"kamu ngapain?" tanya pak satpam.
Raka mencoba sabar. Pasalnya ia baru pertama kali ketemu dengan satpam kompleks ini,karena kalau siang beliau jarang ada di posnya.
"Mau kerumah pacar saya pak" jawab Raka santai.
"Dirumah ini?" Tanya satpam sambil menunjuk rumah palsu Kayla.
Raka mengangguk.
Bukannya yang tinggal disini cuma nek Sumi sama cucuknya Bagas? Emang ada anak perempuan?
"Rumahnya kosong mas,orangnya kemarin lusa baru aja pulang kampung"
"Pulang kampung?" beo Raka.
Satpam itu mengangguk.
"Ah bapak bercanda,pasti pacar saya sekongkol sama bapak ya"
"Hah?"
"Dia kan lagi ngambek jadi pasti bapak disuruh pura-pura gak tau"
"Apaansi mas saya gak ngerti jadinya"
"Yaudah kalo gak ngerti pak,saya mau ngetok pintu dulu soalnya tadi dia bilang lagi dirumah"
Sudah berapa kali Raka mengetuk pintu tetapi tidak ada jawaban. Masih penasaran Raka terus mengetuk pintu tersebut.
"Kan mas saya bilang juga apa" celetuk pak satpam yang masih setia disana.
"Emang bapak bilang apa?" tanya Raka sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kan tadi saya bilang orangnya lagi pada pulang kampung,lagian ya mas setau saya disini gak ada anak perempuan apa jangan-jangan mas ho.."
"Apaan sih pak,orang ini beneran rumah pacar saya kok pak tiap hari juga saya kesini,tapi sekarang aja baru ketemu sama bapak"
"Gini deh pacar mas namanya siapa? Soalnya yang tinggal dirumah ini cuma ada nek Sumi sama cucunya Bagas"
"Hah?"
"Pacar mas namanya siapa?"
"Kayla"
"Oh astaghfirullah jadi mas pacarnya neng Kayla toh. Tadi orangnya ada disini tapi gak tau kemana lagi pas bapak balik udah gak ada"
"Lagian ya ini tuh bukan rumah neng Kayla,rumahnya didalem kompleks yang paling gede" jelas pak satpam.
Bibir Raka rasanya kaku entah mau bicara apa. Raka masih tidak paham apa yang pak satpam ini katakan pasalnya sudah berapa bulan ia mengenal Kayla hanya rumah ini yang menjadi saksi bisu jika Raka mengantar Kayla pulang.
"Mas..Mas.. halo mas jangan bengong" ucap pak satpam membuyarkan lamunan Raka.
"Bi..sa tunjukkin dimana rumahnya pak?"
"Dari sini mas lurus terus belok kanan terus kanan lagi nah disitu ada rumah cat putih yang paling gede itu rumahnya"
Raka mengangguk lalu pamit pada pak satpam.
"Katanya pacarnya masa dia gak tau rumah pacarnya sendiri sih anak zaman now dasar" gerutu pak satpam.
"Yaallah pake segala lupa lagi minta KTP nya itu bocah,susul aja deh takutnya itu cuma modus anak jaman sekarang" akhirnya pak satpam menyusul Raka menggunakan motornya.
Sedangkan Raka sudah sampai didepan gerbang tinggi sesuai dengan petunjuk satpam tadi. Mewah. Itulah yang Raka lihat dari luar. Raka turun dari mobil. Saat ingin melangkah ada seseorang yang menepuk bahunya.
"Yaallah mas dari tadi dipanggilin juga" gerutu pak satpam.
"Kenapa pak?"
"Saya mau minta KTP mas,tadi lupa karena kebanyakan ngomong sama mas,soalnya ini udah peraturan"
Raka mengeluarkan dompetnya dan memberi KTP pada satpam setelah satpam itu pergi kaki Raka mengarah ke gerbang. Pencetan bel ketiga barulah gerbang dibuka oleh satpam rumah tersebut.
"Maaf mas cari siapa ya?" tanya pak Eko.
"Saya cari Kayla,apa bener ini rumahnya?" tanya Raka sedikit ragu.
"Oh temennya neng Kayla, silahkan masuk mas. Mobilnya bawa masuk aja. Bentar bapak bukain pintu gerbangnya dulu"
Sesuai instruksi pak Eko,Raka memarkirkan mobilnya dihalaman rumah tersebut. Pak Eko membawa Raka menuju ruang tamu rumah mewah itu.
Ini rumah siapa sih sebenarnya,rumah Kayla? Eh tunggu apa rumah majikan orangtua nya?
Sambil menunggu Kayla tiba,Raka mengeluarkan ponselnya dan melihat chat dari Mario tadi. Tunggu,alamatnya sama? Sebenernya ada apa sih ini batin Raka.
Tak lama Mba Sri datang membawakan minuman dari dapur. Raka hanya tersenyum kaku. Kalo ibunya Kayla kerja disini kenapa mereka memperlakukan Kayla kaya gini?
Tak lama dari arah dalam ruangan sebelah datang seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan pacarnya itu. Yah dia Dinda. Dinda kaget kenapa Raka bisa ada disini? Bukannya dia tidak tau rumah mereka disini? Lalu bukannya tadi adiknya baru saja dibuat nangis oleh laki-laki didepannya?
"Kok Lo bisa disini?" tanya Dinda to the point.
"Mau ketemu Kayla kak,tadi saya kerumah depan ternyata katanya itu bukan rumahnya jadi saya disuruh kesini sama pak satpam didepan kompleks" jelas Raka.
Astaga pasti sebentar lagi dia tau siapa Kayla sebenarnya
"Yaudah tunggu bentar gue panggil dia dulu,lo duduk aja disitu"
Raka hanya mengangguk mengerti. Dinda hilang dari penglihatannya. Tetapi otak Raka terus berputar mencari jawaban dari semuanya. Raka kaget saat ponselnya berdering menandakan panggilan masuk. Ternyata dari Gita.
"Halo assalamualaikum bu"
"...."
"Dirumah Kayla bu,baru sampai tadi ada masalah sedikit"
"...."
"Iya Bu waalaikumsalam"
Bip
Berbarengan dengan matinya sambungan tersebut Kayla keluar dari ruangan sebelah. Dengan muka yang sembab. Astaga Kayla nangis lagi gara-gara Raka?
"Kay?" panggil Raka.
Kayla diam sambil menunduk
"Maaf"
Satu kata yang keluar dari mulut Raka membuat kepala Kayla mendongkak melihat wajah Raka.
"Raka" panggil Kayla lirih.
"Kamu mau gak ikut aku dulu sekarang? Soalnya ibu aku nungguin kamu direstoran pliss setelah itu kamu boleh marah deh" pinta Raka. Yang terpenting sekarang bawa Kayla ketemu Gita dulu untuk masalah ini Raka akan minta penjelasan nanti pada Kayla.
Kayla hanya mengangguk dan berpamitan untuk berganti pakaian sebentar dan merapikan dandannya. Setelah sudah siap semua keduanya menuju ke restoran dimana Gita sudah menunggu keduanya.
Tidak ada yang bisa menggambarkan suasana hati keduanya. Keduanya seakan canggung untuk berbicara satu sama lain. Selama diperjalanan hanya ada suara radio yang menghiasi kesunyian didalam mobil Raka. Raka tidak tau mau mulai dari mana begitu juga Kayla.
Raka yang masih merasa bersalah sedangkan Kayla yang merasa kecewa pada dirinya sendiri. Andai saja dirinya sudah memberitahu Raka dengan mulutnya sendiri pasti kecewa Raka tidak akan parah nantinya.
Nasi sudah menjadi bubur,tidak akan bisa berubah lagi menjadi beras. Beginilah kehidupan.
Bersambung.....
Gimana sih masih nyambung gak ya? Mana nih team yang nunggu rumah Kayla kebongkar??Btw ini cerita mau dibikin sad ending apa happy ending ya??? Saran donggggg
KAMU SEDANG MEMBACA
PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ]
Novela JuvenilSifatnya yang BadBoy tidak membuat cowok itu kehilangan para fans disekolah atau bahkan dimanapun ia berada. Cowok berparas tampan bahkan sangat tampan,dengan badan tegap,rambut acak-acakan dan yang paling penting bibir nya yang merah muda,menambah...