"halo"
"...."
"Alhamdulillah baik pah,papah sama mamah gimana?"
"...."
"Ada apa?"
"...."
"Oke pah,Kay langsung hubungi kak Dinda"
"...."
"See u dad"
Bip
Setelah memutuskan sambungan itu wajah Kayla berubah. Lena yang melihat itu bingung pasalnya Kayla tidak pernah marah sama orangtuanya jika mereka bekerja dengan waktu yang lama. Kenapa setelah mengangkat sambungan dari papahnya mendadak murung.
"Kay lo kenapa?" tanya Lena.
"Gapapa,gue harus pergi maaf gue gak bisa temenin lo disini"
"Dan satu lagi untuk biaya administrasi,lo gausah khawatir karena gue udah bayar semuanya tadi. Sampein salam gue sama bokap lo ya semoga cepat sembuh,gue pergi dulu nanti gue kabarin Lo bayy" ucap Kayla lalu mencium pipi Lena sebelum pergi.
Lena yang bingung harus bagaimana hanya bisa diam mencerna kata-kata Kayla tadi tentang biaya pengobatan dan kepergian Kayla yang mendadak.
"Lo hati-hati" teriak Lena tanpa sadar karena ini dirumah sakit.
Ternyata teriakan itu masih didengar oleh Kayla. Karena respon Kayla mengangkat jempolnya lalu mengangguk.
Diperjalanan Kayla terus menghubungi Dinda. Entah kemana kakaknya itu disaat lagi genting begini susah sekali dihubungi. Hingga panggilan kelima barulah diangkat oleh kakaknya.
"Halo lo dimana?"
"...."
"Oh pantes sorry gue gak tau,tapi ini penting banget"
"...."
"Tadi papah telfon gue katanya kita disuruh susul mereka sekarang"
"...."
"Gatau ada apa papah gak bilang. Jadi sekarang gue otw rumah buat packing dan Lo juga pulang sekarang"
"...."
Bip
Ponselnya ditaruh disisi kanan Kayla. Kayla terlihat sedang melamun bagaimana tidak papahnya tidak memberitahu sebenarnya ada apa. Kenapa papahnya malah bilang sedang tidak baik-baik saja. Astaga hati Kayla rasanya campur aduk. Bayang-bayang buruk tentang apa yang terjadi dengan orangtuanya terus berputar dikepalanya.
Pikir positif Kay,semua bakal baik-baik aja batin Kayla.
Setelah hampir menghabiskan waktu 3jam untuk mereka berdua berkemas akhirnya keduanya diantar supir ke bandara. Perasaan keduanya sama-sama cemas. Sungguh.
****
Disisi lain Raka sedang berada dibasecamp mereka. Bedanya sekarang Raka dan Akbar duduk berjauhan dan mengundang tanda tanya bagi anggota yang sedang berada disana. Raka sibuk dengan ponselnya sedangkan Akbar sibuk ngobrol dengan teman sejalannya.
"Lo berdua lagi ada masalah?" tanya Wisnu.
"Enggak" kata Raka.
Bersamaan
"Iya" kata Akbar.Wisnu melirik keduanya berganti begitu juga yang lain.
"Jadi iya atau engga?" tanya Wisnu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ]
Teen FictionSifatnya yang BadBoy tidak membuat cowok itu kehilangan para fans disekolah atau bahkan dimanapun ia berada. Cowok berparas tampan bahkan sangat tampan,dengan badan tegap,rambut acak-acakan dan yang paling penting bibir nya yang merah muda,menambah...