BAB 8

209K 7.8K 239
                                    

Saat ini Raka dan Akbar sudah berada di basecamp. Tempat mereka berkumpul jika sedang membuat strategi tawuran atau tempat untuk bersembunyi saat bolos sekolah. Sebuah rumah yang sengaja mereka sewa bersama.

"kenapa bisa mereka tau basecamp kita?" tanya Raka tegas.

Yah tadi yang menghubunginya adalah Wicak. Teman satu angkatannya yang kebetulan sejak pulang sekolah berada disini dengan beberapa orang yang lain. Wicak mengabarkan bahwa anak sekolah SMA Wijaya melakukan penyerangan ke basecamp mereka. Baru kali ini ada yang mengetahui basecamp mereka.

"gue juga gak tau Ka" ucap Wicak.

"kita harus buat perhitungan sama mereka! Hubungi yang lain suruh mereka kesini!" perintah Raka.

Segera mereka menyebar berita itu ke grup. Sambil menunggu yang lain datang mereka semua berbincang apa yang harus mereka lakukan dalam penyerangan kali ini.

Tetapi tidak dengan Akbar. Akbar fokus dengan ponselnya. Entah apa yang dilakukan Akbar yang membuat Raka kepo karena dari tadi Raka memperhatikan Akbar. Dengan cepat Raka merebut ponsel milik sahabatnya itu. Dan ternyata!
Akbar sedang chat dengan cewek. Sebelum Raka membaca isi chat itu Akbar lebih dulu merebut ponselnya.

"apaan si monyet! Gak sopan lo!" sergah Akbar.

"lo yang gak sopan! Kita lagi ngomong lo malah asik sama dunia lo sendiri" tegas Raka.

"bacot Ka,gue mah ikut aja apa yang lo pada mau lakuin"

"taro ponsel lo atau ponsel lo gue banting"

"tinggal gue bilang mami"

"Akbar!!!"

"Raka!!!!"

Astaga macam perempuan.

Akhirnya Akbar mengalah. Ia memasukan ponselnya ke saku baju dan ikut mendengarkan apa yang sedang Raka jelaskan.

Setelah selesai semuanya bubar. Penyerangan itu akan mereka lakukan besok sepulang sekolah.

Raka berjalan keluar lebih dulu dan melajukan motornya entah kemana. Entah kenapa mood Raka mendadak hancur saat dirinya melihat Akbar sedang chat dengan Kayla. Yah Kayla. Lalu apa yang membuat Raka seperti orang cemburu? Astaga Raka sendiripun tidak mengerti. Yang jelas saat ini dirinya badmood.

Raka memakirkan motornya disebuah cafe. Yah tujuannya saat ini adalah cafe. Sendiri. Tanpa Akbar.
Setelah memesan makanan pelayan itu pergi. Sambil menunggu pesanan itu datang Raka membuka ponselnya. Seperti biasa banyak chat dari cewek-cewek tak jelas.

Raka masuk ke akun Instagram dan mengetik nama seseorang disana. Dan keluarlah profil orang itu. Saat ini Raka sedang menjadi penguntit.

Baru kali ini Raka menjadi orang yang kepo. Apalagi dengan perempuan. Sangat langka.

Tak lama pesanannya datang. Sambil makan tangan Raka terus menari diatas benda pipih itu. Tanpa pikir panjang dirinya menekan tombol follow di akun perempuan itu.

Setelah selesai Raka membayar tagihan makanan itu dikasir dan hendak pergi meninggalkan cafe. Saat didepan pintu cafe Raka melihat orang yang sangat familiar baginya. Raka tersenyum kecut.

"kelakuan lo masih sama" ucap Raka pelan lalu berjalan menuju motornya.

****

Disisi lain.

Kayla yang baru saja sampai di rumah pun langsung masuk ke kamar. Lelah. Letih. Lesu. Itulah yang di rasakan Kayla sekarang. Kayla hendak memejamkan matanya tetapi ia ingat dirinya belum mengabarkan Lena jika sudah sampai rumah. Padahal Kayla masih kesal pada Lena. Hm.

Kayla Diandra
Gue udah sampe.

Send

Saat akan menaruh ponselnya diatas nakas tiba-tiba ada notif masuk dari IG.

RakaAdipura mulai mengikuti anda.

"ini orang ngapain sih!" gerutu Kayla lalu menaruh ponselnya tanpa memfollback Raka.

Kayla mulai memejamkan mata,namun sayang gagal lagi. Karena tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka dan menampakkan kakak perempuannya.

"dek" sapa Dinda.

"kenapa? Gue mau tidur kak lo ganggu tau" protes Kayla.

"sorry kali,gue cuma mau bilang nanti malem anterin gue ke ulang tahun temen gue ya,gue mager jalan sendiri"

"yaallah kak,temen lo kan banyak ngapain ngajak gue?lagian kan gue masih dibawah umur"

"yaallah dek,ultahnya di cafe, gue mager bareng mereka"

"why?"

"lo tau sendirikan gue ke kampus naik motor,mereka semua gak mau tumpangin gue,katanya gue bau debu jalanan,kan sialan"

"hahaha emang bener lo bau debu jalanan kak"

"kok lo sialan juga sih! Bodoamat pokoknya tar malem anter gue ke ultah temen gue,gue gak enak kalo gak pergi"

"iya iya,udah sono lo keluar gue tidur dulu,ntr lo bangunin aja"

"okey siap adek sayang" ucap Dinda sambil mencium pipi Kayla lalu beranjak keluar. Kayla bukan seperti kebanyakan orang jika dicium saudaranya akan marah.

Kayla mulai memejamkan matanya dan mulai menyelami mimpi di sore hari.

****

Raka baru sampai sekitar 5menit lalu. Saat akan masuk ke dalam kamar tiba-tiba Linda mencegah. Raka yang menurut pun diam mendengarkan apa yang akan kakaknya bicarakan.

"Ka,ntr malem tolongin gue yaa" pinta Linda.

"ngapain?"

"anterin gue ke pesta temen gue"

"ogah,emang gue supir lo!"

"yaelah Ka,masa lo tega liat gue bawa mobil sendiri malam-malam"

"kan ada pak Budi, lo minta anter dia aja sih,gue mau tidur"

"pliss sekali ini aja,ntr gue beliin voucher game deh"

"200ribu"

"mahal banget anjir"

"kalo gak mau yaudah" ucap Raka sambil nyelonong pergi.

"oke 200ribu deal"

"oke tar bangunin gue aja kalo mau berangkat"

"oke siap"

Raka berjalan ke arah kamarnya. Saat ini tujuannya adalah TIDUR.
Saat masuk kedalam kamar dirinya langsung merebahkan tubuh dan mulai memejamkan matanya.

Bersambung...

PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang