Ngundang temen ke rumah tapi gak ada cemilan? Gak asik, ah.
***
Nerissa dan Naraya pun datang ke kelas. Sambil membawa jajanan dari kantin.
Nerissa mengode Kyra dengan bertanya ada apa dengan Zalicta, tetapi Kyra hanya mengangkat kedua bahu nya. Naraya pun menanyakan langsung pada Zalicta."Hei Lic? Lo ada masalah apa?" tanya Naraya.
"Dateng aja nanti jam lima ke rumah gue. Gue bakalan curhat semua masalah gue." jawab nya sambil mengusap air mata nya yang ternyata jatuh untuk yang kedua kali nya.
Naraya membisiki kedua temannya,
"Kata nya kita pergi aja ke rumah nya jam lima nanti, dia bakalan curhat sama kita-kita."Teman-teman nya pun mengangguk pelan.
°°°
Lonceng pertanda pulang pun berbunyi. Zalicta langsung pulang dan ingin memesan ojek online. Di tangan nya, sudah ada benda pipih yang di siapkan untuk memesan ojek online.
"Pulang bareng gue aja," tiba-tiba ada seseorang dari belakang membisiki Zalicta. Zalicta langsung berbalik melihat orang itu. Ternyata Zorro.
"Nggak perlu. Gue udah pesen ojol."
"Ayolah. Gue belum sempat tadi ngelanjutin kata-kata gue. Gue minta maaf banget Lic, udah nyakitin perasaan lo, kalo sandiwara yang kita lakukan itu terlalu ala—" belum sempat Zorro menjelaskan kalimat nya, ojek online yang di pesan Zalicta datang.
"Mba Zalicta yah?" tanya tukang ojek online tersebut.
"Iya mas." jawab Zalicta secara singkat kemudian langsung naik ke atas motor ojek tersebut.
Zalicta menatap Zorro dengan marah.Zorro hanya menanggapi nya tidak terlalu serius. Cewek ya emang gitu, kalo marah pasti bilang nya pengen sendiri, yakan?
Akhirnya Zalicta sampai di depan pagar rumah nya.
" Eh mba, bayar lima ribu mba, soal nya kan tadi mba sempat pake ovo kan?"
"Loh? Emang saya pake ovo, berarti kan udah lunas dong?
"Ya nggak lah mba, masih ada sisa nya, sisa nya itu sepuluh ribu." Zalicta memutarkan malas bola mata nya.
"Yaudah nih, makasih."Zalicta memberikan uang dua puluh ribu langsung kepada ojol tersebut.
"Ya ampun mba! Ini kelebihan lagi!" teriak ojol tersebut kepada Zalicta yang baru saja ingin menutup pagar rumah nya.
"Allahuakbar mas! Udah, ambil aja. Itung-itung itu sedekah saya sama ojol tercintah kaya mas." jawab Zalicta dengan mengedipkan satu mata nya. Ya, ojol tersebut bisa di bilang usia nya kira-kira dua puluh empat tahun-nan. Jadi wajar, Zalicta menggoda nya lewat tatapan mata.
Zalicta hanya tertawa kecil melihat ojol tersebut geli melihat dia mengedipkan mata nya. Zalicta pun masuk dan menutup pagar nya.
Belum sampai Zalicta menutup pintu rumah nya, handphone sudah berdering.
Tertera nama Naraya di sana,
"Halo Lic? Gue udah mau otw nih ke rumah lo. Eitt jangan di potong dulu. Bisa nggak sekarang aja kita-kita pergi ke rumah lo, soal nya gue nggak bisa kalo jam lima.Bisa nggak lic?" mohon Naraya di seberang sana.
"Yaudah iya, dateng aja sekarang. Tapi kalo misalkan lo udah dateng terus ngetok-ngetok pintu nggak ada yang bukain, masuk aja langsung ke kamar gue."
"Sip. Tapi kalo ada yang kedapetan soal diary lo atau segala macam, jangan salahin kita yah. Soal nya lo yang nyuruh masuk ke kamar lo."
"Yee nggak bakalan kali. Gue udah nulis diary gue di laptop, jadi nggak bakal ketauan lagi sama kalian."
"Whateverrrr." jawab Naraya sambil berteriak keras.
°°°
Zalicta memang dulu suka sekali menulis diary di buku berwarna hitam nya yang di berikan oleh Zalika kepada nya saat ulang tahun nya.
Pada saat itu, ia masih kelas X. Dan dia mengundang teman-teman nya, seperti Naraya, Kyra, dan Nerissa. Ya, mereka bertiga sudah tiga tahun sekelas bersama.
Waktu itu, teman-teman nya masuk ke kamar nya dan Zalicta izin untuk membuatkan minum untuk teman-teman nya.Ternyata, Zalicta lupa untuk menaruh buku diary nya tersebut ke dalam lemari. Akhirnya, teman-teman nya pun membuka buku diary nya.
Teman-teman nya untung nya hanya melihat tulisan Zalicta yang,
Dalam hidup ini aku cuman takut sama jangkrik.
Dan teman-teman nya tentu saja tertawa terbahak-bahak melihat tulisan Zalicta. Dan saat Zalicta kembali ke kamar, teman-teman nya semua sudah menahan tawa melihat Zalicta yang ternyata takut pada jangkrik. Dan, Zalicta tidak mau jika kejadian tersebut terulang. Jadi dia memindahkan semua tulisan nya ke dalam laptop nya.
Zalicta pun segera mandi. Karena dia akan merasa risih dekat dengan teman-teman nya jika ia belum mandi. Teman-teman nya pasti akan mengatakan nggak asik lah, Zalicta bau, Zalicta jorok ih, pokok nya seluruh cemoohan yang di tujukan untuk nya.
°°°
Setelah mandi, Zalicta belum melihat keberadaan teman-teman nya di kamar nya. Jadi dia menelepon Naraya.
"Halo Raya? Lo dimana?"
"Masih macet nih Lic. Ini juga udah mau nyampe rumah lo kok."
"Oh yaudah, gue tunggu di ruang tengah aja."
"Eh lic!" teriak Naraya di telepon.
"Aduh! Apa sih Ya?! Kenceng banget ngomong nya,"
"Hehe, jangan di tutup dulu, ituu ada cemilan nggak di rumah lo?"
"Ada, tapi sisa lima. Nanti makan dua aja sama gue kasih susu Ultra yang gue beli."
"Oke deh." Zalicta mematikan sambungan telepon nya. Disana, Naraya berseru yang langsung di tatap heran oleh teman-teman nya.
"Kenapa lu?" tanya Kyra yang memakan permen karet.
"Tau tuh, palingan habis di bales chat nya sama Firdan," balas Nerissa yang lengan nya langsung di cubit oleh Naraya.
Firdan adalah anak kelas XII IPA 3, yang sekelas dengan Zorro. Firdan juga adalah cowok terpopuler dan kapten futsal di SMA Taruna Bangsa, dan banyak cewek-cewek mengidam-idamkan menjadi pacar nya. Tapi sayang, sikap cool nya dan sikap jutek nya, membuat para gadis-gadis Taruna Bangsa hanya bermimpi untuk menjadikan nya kekasih.
Apalagi Naraya, dia sudah dari kelas X mengagumi Firdan sang kapten futsal tersebut. Pernah Kyra sangat centil mendekati sang kapten futsal dan mengatakan,
"Firdan! Ada temen sekelas gue naksir ama lo tuh, nama nya Nara-hmph!" untung nya di situ ada Naraya yang langsung membekap mulut sahabat nya itu.
"Apaan sih kalian. Kalian emang nya tadi nggak denger apa, gue daritadi telponan sama Zalicta. Makanya tuh mata sama kuping di pake buat lihat sama ngedengerin, jangan main-main fitnahan mulu kalian!" sontak Nerissa dan Kyra berhenti menggoda Naraya.
Dan akhirnya mobil grab ini sampai juga di depan gerbang rumah Zalicta.
Hey guys!Gimana kali ini cerita nya?Semakin menarik gak buat di baca sama kalian-kalian semua?Please comment and vote nya trus yah!
~CHIKA🐛
KAMU SEDANG MEMBACA
ZALICTA [SELESAI]
Teen Fiction"Kamu adalah bulan yang bersinar untuk melengkapi malam indahku." Cover by Seulwoonbi *** Kisah hidup Zalicta Lenka Zurie sangat susah untuk ditebak oleh Zorro Rocco Zachery. Zorro mulai untuk mencoba mendekati Zalicta dan berusaha untuk membantunya...