Jika dia berhasil mendengarkan cerita masa lalu mu, maka kau harus berterima kasih kepada nya.
***
"Udah gitu, ternyata ayah pergi ke India. Dan sampai sekarang juga kata tetangga ayah masih tinggal di India. Makanya gue berinisiatif buat les privat bahasa Hindi di rumah, supaya nanti gue bisa susul Ayah di India," lanjut Zalicta dengan wajah yang sulit di artikan.
Zorro akhirnya mengerti kenapa Zalicta waktu itu cepat-cepat keluar dari rumah nya karena malas ketahuan bunda nya.
"Oh, gitu cerita hidup lo. Masih ada lanjutan nya gak?" tanya Zorro yang menatap Zalicta dengan senyum manis nya.
Zalicta menggeleng, "Nggak ada lagi lanjutan nya." Zorro hanya ber-oh-ria, setelah mendapat jawaban dari Zalicta.
Zorro melirik jam tangan nya. Sudah jam lima. Dia harus segera mengantarkan Zalicta pulang.
"Hm Lic. Udah jam lima nih, masih mau disini mang nya?" goda Zorro dengan senyum tipis.
"Ya nggak lah. Yuk, pulang." jawab Zalicta yang di akhiri dengan ajakan. Mereka berdua pun berdiri, dan keluar dari ruangan OSIS. Zorro berlari ke tempat parkiran motor.
"Naik! Cepetan!" titah Zorro dengan suara lantang.
"Ish! Bentar ih! Kenapa lo jadi galak gini!?" bantah Zalicta lebih lantang dengan matanya yang masih sembap.
Zorro tertawa kecil sembari melihat ke kaca spion motor ninja nya tersebut. "Soalnya gue lebih suka liat lo ngambek daripada kayak tadi, sedih, teringat masa lalu lo." sambung Zorro dengan mengedipkan sebelah mata nya kepada Zalita.
"Ih! Jangan genit Zo!" pukul Zalicta ke bahu Zorro sambil naik ke atas motor.
"Oh, nanti gue genit sama cewek nya Arya aja kalo gitu,"
"Siapa coba cewek nya Arya? Lo tahu emang nya?" tanya Zalicta dengan menaikkan sebelah alis nya.
"Tahulah," jawab Zorro enteng.
"Siapa?"
"Nerissa, teman sekelas lo, sekaligus kata nya teman paskib dan teman masa kecil Arya." jawab Zorro sambil mengantip helm berwarna hitam nya tersebut.
Zalicta mengernyit,"Lo nggak becanda kan Zo, kalo Arya suka sama Nerissa?"
"Nggak. Kenapa? Arya mantan lo juga? Sini gue mau santet online tuh Arya, supaya jauh-jauh dari lo." jawab Zorro yang sudah mengendalikan motor nya.
Zalicta hanya berdecih,"Cih, kalo misalkan Arya emang mantan gue, kenapa? Salah ya?" tanya Zalicta sambil memajukan sedikit wajah nya untuk melihat reaksi raut wajah Zorro .
"Salah dong. Salah nya, lo bikin gue cemburu." Zalicta hanya tertawa kecil di belakang Zorro.
"Oh iya Lic. Besok doain ya, gue mau ikut kuis Bahasa Inggris soal nya. Dan iya, lo tau gedung di samping sekolah kita kan? Kalo bisa, gue pengen lo hadir di sana."
"Nanti gue usahain deh. Berarti besok, lo itu sempet dapat mata pelajaran atau gimana?"
"Iya, sempet. Tapi besok cuman dapet satu mapel doang, udah gitu langsung cus ke gedung sebelah."
"Oh gue usahain ya Zo. Gue soal nya ada urusan juga sama Bu Intan, pengen bantu dia beres-beres gudang sekolah besok."
Zorro terlonjak kaget saat Zalicta menyebut gudang sekolah. Dia mengingat kejadian saat Zalicta di tahan di sana.
"Tapi sebentar aja yah di gudang nya? Gue takut ada apa-apa sama lo, kayak kejadian tadi."
"Iya, iya. Eh Zo! Belok nya ke kiri, bukan ke kanan! Gimana sih," teriak Zalicta sambil memukul belakang Zorro.
"Ya mana gue tau Zalicta, kita kan gak serumah. Nanti, tenang aja. Kita bakal serumah kalo lo udah gue halalin." jawab Zorro yang langsung mendapat pukulan ketiga kali nya oleh Zalicta.
"Bacot lo. Puter balik nggak!" perintah Zalicta.
"Iya iya. Bentar." Zorro mulai memutar balikkan motor ninja nya tersebut ke arah yang Zalicta tunjukan.
°°°
Sesampainya di depan rumah Zalicta,Zorro mengacak rambut Zalicta.
"Ish! Nyebelin!" tepis Zalicta dengan wajah di tekuk.
"Password nya dulu dong," tegur Zorro dengan senyum puas nya.
"Zet es Zet, satu dua tiga. Puas?" tanya Zalicta yang memajukan wajah nya dengan kesal ke arah Zorro.
"Ya pasti puas lah. Orang yang nyebutin password imut begini," cubit Zorro ke pipi merah Zalicta.
Pipi Zalicta kembali memerah. Kalau tadi Zorro mencubit pipi Zalicta yang merah, itu karena Zalicta memakai sedikit polesan blush on ke sekolah, tapi sekarang,pipi nya sudah memerah alami di depan Zorro.
"Gue masuk dulu yah. Pengen shalat Maghrib. Udah jam setengah enam soal nya. Bye Zo."
"Good Night Zalicta-ku sayang. Mimpiin aku yah!" balas Zorro dengan senyum lebar. Zalicta hanya menganggukkan kepala nya.
Zorro menyalakan kembali motornya, dan membelah kota.
°°°
Sesampainya di rumah, Zorro melihat ada Mama, Paman kembar bule nya yang salah satu nya adalah Papa dari Levita dan Revita, dan Revita Levita berkumpul di ruang tamu.
"Eh? Zorro? You just got home? Where have you been? Revita and Levita waited for you an hour ago after school." tanya Uncle John, yang merupakan Papa dari Revita dan Levita, yang langsung di angguki balik dengan saudara kembar nya,Uncle Johan.
"Yes Zorro. Where have you been?" tanya balik Johan kepada Zorro.
"I just drop off my girlfriend on her house,Uncle." jawab Zorro dengan ramah.
"He just lie pa, uncle. Don’t believed him." timpal Revita yang sedang asik menonton Upin & Ipin di depan TV sambil memakan popcorn.
"Apaan sih lu? Udah, jangan ikut campur urusan gue. Orang emang gue nganter Zalicta pulang ke rumah nya," Zorro sengaja menekankan nama Zalicta lalu berbalik ke arah Mama nya. Mama nya sempat kaget, tapi tak bereaksi. Dari cara tak bereaksi itulah, Zorro tau, bahwa mama nya pasti ingin bicara nanti dengan nya.
"Hm, Zo? Mama pengen bicara sebentar sama kamu. Di kamar kamu aja." ajak Zeva dengan menganggukkan kepala nya yang berarti dia sudah menyuruh Zorro naik tanpa di suruh.
Zorro pun paham maksud Mama nya yang menganggukkan kepala kepada nya. Dia pun segera naik ke kamar nya, tetapi sebelum itu, dia memberitahu Paman-Paman bule nya tersebut.
"Hm, Uncle john, uncle johan. I go up first. Later after I take a shower, I go down again." kata Zorro dengan sopan, yang langsung di angguki ramah balik juga oleh kedua Paman bule nya tersebut.
Zorro naik duluan. Sementara Zeva, dia membereskan bekas teh John dan Johan. Lalu, Zeva naik ke atas. Zeva membuka kenop pintu kamar anak laki-laki nya tersebut, lalu menutup nya kembali dari dalam.
"Zo, gini. Kamu mandi dulu, udah gitu mama pengen ngomong serius sama kamu." kata Zeva dengan raut wajah serius.
"Oke ma. Bentar, Zorro ambil handuk baru dulu." balas Zorro sembari membuka lemari krem nya tersebut, lalu mengambil handuk baru berwarna hijau tua. Zeva pun menunggu Zorro di tempat tidur Zorro.
Hei guys,bertemu lagi dengan saya,penulis cerita jalikta.Tenkyu peri mach buat kalian yang udah mengikuti cerita jalikta.Eitt!Tapi bukan berarti cerita si jalikta ama joro selesai.Masih ada dong next nya.
-CHIKA😴
KAMU SEDANG MEMBACA
ZALICTA [SELESAI]
Teen Fiction"Kamu adalah bulan yang bersinar untuk melengkapi malam indahku." Cover by Seulwoonbi *** Kisah hidup Zalicta Lenka Zurie sangat susah untuk ditebak oleh Zorro Rocco Zachery. Zorro mulai untuk mencoba mendekati Zalicta dan berusaha untuk membantunya...