BAB 57

129K 4.7K 312
                                    

"Lena?" gumam Kayla membuat Raka menoleh ke arah yang sama. Benar disana ada Lena. Lalu dengan siapa dia kesini. Kayla ingin bangun dari tempat duduknya lalu menghampiri Lena terhenti karena tak lama ada Akbar masuk juga kedalam restoran itu.

"Akbar?" gumam Raka.

Raka mengambil ponselnya lalu mengambil gambar Lena dan Akbar secara diam-diam. Setelah itu Raka mengirimi gambar itu pada Akbar,dan dilihat dari kejauhan Akbar memegang ponselnya setelah itu mimik wajahnya berubah dan mengedarkan pandangannya. Dan tepat mata Raka dan Akbar bertemu,Raka yang tersenyum miring sedangkan Akbar seperti kepiting rebus merah.

Akbar memberi tahu sesuatu pada Lena dengan berbisik dan setelah itu Lena melihat ke arah dimana ada Raka dan Kayla,muka Lena tak jauh beda dengan Akbar saat ini. Keduanya berjalan menghampiri meja Kayla dan Raka. Saat sampai Lena segera meluk Kayla dan disambut pelukan juga oleh Kayla. Padahal Kayla ingin sekali bertanya pada sahabatnya ini.

"Kok lo bisa disini sih?" tanya Raka ketus.

"Dari google,kenapa lo juga ada disini? Lo ngikutin gue ye?" tebak Akbar.

"Kebalik kali,ini gue udah disini dari tadi berarti lo yang ngikutin gue"

"Najis ngapain juga gue ngikutin Lo"

"Eh tunggu kok lo bisa sama dia?" tanya Raka pada Lena.

"Iya kok lo bisa sama Akbar?" Sahut Kayla.

"Hmm Bar jawab" colek Lena pada Akbar. Sedangkan Akbar yang ditatap begitu hanya menggaruk tengkuknya sambil nyengir kuda.

"Iya gue lagi malem mingguan biar gak ngenes-ngenes banget,iya gak Len?"

Lena hanya mengangguk.

"Lo berdua jadian ya?" tebak Kayla.

"Belom" sahut Lena.
"Iya" sahut Akbar.

Raka dan Kayla saling tatap.

"Len kok belum sih? Trus yang di chat itu apa?" gerutu Akbar.

"Lah itu nembak ya? Gue kira bercanda abisan lo aneh" sahut Lena.

"Ish lo mah,gue kan jadi malu kalo ngaku-ngaku gini"

"Hahaha ya maap gue kan gatau"

"Yaudah gue tembak ulang nih yaa,lo harus jawab iya jangan enggak nanti gue diketawain mereka nih"

"Dih maksa" cibir ketiganya.

"Len gue suka sama lo,lo mau gak jadi cewek gue?" Ucap Akbar lalu mengambil setangkai bunga yang ada di meja itu.

"Lah gak modal banget" cibir Raka.

"Bacot" sahut Akbar.

Lena menatap Kayla meminta pendapat,Kayla hanya tersenyum lalu mengangguk.

"Hm gue mau jadi pacar lo" jawab Lena membuat Akbar memeluk Raka.

Raka yang dipeluk spontan hanya bisa diam kaku lalu saat sadar ia mendorong bahu Akbar. Membuat Kayla dan Lena tertawa saat melihat ekspresi Raka.

"Lo ngapain meluk gue sih,kan yang jadi pacar lo dia" gerutu Raka.

"Yah maap kan yang deket lo" jawab Akbar tanpa rasa bersalah.

"Oke gini,karena lo berdua baru jadian hari ini kita makan ditraktir Akbar" intruksi Raka membuat Kayla dan Lena tersenyum lebar. Sedangkan Akbar tersenyum kecut.

~~~~

Mereka sudah selesai makannya,dan sekarang berempat sedang berada dirumah Raka. Yah Raka mengajak mereka untuk berkunjung kerumahnya. Dan pas sekali tadi sore ibu nya membuat kue jadilah sekarang mereka sedang mencicipi kue itu.

"Tante ini kue nya enak banget sih" lebay Akbar sambil memanggil Gita dengan sebutan 'tante' padahal biasanya juga ibu.

"Tante,tante pala lo tante. Sejak kapan om lo nikah sama emak gue?" omel Raka.

"Kayla sama Lena aja manggilnya tante lo gak marah" bela Akbar.

"Yah kan Kayla belum jadi menantunya,eh tapi latihan dari sekarang panggil ibu juga gapapa kok" jelas Raka membuat Gita menggelengkan kepalanya. Ternyata anaknya sudah besar sekarang.

"Ayo Kayla,Lena cobain kuenya. Jangan dengerin mereka, mereka emang berisik kaya ibu-ibu gang" lawak Gita.

"Idih ibu udah bisa ngelawak sekarang,siapa yang ngajarin Ka" tanya Akbar pada Raka.

"Kan kamu Akbar yang suka ajarin ibu" ucap Gita gemas.

Saat sedang asik bercanda tiba-tiba pintu rumah terbuka menampilkan wanita cantik meskipun sudah berumur. Siapa lagi kalau bukan Citra. Anak sama emak sama. Kalau bertamu kesini gak pernah permisi.

"Eh lagi ada tamu ya" ucap Citra.

"Mami ngapain sih?" tanya Akbar.

Lena dan Kayla saling tatap. Gimana mereka berdua tidak tampan. Orang ibunya mereka aja begini cantiknya. Yaampun.

"Itu nyokapnya Akbar? salim gih kenalan sama camer" bisik Kayla pada Lena.

"Ish apaan sih ogah gue malu" balas Lena tak kalah pelan.

Tak lama Akbar duduk disamping Lena membuat Citra memperhatikan gerak gerik anaknya itu.

"Mi kenalin ini pacar aku,ini pacar Raka" jelas Akbar sambil terbalik nunjuk. ( Ngerti kan kalian?)

"Eh apaan kebalik anjir" desis Raka membuat Akbar nyengir.

"Adek bicaranya" tegur Gita.

"Yang mana yang pacarnya Akbar?" tanya Citra membuat nyali Lena drop.

"Sa--saya tante" sahut Lena sambil mencium tangan Citra.

"Trus ini pacarnya Raka?" tanya Citra pada Kayla.

Kayla mengangguk"iya tante" jawab Kayla.

"Hm kok kalian yang cantik kaya gini mau sih sama cowok homo kaya mereka?" ucap Citra santai membuat semua tertawa kecuali Raka dan Akbar. Andai saja membekap mulut orang tua tidak dosa pasti mereka berdua sudah melakukan itu pada Citra.

"Mami apaan sih,ini kan udah ada buktinya kalo kita bukan homo" bela Raka.

"Tau nih mami bikin malu anaknya aja heran" Akbar tak kalah sewot.

"Enggak ya cantik,tadi mami bercanda aja kok. Mereka berdua anak yang baik kok,tapi sayang..." Citra menggantungkan kata-katanya membuat Kayla dan Lena penasaran. Sedangkan Raka dan Akbar menatap Citra tajam. Mereka was-was apa yang akan dikatakan oleh Citra.

"Hahah engga usah pada tegang,mami gak akan buka kartu kalian kok" jelas Citra sambil tertawa.

"Git anterin aku ke supermarket yu" ajak Citra pada Gita.

"Boleh,bentar aku ganti baju dulu" ucap Gita lalu meninggalkan mereka yang kembali bercanda apalagi ada Citra makin rame saja.

Gita keluar dari kamarnya dan keduanya ingin pergi ke supermarket. Tetapi sebelum keluar dari rumah Citra berpesan pada ke empat remaja yang tengah berada diruang tamu itu.

"Kalian jangan macam-macam, terutama buat Raka sama Akbar. Jangan ngerusak apapun. Jangan bikin mami sama ibu jadi nenek sebelum waktunya, ngerti?" pesan Citra membuat semuanya menahan tawa.

"Emang kenapa mi? bukannya mami udah pengen punya cucu ya?" goda Akbar jahil.

"Ya mau sih,eh apa-apaan kamu. Awas aja ya sampe macam-macam mami tendang kamu dari kartu keluarga" ancam Citra.

"Kalo Raka boleh kan Bu?" tanya Raka pada Gita.

Gita tidak membalas kata-kata Raka,ia hanya menggerakkan jari telunjuknya ke arah leher. Yang artinya sama dengan "mati". Astaga lsbih sadis Gita ternyata.


Bersambung....
Nih ada chapter Akbar sama Lena yang akhirnya jadian juga. Maaf kalo makin lama makin gak nyambung. Tapi seenggaknya keinginan kalian bisa tercapai.

Kayanya udah pada lemes nihh

PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang