Saat ini pukul 7 malam. Kayla yang sudah siap sedangkan Dinda masih berkutat dengan alat make-up nya. Kayla menunggu Dinda di ruang tengah dengan kedua orangtuanya.
"Dek,kamu sampai sekarang gak pernah bawa teman kamu kerumah?" tanya Vano.
Yah Vano tau semua tentang anak-anaknya. Dari dulu anak-anaknya memang menyembunyikan data diri mereka yang asli. Mereka masih mencari teman yang benar-benar teman tanpa melihat siapa mereka berdua.
"belum waktunya pah,tapi aku udah punya temen sih yang terima aku apa adanya" jelas Kayla.
"iya mamah tau namanya Lena kan?" tanya Nata.
"iya mah,menurut mamah apa sekarang waktunya kasih tau dia kalo rumah Kay disini? Soalnya dia gak tau rumah Kay,setiap dia antar Kay,pasti Kay minta turun didepan komplek"
"itu terserah kamu sayang,mamah selalu dukung keputusan kamu" Ucap Nata sambil mengelus rambut Kayla.
Tak lama Dinda keluar dari kamarnya dengan dress selutut berwarna biru muda dengan heels hitam tidak terlalu tinggi. Ditambah dengan rambut dibuat curly dibagian bahwa menambah kecantikan putri Vano itu.
"ayo dek,kita udah telat" ajak Dinda.
"lah kan lo sendiri yang lama" protes Kayla.
Kayla bangun dan menyalimin kedua orangtuanya,diikuti juga oleh Dinda. Keduanya berjalan keluar rumah. Kali ini keduanya berniat akan membawa mobil. Bukan karena ingin sombong hanya saja menjaga penampilan. Masa iya sudah pakai dress dengan dandanan cantik harus naik motor. Hmmm.
"lo yang bawa dek" suruh Dinda.
"siap tuan putri" ucap Kayla malas.
Dinda hanya tersenyum menanggapi apa yang dikatakan adiknya tadi. Mobil melesat keluar rumah dan menuju tempat pesta. Disepanjang perjalanan keduanya mengobrol. Dari penting hingga tidak sama sekali.
Setelah 35menit akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Dinda lebih dulu turun. Tetapi Kayla masih stay didalam mobil. Ia terlalu malas untuk ikut acara beginian. Selain tidak ada yang kenal pasti juga rasanya berbeda. Beda umur beda pergaulan.
"dek ayo,masa lo tunggu di mobil sih" ajak Dinda.
"iya ah gue tunggu sini aja kak" ucap Kayla.
"lo yakin? Gue takut lo mati karena kebosenan"
"udah santai,ntr gue bisa ke cafe sebrang kalo udah bosen,sono lo masuk biar cepet pulang"
"oke siap peri kecil" ucap Dinda lalu meninggalkan Kayla.
****
"udah sampe mbak" ucap Raka pada Linda yang sedang fokus pada ponselnya.
"hahaha cocok dek jadi supir online" cela Linda sambil tertawa.
"udah sono lo turun,jangan pake lama kalo mau gue tungguin,kalo kelamaan gue tinggal" ancam Raka.
"lo gitu amat sama kakak lo yang paling cantik ini" dramatis Linda.
"udah kak gausah banyak drama gc masuk,gue tunggu sini"
"lo gak mau ikut aja kedalem?"
"ogah!"
"yaudah gue masuk dulu" ucap Linda lalu keluar dari mobil.
Setelah Linda keluar dari mobil Raka pun ikut keluar dari mobil. Dan berbarengan dengan keluarnya Kayla dari mobilnya. Mata Raka membulat,melihat gadis yang selama ini selalu tampil sederhana sekarang menjadi perempuan anggun. Astaga.
Tak lama Kayla berjalan menuju salah satu cafe disana. Raka dengan cepat mengikuti Kayla dari belakang. Tetapi Kayla masih belum menyadari.
Kayla duduk dibangku kosong dekat kaca. Raka pun ikut duduk tak jauh dari Kayla. Entah kenapa Raka tertarik mengikuti Kayla.
"itu anak ngapain disini malem-malem? Mana penampilannya beda banget" ucap Raka pada dirinya sendiri.
Raka mengamati Kayla tanpa ada yang terlewat padahal Kayla hanya bermain ponsel disana sambil meminum jus.
Apakah bisa dibilang Raka sudah tertarik dengan pesona Kayla?
****
Kayla yang akhirnya bosen didalam mobil akhirnya keluar dan berniat menuju ke cafe didekat sana. Kayla berjalan santai.
Kayla mengambil kursi didekat kaca agar bisa melihat kearah jalanan. Di cafe Kayla hanya bermain ponsel. Bingung ingin apa.
"bener kata kak Dinda gue bisa mati kebosenan ini" ucap Kayla dalam hati.
Tak lama ada seorang cowok masuk ke dalam cafe. Mata Kayla membelalak melihat siapa yang masuk kedalam cafe. Kayla mencoba menutupi wajahnya agar orang itu tak melihat. Tapi sayang usahanya nihil. Orang itu lebih dulu melihat Kayla dari luar cafe.
Sekian menit orang itu berada dihadapan Kayla. Kayla masih menunduk tak mau melihat orang yang ada didepannya.
"Kayla" ucap orang itu pelan.
Kayla masih bersikekeh menunduk tak ingin menatap manik mata orang didepannya. Terlalu sakit untuk melakukan itu.
"Kay,aku mau minta maaf sama kamu,aku nyesel ngelakuin itu sama kamu" ucap Mario.
Yah Mario namanya. Mantan pacar Kayla. Mereka pacaran dari kelas 2 SMP sampai kelas 1 SMA semester 2. Disekolah tak ada yang tau,karena Mario berasal dari sekolah lain. Termasuk Lena,karena Kayla jarang sekali bercerita tentang kehidupannya.
"Kay plisss maafin aku" ucap Mario sambil menggengam tangan Kayla.
Kayla ingin menepis namun sayang tenaganya tiba-tiba saja hilang. Kayla hanya bisa diam sambil menahan tangisnya agar tidak pecah. Yah Kayla sudah menangis dalam diam sambil menunduk.
"Kay plis lihat mata aku, aku bener-bener nyesel ngelakuin itu sama kamu" ucap Mario.
Kayla mencoba mengangkat wajahnya agar bisa menatap mata Mario dan mencari penyesalan disana. Mario kaget saat melihat Kayla ternyata menangis.
"Kay kamu nangis? Maafin aku Kay karena selalu buat kamu nangis" sesal Mario.
Air mata Kayla semakin deras. Rasanya sangat sesak. Melihat Mario,orang yang amat sangat Kayla sayangi dulu.
"Mar.." lirih Kayla.
"aku udah maafin kamu jauh sebelum kamu minta maaf sama aku" ucap Kayla pelan.
"makasih Kay, makasih banyak. Aku nyesel banget udah tinggalin kamu demi perempuan itu"
Tangis Kayla kembali terdengar. Rasanya sesak mengingat kejadian dulu. Sangat menyakitkan.
"Kay... Kamu mau gak balik lagi sama aku?" ucap Mario.
Deg
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ]
JugendliteraturSifatnya yang BadBoy tidak membuat cowok itu kehilangan para fans disekolah atau bahkan dimanapun ia berada. Cowok berparas tampan bahkan sangat tampan,dengan badan tegap,rambut acak-acakan dan yang paling penting bibir nya yang merah muda,menambah...