BAB 11

200K 7K 226
                                    

"kak Dinda" panggil Kayla.

Yang dipanggil pun menoleh dan diikuti oleh kedua wanita yang sedang berbincang dengan Dinda tadi.

"lo dari mana dek?" tanya Dinda.

"cafe sebrang,gue hampir mati tadi" ucap Kayla santai.

"Hah?kenapa?lo kecelakaan?" tanya Dinda panik.

"bukan!karena kebosenan"

Ketiga perempuan cantik tadi tertawa. Mungkin menurut mereka itu hanya lelucon. Tapi itu termasuk lelucon bukan ya?

Dari tadi Raka yang ada dibelakangnyapun mendengar jelas ucapan Kayla. Raka mencoba menahan tawanya agar tidak pecah.

"lo udah selesai kak?" tanya Raka menganggetkan semuanya.

"lo nanya kaka gue?" tanya Kayla polos.

"pede amat lo! Gue nanya kakak gue yang paling cantik kali" jari telunjuknya menuju ke arah Linda.

"lo berdua saling kenal?" tanya Linda.

"Engga!" ucap Kayla.

"Iya!" ucap Raka.

Raka dan Kayla saling tatap. Membuat ketiga wanita dihadapan mereka bingung.

"jadi kenal atau engga?" tanya Bianca.

Yah disana ada Bianca. Tadi Bianca berangkat menggunakan taksi karena Akbar tak mau mengantar lalu supirnya yang sedang pulkam.

"kenal kak Bi,kita ini satu sekolah bahkan satu kelas" jelas Raka.

Kayla melotot kearah Raka. Kayla tak ingin kakak nya akan kepo nanti. Karena sejak kejadian waktu itu dengan Mario,Dinda tak pernah lagi melihat Kayla dekat dengan laki-laki. Bukan karena Kayla belum move on hanya saja dirinya trauma.

"jadi sekelas sama Akbar juga dong?" tanya Bianca.

"bener sekali,malah cewek ini ge-" ucapan Raka terpotong karena Kayla membekap mulut Raka.

"jaga bacot lo!" ancam Kayla lalu melepaskan tangannya dari mulut Raka.

"mampus tangan lo gue ludahin" goda Raka.

"Raka sialan ya lo! Gue bakal cuci tangan gue pake tanah tujuh kali" teriak Kayla.

"emang gue najis?"

"lo bukan najis lagi,tapi udah rabies" ucap Kayla.

Dinda hanya tersenyum melihat adiknya yang kembali seperti dulu jika dekat dengan laki-laki.

"lo mau pulang gak?" tanya Kayla pada Dinda.

"yah maulah masa gue nginep"

"yaudah ayo,gue males lama-lama liat muka orang gila" ucap Kayla sambil menunjuk wajah Raka.

"gue doain lo biar naksir sama gue!" teriak Raka karena Kayla sudah berjalan menuju mobilnya.

Kayla tak menanggapi ucapan Raka. Terlalu malas berdebat sama cowok dengan kadar otak yang kurang satu ons.

"ayo pulang!" ajak Raka lalu berjalan ke arah mobil.

Sebenarnya dikepala Raka banyak sekali pertanyaan tentang Kayla. Pertama penampilan dia yang sangat berbeda. Kedua ternyata dia punya mobil dan bahkan bisa mengendarai nya. Ketiga apa yang terjadi sebelumnya dengan laki-laki dicafe tadi, dll.

Linda dan Bianca berjalan ke arah mobil. Saat Bianca ikut masuk kedalam mobil Raka menoleh kebelakang.

"kak Bi ngapain disini?" tanya Raka.

"mau pulanglah" jawab Bianca.

"kok di mobil gue? nebeng maksud lo?"

"heheh iya" ucap Bianca sambil cengengesan.

"emang dapet izin? Lagian adek lo kemana sih!"

"Akbar gak mau anter gue tadi,gue males banget bawa mobil sendiri,jadi gue boleh nebeng ya"

"kalo gue jadi lo sih gue bakal pecat Akbar jadi adek gue!"

"lo bisa gak sih gausah banyak dakwah? Kapan sampenya kalo begini" komentar Linda.

"iya iya" ucap Raka lalu melajukan mobil.

****

Sesampainya dirumah,Kayla langsung masuk kamar dan berganti pakaian tidur. Kayla masih memikirkan apa yang sudah terjadi di cafe tadi. Pertama ia kembali ketemu dengan Mario dan kedua penyamaran Kayla bentar lagi akan terbongkar. Bukan Kayla takut karena terbongkar hanya saja Kayla malas menjadi perbincangan untuk warga sekolah.

"lagian kenapa musti ketemu si Raka sih!!" gerutu Kayla.

"dunia sesempit ini?? Astaga" ucap Kayla sambil memejamkan matanya berusaha untuk tidur dan berharap saat bangun nanti kejadian tadi malam itu hanya mimpi.

****

Dilain tempat.

Raka yang sedang melamun sambil merebahkan tubuhnya diatas kasur miliknya sambil mata menuju langit-langit kamarnya. Entah apa yang mengganggu pikirannya sampai pukul 2 dini hari ia belum memejamkan mata padahal nanti pagi ia harus sekolah.

"tadi beneran Kayla bukan si? Kenapa bisa gadis sederhana Kayla berubah menjadi seperti tadi?" gerutu Raka sendiri.

"tapi gak mustahil juga sih,coba gue tanya kak Linda ah besok" ucap Raka lalu memejamkan matanya menyusul Kayla kedalam mimpi.

Kring.Kring

Alarm terus berbunyi membangunkan ketua geng LION. Namun tetap saja Raka betah didalam selimutnya. Tidak ada pergerakan sama sekali.
Lalu untuk apa menyalakan alarm jika tidak dengar???

"dekkkkk bangun!!! Udah jam 06.15!!!" teriak Linda.

"woii keboo bangun! Lo mau sekolah gak sih!! Biji lo udah nungguin noh dibawah!" Linda masih berusaha membangunkan Raka.

"eh Kayla,ini nih sih Raka susah banget dibanguninnya,coba kamu yang bangunin"

"mana Kayla mana? Jangan suruh masuk kak gue malu belom mandi" ucap Raka sambil menyisir rambutnya menggunakan tangan.

Linda cekikikan melihat tingkah Raka. Ternyata benar Raka sedang kasmaran. Linda sudah mengamati tingkah laku Raka semalam saat bertemu dengan Kayla.

"Kayla aja cepet! Bangun mandi biji lo udah dibawah noh lagi sarapan!" ucap Linda lalu meninggalkan kamar Raka.

Kalian tau kan yang orang yang dimaksud Linda?

Setelah 10menit prepare Raka turun keruang makan dan dilihatlah Akbar yang sedang berbincang dengan kedua orang tua Raka.


"gc weiii udah siang ini,gausah pake sarapanlah yaa" ucap Akbar.

"apaansi lo,laper gue!" protes Raka.

"lagian kebo banget! Gc udah mau bel nihh"

Setelah selesai sarapan Raka berpamitan dengan kedua orangtuanya dan diikuti oleh Akbar. Tak lupa juga dengan Linda.

Bersambung...

PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang