Les Privat

307 85 11
                                        

Masa lalu patutnya di kenang. Tapi jika menyakitkan, tak patut di kenang.

***

Sesampainya Zalicta di depan rumah, ia pun turun dari motor Zorro.

"Thanks, udah nganterin.Betewe, lo nggak pulang juga Zo?" tanya Zalicta.

"Ya nggak lah, gue masih ada satu mapel lagi. Yaudah gue duluan yah, nanti kalo ada apa-apa,telepon aja." jawab Zorro.

"Gimana nelpon? Kan nomor nya aja belom ada, gimana sih," ucap Zalicta sambil tersenyum kecut melihat Zorro.

Zorro pun menyadari kebodohannya. Bagaimana cara nya Zalicta untuk mengabari nya jika ada apa-apa?Bodoh.

"Yaudah, berapa nomor lo?" tanya Zorro.

"085246028076. Atas nama Zalicta! Jangan nama yang lain! Gue nggak suka nama gue di ganti-ganti," titah Zalicta kepada Zorro.

"Lah? Siapa juga yang mau ganti-ganti nama lo? Kege-eran banget," balas Zorro.

"BACOT!" ucap Zalicta sembari meninggalkan Zorro sendiri di depan rumahnya. Zorro pun menggelengkan kepalanya karena Zalicta yang begitu keras kepala dan selalu bersikeras. Ia pun meninggalkan rumah Zalicta dengan senang karena Zalicta sudah mau menerimanya sebagai teman baru.

Zalicta pun masuk kedalam rumah yang bertingkat 2 itu. Di dalam rumahnya ada sosok dua perempuan yang sangat ia kenali, yaitu kakak perempuan nya dan bundanya.

"Tumben dek, jam segini udah pulang?Salam nya mana?" tanya Zalika,Kakak perempuan Zalicta.

"Nggak tau. Tadi juga di pulangin tiba-tiba sama guru." jawab Zalicta.

"Seharusnya kamu itu tanya sama guru atau teman kamu Lic, ada apa tiba-tiba di pulangkan seperti itu. Barangkali kamu masa bodo waktu guru nyampein ada apa, jadi kamu nggak denger," timpal Zytka, bunda nya.

Zalicta sangat tidak suka jika ada orang yang mengajak nya bicara kemudian ada orang lain yang menimpali pembicaraan nya dengan orang lain. Ia pun meninggalkan ruang tamu dengan wajah penuh amarah.

"Seandainya waktu bisa diulang, gue nggak mungkin seperti ini." bisik Zalicta kepada dirinya sendiri.


°°°

Sesampainya di kamar, Zalicta langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang tidur nya yang empuk. Melihat warna merah di kamarnya, ia menjadi sedikit lebih tenang. Ya, kamarnya berisi segala tentang Bollywood dan juga semua tentang Miraculous Ladybug & Cat Noir.

Dia memajang semua Aktor dan Aktris Bollywood, mulai dari Kareena Kapoor, Preity Zinta, Kajol, Rani Mukherjee, Priyanka Chopra, dan masih ada yang lain lagi. Tidak lupa dengan Aktor Favorit nya yaitu Hrithik Roshan, Abhisekh Bachchan, Shah Rukh Khan, dan Aamir Khan.

Juga seluruh pajangan kepik dan kucing yang menggambarkan Ladybug dan Cat Noir. Tak lupa juga dengan foto-foto Adrien dan Marinette.

Tak lama, guru les privat Zalicta datang.Ia mendengar suara derap kaki yang menuju ke arah kamarnya.

"Hai Zalicta!What are you doing?" kata guru nya.

"Nothing Madam Laasya.I just think about .." jawab Zalicta yang menggantungkan kalimat nya.

"Nothing." sambung Zalicta sambil tersenyum ramah.

Zalicta pun akhinya belajar dengan sangat tekun. Tak disadari, ada bunda nya sedang mengintip Zalicta belajar.

Zalicta sangat suka dengan seluruh tentang Bollywood, maka dari itu, ia minta di les privat kan bahasa Hindi dengan Zalika. Ia benar-benar tekun untuk pelajaran ini. Tidak sama tekunnya jika ia berada di sekolah.

"Madam,kya main pahale kapade badal sakata hoon? (bisakah saya ganti baju dulu?) tanya Zalicta. Sedari tadi Zalicta masih memakai baju sekolah.

"Yes,of course Zalicta."

Zalicta pun kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, kemudian dia menyikat giginya terlebih dahulu, setelah itu dia mencuci wajahnya dengan Biore Natural Bright. Dia mengenakan baju kaos berwarna biru dan celana jeans selutut.

"Pahale se hee Zalicta? (sudah Zalicta?)" tanya Laasya.

"Yes madam.Krpaya aage badhen (silahkan di lanjut)".

Akhirnya waktu untuk les bahasa Hindi Zalicta sudah habis. Ia tidak suka waktu ini. Karena ia ingin lebih Fasih berbahasa Hindi untuk melanjutkan kuliah nya nanti di Mumbai.

"Nah Zalicta, sekarang kau bebas berbahasa Indo," ucap Laasya dengan senang.

"Nahin Madam Laasya,main hindee seekhane mein paarangat hoonga,kyonki mera sapana hai ki main mumbee mein padhaee karoon aur any bhaarateey kalaakaroon se miloon ( tidak bu Laasya, aku lebih ingin fasih untuk belajar bahasa Hindi, karena mimpi ku, aku ingin sekali berkuliah di Mumbai dan bertemu artis-artis india lainnya) kata Zalicta dengan panjang lebar dan fasih berbahasa hindi.

"Zalicta, kamu tidak bisa terus-terusan untuk berbahasa Hindi. Nanti bisa-bisa kau berbahasa Hindi sepanjang hari." canda Laasya dengan tertawa.

"Biarkan saja Madam Laasya, tak apa aku juga melupakan bahasa indonesia ku. Karena yang ku inginkan hanyalah .. Ayahku bisa kembali .. " tangis Zalicta kembali pecah saat mengingat peristiwa itu lagi. Saat itu Zalicta menjadi membenci bunda nya. Di saat bunda nya ingin memperbaiki semuanya, Zalicta selalu meninggalkan bunda nya yang belum sempat menyelesaikan kata-katanya.

"Baiklah kalau begitu Licta, madam laasya ingin pulang dulu. Kau jaga dirimu ya." kata Laasya sembari mengusap air mata Zalicta yang sudah sampai di pipinya.

"Baik Madam."

Zalicta kemudian mengantar Laasya turun ke bawah sampai ke gerbang rumahnya. Usia Laasya dengan Zalicta juga tidak jauh berbeda, hanya berbeda 5 tahun. Memangnya itu tidak jauh ya?Menurutku agak jauh sih.

Hai hai guys..kali ini ada apa yah sama Zalicta?Makanya ikutin terus yah kelanjutan ceritanya!Jangan lupa buat vote and comment all!!See you!

ZALICTA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang