan segala, kenapa gak langsung bilang aja sih," tanya Zalicta dengan diri nya sendiri sambil tersenyum sinis ke arah surat yang di berikan bundanya.

Hai guys :) selamat membaca semua!♡

ZALICTA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang