BAB 18

173K 6.5K 193
                                    

Kayla dan Lena sekarang sedang berada disebuah taman yang biasa mereka kunjungi jika sedang gabut. Keduanya duduk sambil terdiam. Kayla bingung bagaimana bisa Lena berada disana juga dan mau menolongnya.

"Makasih ya Len,karena lo gue bisa kabur dari cowok tadi" ucap Kayla.

"Lo bisa jelasin sama gue hubungan lo sama cowok itu apa?" Tanya Lena.

Kayla terdiam. Apa sekarang waktu yang tepat untuk memberi tahu Lena siapa dirinya sebenarnya.

"Bisa,tapi gue mohon sama lo jangan ngomong sama siapapun"

"Hm"

"Tapi btw lo udah gak marah sama gue?"

Lena terdiam.

"Tenang gue bakal jelasin semua juga tentang video yang tersebar itu"

Kayla memulai cerita tentang Mario dengan detail hingga kejadian di cafe malam itu bersama Raka. Serta memberitahu siapa dia sebenarnya. Lena shock. Sungguh.

"Jadi waktu itu Raka cuma nolongin lo?" tanya Lena.

Kayla mengangguk.

"Lo berdua gak ada hubungan apapaun?"

Kayla menggeleng.

"Kenapa lo gak bilang sih??"

"Kan gue waktu itu mau jelasin sama lo,tapi lo keburu emosi"

"Iya sih"

"Jadi gimana kita masih temenan?"

Lena menggeleng.

Seketika senyum dibibir Kayla memudar.

"Bukan temenan tapi kita sahabatan" ucap Lena.

Seketika senyum Kayla kembali terukir dan langsung memeluk sahabatnya itu.

"Tapi lo gak malu Kay,punya sahabat miskin kaya gue?" lirih Lena.

"Len selama ini gue cuma punya sahabat satu yaitu lo. Semua yang lain gak ada yang tulus. Mereka semua deketin gue cuma karena gue anak orang kaya. Tapi gue yakin lo gak akan kaya mereka. Jadi gue sama kakak gue mutusin buat nutup jati diri kita sebenarnya" jelas Kayla.

"Lo punya kakak? Cowok?" beo Lena.

"Punya,cewek. Lagian kalo cowok buat apa? Bukannya lo suka sama Raka?"

Lena menggeleng.

"Gue nyerah Kay,soalnya gue ngerasa dia itu suka nya sama lo bukan gue"

"Lo gak bisa nyerah sebelum berjuang Len,lagian mana mungkin dia suka sama gue"

"Kurang berjuang apa selama ini gue Kay,sampe gak pernah di hargai sama sekali. Gue bisa liat dari mata Raka kalo dia itu beneran suka sama lo"

"Len..."

"Gue ikhlas kalo Raka emang beneran suka sama lo,gue bahagia liat Raka bahagia. Lagian cinta tak harus memiliki bukan?"

"Udah ah gausah bahas ini,gue males banget. Intinya gue bahagia karena lo udah balik lagi kaya dulu" ucap Kayla lalu memeluk Lena lagi.

****

Dirumah Kayla.

Yah setelah dari taman tadi Kayla mengajak Lena berkunjung kerumahnya. Kerumah aslinya. Lena memandang rumah Kayla takjub. Megah dan mewah. Besarnya bisa berapa kali lipat dari rumahnya. Minder? Tentu.

"Len,kita makan siang dulu ya abis itu gue ajak lo ke kamar gue" ajak Kayla.

Lena hanya mengangguk lalu mengikuti Kayla menuju ruang makan.

Di meja makan sudah tersedia berbagai macam makanan. Tak lama Nata keluar dari kamarnya.

"Eh Kay udah pulang" sapa Nata.

"Eh mamah,kirain ke kantor sama papah" ucap Kayla.

"Eh iya ini mah kenalin temen aku" lanjutnya.

"Lena tante" ucap Lena lalu mencium punggung tangan Nata.

"Hei ini yang namanya Lena? Cantik ya beda dengan di foto" puji Nata.

"Makasih tante"

"Panggil mamah aja Len" pinta Nata.

"Iya tan eh mah"

Nata mengetahui kejadian beberapa hari lalu saat Lena membully Kayla. Cuma Nata tak ingin membahasnya. Itu urusan anak muda dan Kayla masih bisa mengatasinya sendiri.

"Ayo makan Len,duduk nak" perintah Nata.

Lena duduk di kursi makan dan mulai menaruh nasi dan lauk ke dalam piringnya. Mereka makan sambil mengobrol. Padahal kan gak boleh ya. Pamali.

Setelah selesai,Kayla mengajak Lena untuk ke kamarnya. Tetapi Lena masih diam saja di ruang makan memperhatikan pembantu Kayla yang sedang membereskan semuanya.

"Len,ayo" ucap Kayla yang sudah berdiri didekat tangga.

"Tar dulu Kay, gue bantuin beresin ini dulu" ucap Lena.

"Gausah Len,itu ada mba Sri. Gapapa gausah gak enak" Kayla tau pemikiran sahabatnya itu.

Akhirnya Lena mengikuti Kayla menuju lantai 2 dimana kamar Kayla terletak. Mata Lena memandang kagum. Kamarnya rapi, bersih dan wangi. Beda sekali dengan kamarnya.

"Kay ini serius kamar lo?" tanya Lena tak percaya.

"Iya,kenapa gak percaya ya? Hehe ini semua berkat mba Sri,dia yang tiap hari rajin banget bersihin kamar gue" jelas Kayla.

"Sumpah Kay gue minder banget deket lo"

"Ngapain minder? Kita sama-sama manusia kali Len"

"Tapi lo bagaikan putri yang tinggal di kerajaan beda sama gue"

"Jangan lebay ah,udah sini yu masuk" ucap Kayla menarik tangan Lena untuk segera masuk kedalam kamarnya. Didalam kamar entah apa yang mereka lakukan yang jelas urusan perempuan.

****

Dikamar.
Raka sedang kebosanan. Sejak pulang sekolah ia memutuskan untuk langsung pulang kerumah tanpa Akbar. Tetapi karena sudah biasa dengan Akbar jadi ia merasa bosan. Tiba-tiba otak Raka menuju ke cewek yang sudah mulai menguasai otak nya itu. Raka mengambil ponselnya dan mulai mengetik nama di kontak Line.

To : Kayla
Eh pacar kw,lagi ngapain lo?

Send

Sambil menunggu balasan dari Kayla,Raka menyalakan tv lalu beralih menyalakan PS nya. Tak lama ponselnya berdering.

From : Kayla
Berisik

Senyum Raka terukir.

Raka Adipura
Kan gue gak ngomong

Kayla Diandra
Ngapain sih lo

Raka Adipura
Jalan yu

Astaga barusan Raka chat Kayla apa?? Ngajak jalan?? Gila. Sejak kapan Raka menjadi agresif. Memang sih cowok di takdirkan mengejar bukan ngejar,tapi kan ini bukan Raka banget. Dulu saat dia bersama mantannya,jarang sekali dia yang mengajak jalan duluan.

"Arghhh" frustrasi Raka.

Bersambung...

PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang