BAB 40

133K 4.6K 115
                                    

Upacara tengah berlangsung secara hikmat. Saat ini sedang giliran pembina upacara memberikan amanat pada semua warga sekolah yang mengikuti ucapara pada pagi ini.
Sedangkan Kayla merasa matahari terus menyorotnya tanpa henti membuat kepalanya sedikit berdenyut dan juga perutnya merasa mual. Dengan kekuatan ekstra Kayla berdiri meskipun sepertinya ia sudah tidak kuat lagi.

Brak

Suara cukup keras membuat yang berada disekitar sana menoleh,terutama Raka dan Mario. Dengan cepat keduanya menghampiri Kayla yang terjatuh diatas tanah dengan mata tertutup.

Mario lebih dulu sampai karena ia berdiri lebih dekat dengan Kayla. Kepala Kayla diangkat dan ditaruh diatas pahanya. Sebelum akhirnya Raka datang.

"Jauhin tangan lo itu sebelum tangan lo gue patahin" perintah Raka.

"Ini bukan waktunya kita debat,lo liat Kayla sekarang" sahut Mario.

"Lepasin sekarang juga!"

Akhirnya Mario mengalah dari pada dirinya harus berantem ditengah lapangan apa lagi sedang upacara begini. Raka mengangkat tubuh Kayla menuju UKS. Banyak desas desis yang terdengar,tetapi seolah Raka menulikan semua itu. Yang terpenting Kayla.

Sesampainya di UKS Kayla segera ditangani oleh anggota PMR yang bertugas,dengan Raka yang terus marah-marah pada mereka karena katanya kerjanya lelet. Ah begitulah Raka.

"Tinggalin gue berdua sama dia,Lo semua bisa keluar sekarang" perintah Raka tak dapat dibantah.

Raka segera duduk dibangku samping brankar Kayla,tangannya terus menggenggam tangan Kayla. Raka mengamati wajah Kayla. Mukanya pucat. Disekitar matanya terdapat tanda hitam yang artinya si pemilik itu kurang tidur bahkan matanya sedikit bengkak. Raka yakin ini semua karena dirinya.

Maafin aku Kay batin Raka.

Tak lama Kayla sadar dari pingsannya. Ia tak heran jika sudah berada di UKS pasti anggota PMR yang membawanya kesini pikirnya sebelum pingsan. Ternyata dugaannya salah, disampingnya dengan tangan yang masih menggenggamnya terlihat Raka tengah memperhatikannya tanpa kedip.

"Lo ngapain disini?" tanya Kayla ketus.

"Kamu sakit ya? Pasti belum sarapan. Aku beliin dulu ya?" tanya Raka tak mengalihkan pertanyaan Kayla.

"Gausah gak perlu gue bisa sendiri"

Saat Kayla ingin turun dari brankar Raka lebih dulu menahannya. Kayla menatap Raka tajam seolah berkata 'lepas gak' tetapi Raka masih terus menahan Kayla. Tak lama pintu UKS terbuka,terlihat Lena disana dengan nafas ngos-ngosan pasti itu anak lari untuk cepat sampai kesini.

"Kay Lo gapapa? Lo sakit??" tanya Lena.

"Engga gue gapapa kok,gue cuma gak sarapan aja tadi,anterin gue ke kantin yok beli makanan" jawab Kayla sambil terus menatap Raka tajam.

"Kamu tunggu sini biarin aku yang beli,Len gue titip Kayla jangan sampe kabur" ucap Raka lalu meninggalkan keduanya.

Baru saja Kayla ingin menjawab tetapi manusianya sudah hilang dibalik pintu. Kayla menatap Lena.

"Ayo ngapain masih disini" ajak Kayla.

"Lo tunggu disini aja,nanti Raka kan balik bawain Lo makanan" bujuk Lena.

"Gue lagi males sama dia,ayo lah masa lo takut sih sama dia"

"Takutlah cowok lo kan gak mandang bulu,udah deh cari aman aja tunggu sini dulu"

Akhirnya Kayla pasrah,ia tak mau kejadian lagi seperti Bimo waktu itu. Ia tak mau Lena kena imbasnya Raka.

Tak lama Raka kembali dengan kantong kresek ditangannya. Raka mengambil kursi lalu duduk didekat brankar Kayla. Lena? Sudah duduk diatas brankar bersama Kayla.

"Gue udah balik kesini,jadi lo bisa keluar sekarang" ucap Raka tertuju untuk Lena.

Lena yang hendak turun langsung dicegah oleh Kayla.

"Lo disini aja temenin gue" ucap Kayla.

"Disini ada aku,temen kamu suruh kekelas aja" ucap Raka.

"Kalo Lena pergi,gue juga pergi" ancam Kayla.

"Oke oke dia disini,sekarang makan abis itu minum obat kalo masih sakit gausah ikut pelajaran atau izin pulang biar aku anterin" jelas Raka.

Dengan malas Kayla membuka makanan yang tadi dibawa Raka, ternyata isinya bubur. Suap demi suap Kayla lakukan hingga bubur sisa setengah lagi Kayla sudah tak kuat karena perutnya merasa mual.

"Minta kresek dong,gue mau muntah" pinta Kayla pada Raka.

Raka memberikan itu pada Kayla,sebelum mengeluarkan isi perut yang tadi ia masukan Kayla sempat meminta maaf kepada keduanya jika tidak sopan. Dirinya sudah tidak kuat lagi akhirnya mengeluarkan itu disana. Kalian pasti tau kalo ngeliat orang lagi muntah pasti bawaannya juga ikut eneg.

Kayla merasa di tengkuknya ada yang mijat,siapa lagi kalau bukan Raka. Cowok itu memberikan sedikit minyak angin ditengkuk Kayla. Setelah dirasa selesai Lena memberikan Kayla tisu basah yang ada di UKS.

"Lo gak hamil kan Kay?" bisik Lena.

Kayla hanya menepuk paha Lena seraya tersenyum. Ia tau pasti Lena sedang menggodannya.

"Izin pulang aja ya? Biar aku izinin ke guru piket?" suruh Raka.

"Biar lo bisa deketan sama Salsa dikelas karena gak ada gue" sahut Kayla.

"Kay plis kali ini percaya sama aku,argghhhh" ucap Raka seraya mengacak rambutnya.

Kayla tersenyum miring sedangkan Lena hanya bisa diam tanpa ikut campur.

"Len lo kalo mau balik ke kelas gapapa. Gue mau istirahat dulu disini" ujar Kayla.

"Lo yakin gue tinggal?" tanya Lena.

"Yakin,nanti pas istirahat lo tapi langsung kesini"

"Ok Kay,gue duluan yaaa nanti kalo pak Dadang nanyain gue bilang lu di UKS"

Kayla memberikan jempol untuk Lena bertanda oke. Setelah Lena menghilang Kayla menatap Raka tajam.

"Lo ngapain masih disini?"

"Jagain kamu"

"Masuk kelas sekarang! Atau gue bakal diemin lo lagi!" Ancam Kayla.

"Kay jangan gitu dong,terus yang jagain kamu siapa?"

"Gue mau tidur,kalo ada orang gue gak bisa tidur,sekarang lo balik kekelas kalo sampe gue denger lo gak masuk kelas awas aja"

"Iya iya ini mau kekelas,kamu disini baik-baik. Nanti istirahat aku kesini" ucap Raka sambil mengacak rambut Kayla lembut.

Mau tidak mau Kayla sedikit tersenyum karena tingkah Raka yang gigih untuk mendapatkan maaf darinya. Ah andai saja.....

Bersambung.....

PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang